#7

2.6K 404 45
                                    


***

Seperti di cerita aslinya, Tanjiro menginap di rumah paman Saburo dan aku disini ikut numpang karena tidak memiliki tujuan.

Berarti perkiraan ku sebelumnya benar.

Ini adalah awal dimana Kimetsu No Yaiba akan dimulai.

Namun daripada itu sebuah ada pikiran yang menggangguku saat ini.

Bukankah ini musim dingin? Douma kan memakai pernafasan salju. Bukannya dia bisa ngejar aku disiang hari?

Oh... Tolong jangan katakan padaku kalau aku melakukan sebuah kesalahan dengan menyinggungnya sebelumnya.

Sial bgtt! Mana kemarin aku udah ngeremehin Douma.

Pantesan aja wajah Douma merah, nahan marah pasti. Eh atau gara-gara kebanyakan make perona merah yang dikasih Daki?

Emangnya Daki mau ngasih perona buat Douma?

Ya pastilah nggak.

Aku panggil bebeb Levi aja ya? Minta tebasin tuh makhluk tampan satu biar nggak dikejar.

Boleh juga sih tapi emang Levi nya mau?

Yang ada aku ditebas duluan.

Walaupun begitu, tapi kenapa Douma tidak mengejarku? Malahan dia membiarkanku pergi. Apa jangan-jangan dia nggak pengen kena sinar matahari gara-gara nanti jadi item?

Maksudku, Douma itukan cantik, pasti dia tidak ingin dirinya nggak pengen kecantikan nya luntur.

Ntar dimarahin Daki lagi.

"Paman Saburo," panggil Tanjiro ditengah-tengah suasana yang sunyi.

Aku seketika tersadar dan langsung menoleh kearah Tanjiro kemudian beralih kepada paman Saburo.

Kulihat, mangkuk makanan Tanjiro sudah habis semua.

Udahlah, sekarang fokus ke bebeb jidat lebar disampingku ini aja dulu. Urusan bebeb Douma belakangan.

"Menurutmu, oni itu seperti apa?" pertanyaan itu dilontarkan langsung oleh Tanjiro untuk paman Saburo.

"Iblis pemakan manusia yang selalu mencari makan dimalam hari. Karena itulah, jangan berkeliaran dimalam hari," ucap paman Saburo sembari menyiapkan 3 futon.

"Setelah makan cepatlah tidur agar kau bisa pulang."

Dan setelah itu, kami tidur di futon masing-masing.

Aku berterima kasih kepada paman Saburo karena mengizinkan orang asing seperti ku menginap dirumahnya.

Untung aja ada tempat menginap, coba kalo nggak, aku pasti auto dimakan malam ini.

Walaupun aku bisa menyembunyikan aromaku dari para oni tetap saja jika berhadapan dengan mereka membuatku dag dig dug serr.

Apalagi oni yang ganteng nya cem Muzan dan Douma. Bisa-bisa langsung meledak jantungku atau nggak overdosis.

Someone call the doctor nal butjapgo malhaejwo
Sarangeun gyeolguk jungdok overdose
Sigani jinalsurok tongjedo himdeureojyeo—!

Stopp!! Kok jadi nyanyi sih?!

Ya maap

***

Time skip!

(Ceritanya ini sudah subuh)

Aku membuka mataku. Ah, sepertinya aku kemarin ketiduran. Tapi ini dimana ya?

Ruangan dan suasana yang nggak kukenal. Udahlah lanjut tidur aja, lagian masih subuh bgtt, pake dingin lagi kan jadinya aku mager keluar dari futon yang nyaman ini.

//biasa, kaum rebahan:)

Saat aku memutar tubuhku kesamping, sosok familiar mulai memenuhi penglihatan ku.

"Ya ampun, uwu bgtt sih husbu ku yang satu ini," gumamku.

Peluk nggak yaaa?

Dari kemarin loh aku pengen meluk Tanjiro tapi nggak ada kesempatan.

Yaudh lah, peluk ya tinggal peluk. Kalo Tanjiro nya bangun bilang aja gini, "Maaf, dari kemarin aku ingin memelukmu."

Jujur adalah pasion ku!

Mending jujur daripada berbohong, nanti dapet dosa. Padahal baru kemarin selesai bulan Ramadan, langsung buat dosa ae.

Situ pikir hidup ini bisa di reset?

//apa hubungan nya?

Ya nggak tau.

Plukk!!

Aku memeluk Tanjiro!!!

Tanjiro hangat ya?

Sehangat perasaan ku padanya.

//apasih

Dan berakhirlah aku tertidur dipelukan Tanjiro.

Nggak ada yang spesial, cuma meluk terus ketiduran. Kamvret seharusnya aku mencium nya dulu.

Kapan lagi ada kesempatan coba?

Eh tapi...

Kayanya Tanjiro meluk balik deh atau itu cuma mimpi?

Kalau nyata aku mau minta tanggung jawab yang kedua kalinya.

Yang pertama udah disebutin di chapter kemarin.

Yang kedua....

"(Y/n)-san," panggil Tanjiro dengan suara yang lembut bak onii-chan kepada imouto nya.

Lah, bukannya kebalik ya? Kan aku lebih tua dari Tanjiro.

//anggap aja kalian lebih tua dari Tanjiro

ASDFGHJKL!!

Bukan itu masalahnya! Apa saat kupeluk tadi sebenarnya dia sudah terbangun?

Kalo gitu aku harus jawab apa?!

Masa iya bilang cuma pengen meluk. Ntar dikira aneh lagi.

Aku menarik nafas sedalam cintaku pada Tanjiro lalu menatapnya, "Ya?"

"Kemarin malam...."

Ucapan Tanjiro terhenti membuatku pengen nenggelemin dia ke samudra Arktik!

TBC

Moon Drop Flowers | Kimetsu No Yaiba x Reader |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang