"I could be yours, i could be your baby tonight"
-Lana Del Rey-
Mendesah pelan, Alysa melirik Jungkook yang menyetir di jok pengemudi, pria yang beberapa jam yang lalu mengatakan bahwa ia menginginkan Alysa, dan Alysa harus mengerti sebelum pria itu membuatnya mengerti.
Jika ditanyakan apakah Alysa suka dengan penuturan itu, maka akan ia jawab bahwa ia sangat suka, tapi kata ‘menginginkan’ yang keluar dari mulut Jungkook, bukan ‘menginginkan’ yang membuat Alysa merasa senang ataupun bergembira, sebab Jungkook menginginkan dirinya, semua yang ada pada tubuhnya, tidak dengan hatinya.
Jadi, haruskah Alysa merasa sedih?
Tidak. Sebab tidak ada gunanya berharap sebanyak itu, Alysa tahu siapa dan sebagai apa ia di rumah itu.
“Aku akan kembali ke kantor, lakukan pekerjaanmu dengan baik.”
“Iya.”
Mobil itu memasuki pekarangan rumah, Alysa sudah bersiap menarik beberapa paper bag berisi lingerie dan beberapa jenis pakaian dalam sebelum akhirnya Jungkook terlihat ikut membuka seatbelt miliknya lalu memandang jauh ke dalam rumah.
Alysa mengerutkan dahi saat Jungkook turun dari mobil sementara ia sendiri masih kesulitan mengisi jemarinya dengan barang-barang tersebut.
Lalu Alysa mendapatkan jawaban setelah akhirnya turun dari dalam mobil. Ada mobil lain yang kini terparkir pada carport. Hyojin sudah pulang.
Alysa beranjak masuk, ia melihat Jungkook berjalan cepat menuju lantai atas, tidak perlu bertanya lagi mengapa pria itu terlihat tergesa-gesa, Alysa sudah paham.
Memasuki kamarnya, Alysa melihat Sani masih berada di dalam, menjaga Sinji sebagaimana yang sudah ia janjikan. Wanita paruh baya itu tersenyum tipis sambil menempelkan jari di depan bibir, menjelaskan bahwa Sinji tengah terlelap. Alysa mengangguk, mengucap terima kasih dengan suara pelan.
“Kau dibawa berbelanja?” bisik Sani.
“Ah—ini, tidak. Aku berbelanja sendiri.”
“Lalu Tuan?”
“Tuan melakukan sesuatu, aku—aku disuruh menemani.”
Sani mengangguk-angguk. “Aku mendengar suara mobil Nyonya Hyojin.”
“Ya, dia sudah pulang.”
“Oh, ya? Aku pikir dia akan lebih lama, karena biasanya memang seperti itu.”
“Ohh..” Alysa menaruh paper bag di dalam lemari, takut Sani akan membongkarnya dan malah berakhir memalukan.
“Terima kasih sudah menjaga Sinji, Sani. Maaf merepotkanmu.”
“Tidak apa, dia malah membuatku ingin tetap tinggal,” kekeh Sani mengelus pelan wajah Sinji. “Tapi mungkin ayah dan ibunya butuh bantuanku, jadi aku akan kembali ke bawah.”
Alysa mengangguk-angguk.
Seperginya Sani, Alysa mengintip dari jendela balkon, Jungkook terlihat masuk ke dalam mobil, lalu membawanya keluar dari pekarangan rumah.
“Alysa.” Alysa terperanjat. Hyojin masuk dengan sendal rumah berbulu, gaun merah ketat dan polesan bedak yang tidak terlalu tebal.
“Nyonya..”
“Jangan memanggilku seperti itu, panggil saja Hyojin. Bagaimana dengan bayi itu? Cukup merepotkan bukan?”
“Tidak sama sekali, dia bayi yang baik.”

KAMU SEDANG MEMBACA
AROUND HIS WAIST✔
Fanfiction[M] I will always remember this moment in my entire life.