Part18

61 12 0
                                    

Selamat membaca ya...

Semoga suka☺️

***

Kini Kayla sedang duduk sambil membaca buku, karena sudah lama ia menghilang dari sekolah membuatnya ketinggalan beberapa materi pembelajaran.

Gadis itu bolak-balik melihat buku, mencoba mencerna setiap kata pada buku itu.

"Jangan pusing-pusing, ntar sakit!" Suara dari belakang tiba-tiba saja muncul membuat fokus Kayla terbagi.

"Kenapa?" Tanya Kayla masih mencoba ramah walaupun kepalanya terasa sakit sekarang.

"Gak ada, hanya ingin datang saja!" Jawab gadis itu cepat.

Kayla menghembuskan nafasnya malas, dan berjalan menuju tempat yang biasanya ia jadikan tempat tidur. Di tempat itu tampak berdebu dan tak layak untuk dijadikan tempat tidur.

"Mau tidur ya?" Tanya gadis itu masih saja mengoceh.

Kayla mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping agar tak melihat wajah gadis itu. "Udah sana! Gue mau tidur," usir Kayla terang-terangan.

Setelah itu tak ada lagi suara membuat Kayla masuk ke alam mimpi.

***

Pagi ini Kayla sedang berjalan menuju kelasnya, banyak tatapan yang ia dapatkan mulai dari benci sampai iri pun ada. Tapi Kayla tak perduli dan fokus pada jalan.

Saat Kayla masuk ke dalam kelas, ia merasa semua mata menatapnya.

"Kayla! Lo kemana aja? Gue telpon gak diangkat, gue sms gak dibalas," Tanya Dara bertubi-tubi.

"Gue... Gue sibuk," jawab Kayla cepat dan melewati Dara begitu saja.

Alvian, Andra, Dika dan Dea bingung melihat perubahan sikap Kayla akhir-akhir ini. Kenapa gadis itu selalu mencoba menjauh dari teman-temannya?

"Kay, lo kenapa?" Tanya Dara prihatin.

Kayla menatap Dara malas. "Gue gak apa-apa!" Sahut Kayla cepat karena tak mau dikasihani.

"Lo beneran gak apa-apa? Kalau ada apa-apa kasih tau gue," sahut Andra cepat karena tak percaya dengan ucapan Kayla.

"Gue bilang gue gak apa-apa," sahut Kayla lagi dan mengeluarkan buku yang akan ia gunakan untuk belajar.

***

Malam telah tiba. Dan saatnya untuk Kayla membuat makanan untuk Ibunya.

Setelah selesai masak, gadis itu meninggalkan dapur dan berjalan menuju kamar. Namun ia kaget saat menemukan sosok gadis berbaju merah di sudut ruangan.

Kayla mengabaikan dan kembali jalan lalu membuka tas dan mengambil buku karena besok ia ada ulangan harian.

"Hai..." Sapa gadis itu.

"Apa?" Jawab Kayla cepat.

"Main yuk?" Ajak gadis itu dengan girang.

Kayla menghembuskan nafasnya lelah, apa gadis berbaju merah ini tak memiliki pekerjaan lain selain bermain?

"Gue sibuk! Mau belajar," jawab Kayla datar dan kembali fokus pada bukunya.

Gadis itu mendekati Kayla. "Gimana kalau cerita?" Tawarnya lagi.

Kayla menatap gadis itu, sebenarnya ia ingin sekali menanyakan kenapa gadis itu bisa mati.

"Tanya itu juga boleh! Gak masalah," sahut gadis itu paham dengan pemikiran Kayla.

Kayla kaget dan mengangguk kepala. "Boleh."

***

[Bersambung]

Malam semua...
Yuk ramaikan cerita ini dengan komen kalian❤️

Vote, komen, dan share jgn lupa ya!

Makasih😽

Rumah Penuh Kaca [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang