🌺 1 🌺

5.1K 593 22
                                    

(Y/n) POV.

Sekarang aku sedang terduduk di balik pohon besar. Sesekali aku melihat kesisi yang berlawanan dari tempat aku berada.

Kenapa?

Karena si MJ alias kw nya penyanyi terkenal disini! Kututup mulutku rapat-rapat sampai-sampai karena terbawa suasana aku menahan nafasku agar tidak ketahuan.

Heh, aku tidak pernah bilang ya?

Aku bisa menyembunyikan keberadaan ku dan aroma ku dari para iblis. Yah singkat nya kita seperti game yang nggak bakalan aku sebutin:)

Si Muzan ini harus kita hindari dan misi utama kita adalah melarikan diri dari sini.

Kuperhatikan lamat-lamat sosok Muzan yang daritadi tidak bergerak. Kesemutan kali ya? Atau kakinya pegel makanya gk gerak. Eh tapi orang macam Muzan mah gk mungkin pegel yang ada mager.

Ya kan dia kerjaan nya cuma marah-marah aja setiap hari karena anak buah nya gk ada yang becus buat bunuh para pilar padahal dia sendiri aja gk pernah bunuh para pilar.

Haduh....

30 menit kemudian....

Duh tapi kok lama-lama ngeblur ya? Ini si Muzan daritadi gk bergerak. Cape hayati menahan debaran jantung ini eh.

Tapi beneran sih cape bgtt nungguin tuh makhluk satu. Sudah setengah jam duduk disini ya pasti bosen lah!

Cepetan napa, gerak dikit kek. Daku tuh lelah menunggu dikau untuk bergerak. Daku tidak bisa diginiin, daku tuh perlu kepastian.

Daripada digantungin terus, mending cari yang pasti aja ye gk?

Yaudah deh, kita ikutin cara yang ada di game-game kebanyakan buat kabur dari sini. Lama-lama bosan tau liatin si Muzan yang lagi kalem sambil ngehitungin jumlah semut yang ada ditanah.

Aku meraba-raba tanah, mencari sesuatu untuk dilempar. Mataku tak lepas dari sosok Muzan yang masih menghitung jumlah semut. Stuckk!! Tanganku berhenti dan ternyata itu adalah batu.

Nice!

Aku mempersiapkan tanganku untuk melempar batu tadi. Mari kita hitung sampai 3 dan saat itu aku akan melempar batunya.

1
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2
.
.
.
.
.
.
.
.
.

....!!!

"Kalau mau lempar batu ya tinggal dilempar aja mbak, gk usah dihitung segala kali."

Sebuah suara membahana badai tiba tiba terdengar membuatku kesal, "Diem napa! Duh jadi harus ngehitung dari awal lagi deh!"

Eh...

Bentar....

Ini aku bicara sama siapa?

Kok suaranya familiar ya? Hmm...

Ragu-ragu aku melihat keatas, dimana dahan pohon yang kokoh itu terlihat diduduki oleh seseorang.

Oh gawd....

Way did dis happen to meh! (Why did this happend to me!)

TBC

Moon Drop Flowers | Kimetsu No Yaiba x Reader |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang