04. Pertemuan Pertama

234 143 23
                                    

Pertemuan Pertama

ku kira aku hanya berhalusinasi. Namun ternyata itu semua nyata dan terbukti~

***

Perawang, 2018

Semenjak hari dimana aku mengetahui jika aku dan temanku mengagumi orang yang sama, semenjak itu pula aku berusaha berhenti mengaguminya. Untung saja pertemanan ku dan Sindy baik-baik saja. Tidak seperti di novel-novel jika kita menyukai orang yang sama maka pertemanan akan hancur begitu saja. Terhitung sudah dua bulan pula aku berhenti mencari tahu tentang dirinya.

Siang ini tepatnya di hari Selasa kami masih menggunakan seragam putih abu-abu. Jam sudah menunjukkan pukul 12:15 WIB pertanda waktu ishoma (Istirahat Sholat Makan) telah tiba. Ku rapikan jilbab putih dan baju seragam ku  sebelum aku pergi keluar kelas.

“Nggra, temanin aku ambil nasi yuk di pos” ajak ku pada Anggra.

“Anggra tadi dipanggil buk Fira Dil. Disuruh keruangan ibuk itu waktu ishoma. Maaf ya, Anggra gak bisa” kata Anggra

“Hmm yaudah gapapa.” Jawabku. Setelah itu aku menulusuri orang didalam kelas ku satu-persatu untuk ku ajak ke pos bersama.

Ku lihat Sindy dan Syifa yang tengah asik menonton laptop. Biar ku tebak, pasti mereka sedang menonton oppa-oppa korea mereka. Dan bisa ku pastikan pula mereka tidak akan mau menemaniku.

Selanjutnya di pojokan sana, ku lihat pula Angel yang sedang berfoto selfie dengan kamera ponselnya. Sesekali dirapikan nya rambutnya agar terlihat lebih bagus di dalam foto.
Terlihat pula dibagian kursi depan sudah dipenuhi dengan teman lelaki ku yang tengah makan bersama. Ada Rooney, Calvin, Alfan, Abdu, dan Dhanan. Mereka semua juga satu grup whatsap dengan ku.

Ah, sudahlah ku putuskan untuk pergi sendri saja. Baru satu langkah kaki ku keluar dari pintu kelas, dapat kulihat segerombolan kakak kelas telah memenuhi koridor. Jangan kalian kira jika kakak kelas ku itu tipe-tipe pembully seperti di wattpad. Nyatanya, mereka semua sangat ramah.

Tanpa pikir panjang langsung saja ku langkahkan kaki ku menuju pos. Sebenarnya jarak pos dan kelas ku sangat dekat. Namun, terasa aneh jika aku hanya pergi sendiri mengambil bekal yang sudah dititipkan oleh ayahku di post tersebut.

Terlihat banyak sekali orang yang mengerumuni pos itu, mereka tengah asik mencari kotak nasi masing-masing. Melihat keramaian itu ku putuskan untuk menunggu di depan ruangan guru hingga keadaan sedikit sepi.

Selama menunggu tak henti-hentinya ekor mata ku melihat setiap orang yang lewat. Jika aku mengenal orang tersebut aku akan menyapa nya. Jika tidak maka aku akan diam saja.
Ketika aku tengah asik menebar senyum karena menyapa orang-orang, tak sengaja dua orang lelaki lewat di depan ku. Lelaki disebelah kanan menggunakan jaket bewarna hijau army. Sedangkan lelaki di sebelah kiri menggunakan jaket bewarna hitam.

Aku terkejut saat melihat lelaki yang menggunakan jaket hitam tersebut.

Ohhh tuhan, ada apa dengan mata ku? apakah aku berhalusinasi? Atau mungkin aku sedang bermimpi?

Aku melihatnya. Sangat jelas. Ia berjalan berdampingan dengan bang fajar. Aku tak menyangka jika dunia sesempit ini.

Aku melihat sosok Aditya Dirandra. Aku melihat Andra teman kecil ku dulu.

SCHEIDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang