Part24

65 13 0
                                    

Selamat malam semua...
Cie yg nunggu motif dari cerita ini:v

Happy Reading!

***

Setelah waktu itu diantar pulang oleh Leo dan berhasil membawa Kayla ke rumah yang tepat tanpa ada tersesat sedikit pun.

Kayla masih bingung tentang keberadaan Leo. Dia itu siapa? Maksudnya Kayla sama sekali tidak pernah bertemu apalagi berkenalan. Tapi, itu semua tidak memungkiri bahwa kali ini Kayla dekat dengan Leo. Ntah'lah, semuanya terasa cepat bagi Kayla, ditambah Kayla orang yang minim akan bersosialisasi.

Sekolah kali ini Kayla tidak berangkat sendiri, alias bersama Leo. Leo tidak ikut sekolah. Dia hanya mengintili Kayla ke sekolah dengan alasan penasaran dengan sekolah Kayla. Dan berakhir'lah Kayla tidak menaiki sepedanya karena tidak mungkin Kayla menyuruh Leo mengejarnya dari belakang. Kayla masih punya hati.

Kini Kayla sudah menaruh sepedahnya di parkiran dan bingung sendiri harus meninggalkan Leo dimana.

"Gausah mikirin gue. Gue bisa jalan sama sendiri," ucap Leo santai.

Kayla menatap Leo. "Kok dia bisa baca pikiran gue ya? Apa jangan-jangan dia anaknya Roy Kiyoshi?" tanya batin Kayla.

"Gue bukan anaknya Roy Kiyoshi," ucap Leo santai.

Kayla mengerut'kan dahinya. "Lo cenayang ya?" ucap Kayla dengan menujuk Leo tepat di depat Wajahnya.

Leo terkekeh. "Bukan," jawab Leo.

"Tapi,  lo ngejawab semua isi pikiran gue," ucap Kayla kesal.

"Orang isi pikiran lo terlalu kencang bersuara," ucap Leo.

Kayla menggaruk dahinya.

"Udah jangan di pikirin! Mending lo belajar yang rajin biar pinter," ucap Leo sebelum meninggalkan Kayla.

"WOi LO MAU KEMANA? EMANG LO TAU TEMPAT-TEMPAT DI SINI?!" teriak Kayla.

"YANG JELAS GUE GA AKAN NYASAR KAYA LO!" teriak Leo.

Kayla mendengus kesal.

"KAYLA?!"

Kayla membalikan tubuhnya dan mendapati ke lima temannya.

Dara dan Dea langsung memeluk Kayla. Kayla membalasnya.

Dara dan Dea melepaskan pelukannya dan menatap Kayla khawatir.

"Lo kemana aja? Gue telfon dan wa, tapi lo ga bales sama sekali," ucap Dara dengan sedikit terisak.

"Lo dari mana sih Kay?" tanya Andra.

Teman-teman Kayla menatap Kayla lekat seolah meminta penjelasan.

"Gue ga kemana-mana," jawab Kayla singkat.

***

Pulang sekolah Kayla dikejutkan dengan adanya hantu berbaju merah itu, yang beberapa hari menghilang ntah kemana.

Dan Kayla merasakan aura dingin ketika Leo menatap hantu itu dengan sangat dalam.

"Biasa aja kali ngeliatnya," celetuk Kayla.

"uhuk... Uhuk!" Leo terbatuk

Kayla yang panik pun segera mengambil minum di meja belajarnya. Tapi,  Leo menolak.

"Lo mati dibunuh ya?" tanya Leo pelan.

Hantu itu hanya mengangguk lesu.

"Lo tau?" tanya Kayla kaget.

Leo mengangguk. "Lo harus bantu dia, Kay. Jasad dia harus segera ditemuin kalo ga, dia selama-lamanya bisa jadi roh," jelas Leo lesu.

"Gue? Gue ga bisa apa-apa selain ngeliat dan komunikasi sama mereka," ucap Kayla.

"Lo bisa. Biar gue yang bantu," ucap Leo dengan tegas.

"Kenapa harus gue?" tanya Kayla.

"Karna kamu juga ada hubungannya," ucap hantu berbaju merah itu.

Kayla terdiam dan memikirkan semuanya.

***

[Bersambung]

Selamat malam para readers setia!

Jangan lupa vote, komen, dan share ya!

Makasih udah mau membaca cerita kolaborasi dari kelompok kami❤️

Rumah Penuh Kaca [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang