"Yeah, i broke your heart like someone did to mine, and now you won't love me for a second time"
-The Weeknd-
Alysa baru saja akan berpakaian saat Rose tiba-tiba menelepon dan menanyakan kabarnya. Sembari duduk bersama Sinji yang bermain di atas ranjang, Alysa menjawab bahwa semuanya baik-baik saja—hanya agar Rose tidak bertanya banyak.
“Aku hanya tiba-tiba memikirkanmu. Kata Jisung terjadi kebakaran di rumah lama.”
“Ya, tapi semuanya sudah kembali normal. Jisung sudah tidur di rumah lama—meski harus ditemani Mark.”
“Ya, baguslah. Aku hanya—merasa tidak tenang. Kau tahu—naluri seorang ibu..”
Alysa memutar bola matanya jengah.
“Menikah terlebih dahulu, Mommy.”
Rose mendecak. “Tapi aku serius, sepertinya aku akan menemui Jisung. Mungkin dia membakar rumah lagi bersama Mark.”
“Atau jangan-jangan—kau bermasalah dengan Hyojin?”
sambung Rose, suaranya terdengar khawatir, terlalu kentara.“Naluri ibumu cukup kuat untuk seorang wanita yang tidak memiliki pasangan.”
“Jadi benar? Hyojin bermasalah denganmu?”
“Aku ceritakan padamu setelah kita bertemu, ini masalah rumit.”
“Come on, aku tidak bisa menyimpan rasa penasaran.”
“Nanti, Rose. Aku akan memberitahumu.”
“Hyojin tidak membayarmu, ya?”
“Rose…”
“Okay, okay. Aku akan menunggumu memberitahuku.”
Panggilan berakhir, Alysa membuka lemari, mengambil sepasang baju untuk dipakai. Kemarin, Jungkook pergi dari rumah setelah bertengkar dengan Alysa perihal perasaan. Hyojin sendiri belum kembali, yang Alysa tahu wanita itu sempat meneleponnya dan memberitahukan kalau ia akan menginap di rumah temannya. Saat Alysa bertanya mengenai Sinji—yang katanya harus Hyojin bawa agar terlihat seperti ibu perhatian di depan teman-teman, Hyojin mengalihkan pembicaraan, mengatakan bahwa semua bisa diatur.
Alysa menggendong Sinji yang menceloteh ke ruang tengah, berniat menonton bersamanya dengan film kartun. Tapi baru saja akan menuruni undakan tangga, ponselnya yang ditinggal di kamar berbunyi, Alysa terpaksa harus kembali lagi.
Alysa menghela napas saat tahu yang meneleponnya adalah Jaehyun. Ia kemudian mengangkat, menempelkannya di antara telinga dan bahu lalu membawa Sinji menuruni anak tangga.
“Nina..”
“Ada apa, Jaehyun.”
“Aku memimpikanmu semalam.”
“Eww…”
‘Bukan, bukan mimpi basah. Aku memimpikanmu karena rindu.”
Alysa memutar bola mata kemudian duduk di sofa sembari menyalakan televisi.
“Tapi aku memang berharap bisa bermimpi seperti itu denganmu,” kekehnya.
“Bercanda. Bagaimana kabarmu?” sambungnya.
“Baik.”
“Kau masih marah padaku tentang hari itu?”
“Kalau iya?”
“Aku rasa, aku perlu menemuimu dan memberi banyak cokelat, katanya cokelat bisa membuat kita tenang.”
“Kalau tidak?”

KAMU SEDANG MEMBACA
AROUND HIS WAIST✔
Fiksi Penggemar[M] I will always remember this moment in my entire life.