There

25.8K 1.3K 81
                                    


Halo kalian. Selamat datang di 'Around his waist'
Hanya diperkenankan untuk yang bersedia membaca.
Don't be noisy.


"In your eyes, i see there's something burning inside you"
-The weeknd-

-------



Rok rendah bergaris, baju menyerupai seragam sekolah sebatas pusar dan kaus kaki melewati tinggi lutut telah Alysa pakai sejak tiga menit yang lalu. Ia tinggal merapikan rambut lalu bersiap  menari-nari di depan orang-orang yang kelaparan.

Quick, Nina!” 

“Ya, Daddy.” Tommy-pria pemilik pub berdiri dengan raut tegas, menunjuk luar ruangan bahwa semakin lama ruangan terbuka di depan sana sudah dipenuhi banyak pria-pria lapar.

Pelayan lain sudah berada di sana, mengatur semuanya agar tidak terlalu menunggu Alysa memberi pertunjukan. Melihat wajah dingin Tommy, Alysa segera memasang kalung ketat berwarna hitam di leher, kemudian keluar dengan langkah terburu-buru.

“Nina!!!” Alysa memang senyum sensual mendengar nama samarannya dipanggil. Cepat-cepat ia melilitkan kaki di tiang tinggi lalu menyapa pria-pria hidung belang itu dengan sengaja menaikkan kakinya lebih ke atas.

Teriakan menginginkan Alysa terdengar, gadis itu tersenyum miring saat musik diputar. Pria yang memiliki lebih banyak uang duduk di depan, memperhatikan kaki-kaki Alysa yang bergerak dengan saksama.

Alysa sengaja menurunkan kaki, membuat para pria itu mendengkus dan memasang wajah muram.

Saat matanya menjelajah dan ia menemukan sesuatu yang panas di ujung ruangan, Alysa menyentak tubuhnya untuk menempel pada tiang, menaruh kakinya di atas dengan melilit tiang hingga kepalanya berada di bawah.

Siulan menggoda dan teriakan para lelaki itu sebenarnya sangat mengganggu Alysa, tapi ia memerlukan uang. Dengan bertingkah seperti ini, ia mendapatkan banyak perhatian, banyak pujaan dan banyak pengalaman.

Alysa masih memandang ke depan. Di sana, pria yang beberapa kali datang hanya untuk minum satu gelas cocktail, mengusir pelayan yang ingin bergelayut manja padanya.

Meski tetap menari, Alysa memperhatikan pria itu. Setelan jasnya yang lengkap seperti baru pulang bekerja, sepatu hitamnya yang mengkilat, lalu ekspresi gelapnya. Alysa mendadak kehausan. Rasanya ingin menari di pangkuan pria itu, menyentuh dadanya dan mengajaknya bermain bersama di tiang.

Oh, astaga! Alysa!

Alysa tersentak saat seseorang dengan paksa menyelipkan gulungan dollar di kaus kakinya. Alih-alih kesal, Alysa turun, mengusap kepala pria tua itu dengan gerakan pelan.

Thank you, Daddy.” Mata pria itu berbinar senang, ingin mengecup Alysa akan tetapi gadis itu sudah kembali naik dan menari dengan tiang khusus untuknya.

Pekerjaan ini, pertama kali Alysa berpikir dua kali untuk melakukannya. Ia merasa seperti jalang, menggoda lelaki untuk memberinya uang lalu berpakaian nyaris telanjang. Tapi, ucapan Tommy waktu itu menyanjung egonya. Alysa merasa dibutuhkan.

“Nina, pub ini mendapat banyak keuntungan karenamu. Kau lihat? Mereka selalu datang setelah kau bekerja di sini.”

Lamunan Alysa buyar saat pria panas di ujung mendekat, Alya pikir pria itu akan bergabung dengan pria tua jelalatan di barisan depan, Alysa pikir pria itu akan memandangi kakinya juga saat terlilit di tiang. Namun, pria itu hanya mengambil gelas baru, setelah gelasnya dipercahkan karena banyak pelayan menggodanya.

Tommy terlihat cemas, ia mengajak pria itu bicara, seolah meminta maaf karena mengganggu ketenangan pria itu. Lalu atas dasar apa, Tommy menunjuk Alysa, bersamaan dengan tatapan tajam pria itu yang kini memandanganya lekat.
Alysa tertegun, kakinya yang semula menempel di tiang mengendur hingga tubuhnya membentur lantai.

“NINA!” Tommy berteriak, begitu juga dengan para pria yang berbaris sejajar di depan.

Alysa seharusnya senang, banyak yang khawatir. Bahkan salah satu pria yang ternyata lumayan tampan segera menggendongnya untuk dibaringkan pada kursi yang sudah disatukan satu sama lain.

“Kau baik-baik saja?”

Tidak. Alysa tidak baik-baik saja. Sebab, pria yang ia inginkan untuk sekedar menolongnya telah membuka pintu, melangkahkan kaki ke depan lalu pergi.





 Sebab, pria yang ia inginkan untuk sekedar menolongnya telah membuka pintu, melangkahkan kaki ke depan lalu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cerita ini akan seperti 'IS IT dan SHALL WE' cepat selesai dan kemungkinan upnya juga sering. Dan sebenarnya setiap ceritaku aku bikinin teaser/trailernya. 'AROUND HIS WAIST' juga. Tapi bukan youtube, aku taruh di instagram.


Instagram : @traramadhany.



AROUND HIS WAIST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang