Selamat membaca....
.
.
.
.
Sudah seminggu lebih semenjak kehamilan istri jevan, ella di umumkam ke publik, sejak saat itu pula istri simpanannya menghilang seperti ditelan bumi.Terakhir mereka bertemu adalah saat malam mereka memadu kasih, malam dimana jevan meninggalkan wanita itu sendirian karena mengkhawatirkan istri pertamannya.
Jevan tidak menyesal telah meninggalkan istri simpanannya sendirian karena faktanya ella benar-benar lebih membutuhkannya malam itu.
Saat itu beruntung ia datang tepat waktu dan menemukan sang istri yang tergeletak tak berdaya, jika saja ia tak datang entah apa yang terjadi pada sang istrinya ia tak mampu membayangkannya. Hari itu pula ia baru mengetahui bahwa sang istri tengah mengandung.
Setelah ia memberi kabar kehamilan ella pada keluarganya dan keluarga sang istri mereka begitu bahagia, sang ibu sampai memintanya mengumpulkan media untuk mengumumkan calon cucu pertama mereka, dan ia terpaksa mengabulkan permintaan sang ibu.
Jevan bukan artis, musisi atau pun model tapi dia adalah pengusaha kaya raya yang kehidupan sehari-seharinya cukup tersorot oleh media, jadi perihal kehamilan sang istri, ibunya ingin seluruh dunia juga mengetahuinya, mau tidak mau dia pun mengabulkanya.
Bukannya bahagia setelah mengumumkan kehamilan sang istri, melainkan perasaan sesak, entah kenapa mendengar kehamilan sang istri perasaannya jadi tidak nyaman seolah beban yang ia sandang semakin berat.
Selain itu Jevan juga sangat frustasi ia sangat merindukan istri simpanannya, tapi wanita itu tak kunjung memberinya kabar bahkan hanya sekedar pesan teks pun tak ada ia juga kerap mengunjungi hunian tempat istri simpanannya namun wanita itu juga tak berada disana.
Ditambah akhir-akhir ini ella terus merengek tak ingin lepas darinya, dengan alasan mengidam mau tidak mau ia mengabulkannya, lantas ia jadi tak memiliki waktu untuk mencari keberadaan istri simpanannya.
"Sayang, kau baik-baik saja?"tanya ella menatap sang suami yang tampak memiliki banyak pikiran.
"Hm. Hanya masalah kantor, kau sendiri bagaiamana? Apa masih kurang sehat?"tanya jevan menarik sang istri untuk duduk disampingnya.
"Hanya sedikit mual, tapi tak apa keadaanku semakin membaik saat bersamamu"kata ella menyandarkan kepalanya pada pundak lebar sang suami.
"Syukurlah kalau begitu, kapan-kapan akan kutemani periksa kandungan"kata jevan membelai surai sang istri dengan lembut.
"Benarkah, lusa nanti aku akan periksa, mau menemaniku?"tanya ella antusias.
"Baiklah, sayang maaf ya aku terlalu sibuk"
"Tak apa, toh kau sibuk untuk menafkahi istrimu dan calon anakmu juga kan"kata ella diselingi senyum manis.
Jevan kembali merasakan hantaman keras di dadanya mendengar hal itu, ia merasa bersalah telah menyelingkuhi ella namun ia tak mampu berkata jujur apalagi meminta maaf.
Yang lebih buruknya lagi sekarang hatinya telah hampir sepenuhnya dimiliki oleh sang istri simpanan.
Disaat berdua dengan istri sahnya pun bayangan sang istri simpanan tidak pernah hilang dari otaknya, lisa seolah mendominasi pikirannya.
"Sayang aku mencintaimu, sangat mencintaimu"kata ella memeluk erat tubuh suaminya menenggelamkan kepalannya pada dada bidang sang suami.
"Hm...segeralah tidur udara malam tak baik untuk ibu hamil"tegur jevan, entah kenapa lidahnya begitu kelu hanya untuk membalas kata cinta sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
FanfictionCerita ini mengandung unsur ketidak jelasan, apabila terjadi kesamaan ide cerita maka saya sebagai penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya. Cerita ini mengisahkan tentang sebuah rumah tangga dan orang ketiga.