A#15 menit

613 45 82
                                    

Cieee nungguin up wkwkwk

*Happy Reading*
-----------
Typo its me

"Aku mencintaimu dan itu adalah sebuah pengakuan"

*AQIARYAN2*

Aqia menatap dirinya di cermin.
Sangat cantik dengan hiasan pengantin dan gaun yg sederhana tapi tetap terlihat indah.

"Sudah selesai"ujar si penghias setelah merapihkan rambut aqia.

"Cantik banget"ujarnya lagi

Aqia tersenyum ramah. Dia benar-benar akan menikah, dan sangat sulit mempercayai kalau Aqia akan menikah dengan seseorang yang dulu sempat menyelamatkannya, yang tidak pernah aqia bayangkan untuk hidup berdampingan.

Aqia menoleh ke arah pintu, feby masuk untuk menemani sahabatnya.

"Saya keluar ya kak"ucap si penghias pengantin. Aqia memberi angukan tanda mengizinkan

Feby duduk di atas kasur Aqia
"Lu baik-baik ajakan qi?"tanya febby.

"Ya"jawab Aqia yakin.

Feby tau sahabatnya itu sedang tida baik-baik saja, tapi biarlah. Hari ink feby ingin sahabatnya memulai hidup barunya.
"Kapan acaranya mulai?"

"Jam 9"sahut aqia

Feby melirik ponselnya
"Masih jam 08. 45"feby mengambil ponsel aqia, ia memasukan sebuah nomor.

"Bicara"ujar feby. Menyodorkan sebuah ponsel yang sedang memanggil panggilan

"Siapa?"tanya Aqia tanpa suara agar yang di telefon tidak mendengar

Feby membuka laci kecil di meja hias dan feby tidak salah, foto itu ada di sana bersama dengan foto-foto aqia.

Feby mengambil foto itu lalu menyerahkan pada aqia "Aryan" bisik feby .

"Gw tunggu di luar kamar biar hk ada yang masuk, waktu lu cuman 15 menit. Lo harus yakinin diri lo, aqia." Setelah itu feby meninggalkan kamar aqia

Aqia meneguk ludahnya, febyy benar-benar menyebalkan!

"Hallo"

Aqia menghentikan lamunanya saat mendengar suara Aryan dari telefon.

***

Aryan menatap ponselnya yang berdering.

'Nomor tidak di kenal'

Aryan menyipitkan matanya, dengan cepat mengangkat telefon itu, ini pasti dari salah satu perusahaan.

"Ya hallo"ujar aryan. Setelah meletakkan telefon di telinganya

Aryan mendengar suara bisik-bisik dari telefon itu, Aryan seperti mengenali suara itu.

"Gw tunggu di luar kamar biar hk ada yang masuk, waktu lu cuman 15 menit. Lo harus yakinin diri lo, aqia."

Aryan menatap ponselnya, apa ia tidak salah dengar? Suara siapa itu di telefon. Kenapa dia menyebut aqia?

"Hallo"ucap Aryan pada telefon itu
"Hallo"ucapnya lagi

"Hy" ujar sang penelefon

Aryan mengedarkan tubuhnya ke bangku kerja, lemas rasanya ketika mendengar suara itu.

Beberapa detik hanya ada sunyi di antara keduanya

"A..aqia?"sahut Aryan dengan syara sedikit gemetar

AQIARYAN2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang