Part8

76 15 0
                                    

Udah siap buat baca?
Kuy langsung aja!

Happy Reading☺️

***

Angin malam sudah menembus jaket yang Kayla pakai. Suasana api unggun juga tidak semeriah tadi, karena api unggun yang sudah mulai padam.

"Anak-anak hari semakin malam dan acara api unggun sudah selesai. Jadi sebaiknya kalian tidur agar besok kembali semangat menjalankan aktivitas," ucap Pak guru.

Semua anak-anak sudah memasuki tenda masing-masing termasuk Kayla dan kawan-kawan.

Dea, Dara dan Kayla memasuki tenda satu persatu dengan Kayla barisan paling depan.

Fuhh

Hembusan angin menyapu leher jenjang Kayla. Kayla mengusapnya karna merasakan sesuatu yang aneh. Kayla menatap sekitar halaman kemah, tapi tidak ada apa-apa. Kayla semakin mengeratkan jaket-jaketnya dan kembali menatap sekitar.

"Kayla Masuk!" ucap Dea.

Kayla menoleh kearah Dea dengan wajah datar Dan akhirnya masuk ke tenda.

02.00 WIB

Kayla sedaritadi sudah tidak bisa tidur. Sudah berbagai posisi dia coba dan berusaha untuk memejamkan mata, tapi hasilnya nihil. Kayla sama sekali tak terserang ngantuk. Kayla berusaha memikirkan sesuatu yang membuat pikirannya tenang agar bisa tertidur.

07.00 WIB

"Kay bangun!" ucap Dara sambil menggoyangkan tubuh Kayla.

"Hmm," gumam Kayla. Kayla pun duduk dengan mata yang berusaha dibuka.

"Mandi gih! Yang lain udah pada nunggu. Katanya Andra mau ngajak keliling."

Kayla mengangguk.

Hari kedua study tour ini dibebaskan. Anak-anak boleh melakukan apapun asal tidak negatif. Begitu pun Kayla dan kawan-kawan yang memutuskan keliling ke perdesaan sekitar kemah.

"Tuh Kayla," ucap Dea sambil menunjuk Kayla yang sudah rapih.

"Udah pada kumpul nih, jadi ayok otw!" ucap Andra dengan semangat 45.

"Semangat banget," ucap Andika

"Pasti, Kita 'kan mau jalan-jalan. Apalagi area desa itu seger ga kaya kota. Boleh ga sih gue stok oksigen?" ucap Andra.

Alvian hanya geleng-geleng kepala.

"Ayok jalan!" ajak Dara.

Akhirnya mereka pun menyusuri desa dengan bercanda riang dan sesekali berfoto-foto riang.

"Ayo Kay foto!" ajak Dara.

Kayla menggeleng dan lebih baik menikmati air terjun. Senyum Kayla mengembang saat menghirup oksigen yang segar.

"Gue denger-denger di sini ada kebun teh, yuk kesana!" ucap Andra.

"Lo kayaknya tau semuanya," ucap Alvian.

"Semalem gue tanya ke guru," ucap Andra.

"Ayuk kesana," ucap Dea dengan girang.

Perkebunan teh identik dengan lahan yang luas, para pegawai dan juga pemandangan sangat indah.

Mereka berenam berlari menyusuri kebun teh dengan tawa yang mengisyaratkan kebahagiaan, begitu pula dengan Kayla yang merasakan kembali tawa. Mereka berhenti sejenak di batuan besar untuk beristirahat dan melihat pemandangan yang begitu menarik dari atas bebatuan.

***

[Bersambung]

Setia terus ya baca cerita ini☺️

Jgn lupa vote, komen, share juga biar makin banyak yg baca!

Makasih ya:)

Rumah Penuh Kaca [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang