[CHAPT-12]

580 100 23
                                    

jangan lupa vote dan spam komen ya gengs. happy reading😊❤
-----

"Kamu gak papa kan, sayang?" Tanya wanita paruh baya dengan cemas sembari mengusap pelan surai panjang sang putri.

"Iya, aku gak papa kok, bun." Ujar gadis itu seraya tersenyum meyakinkan sang bunda.

"Sstttt..." desis Nihan pelan seraya memegangi kepalanya yang berdenyut. Sial, memori itu lagi.

"Yah, jangan ngebut."

"Yah..."

"Ayah bahaya!"

"Ayah jangan ngebut, aku takut."

"Shit!" Umpat Nihan seraya meremas kepalanya dengan sekuat tenaga.

"AYAH AWAS!!"

BRAK!!

"Argghhh!!" Pekik Nihan yang sudah meringkuk dikursi mobil dengan wajah yang sangat pucat. Ia sangat ketakutan. Takut setengah mati.

Nihan baru sadar bahwa jalanan ini, adalah awal luka yang ia rasakan hingga sekarang.

Dengan sisa tenaganya Nihan berusaha menggapai pintu mobil, berniat ingin membukanya. Namun nihil, pintunya terkunci. Sialan.

"Argghh!! Help me please.." lirihnya dengan sangat sangat pelan. Wajahnya sudah banjir dengan air mata. Ia panik, apa yang harus ia lakukan sekarang? Ingin kabur bagaimana caranya? Pintunya saja dikunci.

Nihan berusaha menendang-nendang pintu mobil, percuma, yang ada hanya kakinya yang sakit.

Kevano baru saja keluar dari supermarket sambil menenteng paperbag berlogo supermarket itu. Ia berjalan santai menuju mobil, namun ketika sudah dekat ia melihat Nihan yang nampak sangat kacau dari kaca mobilnya. Dengan cekatan ia membuka kuncinya dan segera masuk kedalam mobil.

"Nihan, kamu kenapa gini?" Tanyanya khawatir.

Nihan menoleh dengan perlahan, kemudian ia mendorong kuat tubuh Kevano sampai terbentur pintu mobil. "Keluar kamu, please. Jangan kesini jika tidak ingin mati." Ucapnya sembari terisak.

"Apa maksudmu?" Tanya Kevano bingung dan kembali mendekat.

"Pergi, Kev. Aku tidak ingin kamu mati!" Lagi, gadis itu terus mendorong tubuh Kevano sampai ia merintih karena dorongan Nihan begitu keras.

"Ngomong apa kamu?!" Bentak Kevano yang membuat Nihan terdiam namun tidak dengan isakannya. Nihan memeluk lututnya erat, dan sesekali ia memukul kakinya sendiri atau bahkan kepalanya.

"Stop, Nihan. Apa-apaan kamu ini, hah?!" Tanya Kevano yang sudah tersulut emosi.

"Aku takut, hiks.." ucap Nihan yang sangat ketakutan.

Kevano segera memeluk gadis itu, ia mengusap pelan punggung Nihan, berusaha menenangkannya agar tidak berontak lagi. Nihan berhenti meracau dan memukul-mukul, namun isakannya masih terdengar.

"Maaf ya." Kata Kevano terus mengusap punggung Nihan.

Merasa bahwa tubuh gadis itu melemah, ia melepaskan pelukannya dan menatap wajah pucat Nihan. Ternyata gadis itu pingsan.

"Nihan?" Panggilnya seraya menepuk-nepuk pipi Nihan.

"Han?"

Sesegera mungkin Kevano memasangkan sabuk pengaman pada Nihan dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat dengan kecepatan diatas rata-rata. Jujur ia sangat khawatir pada keadaan Nihan sekarang, mengapa gadis itu ketakutan seperti dikejar hantu? Apa ada yang salah? Dan, kenapa dia menyebutkan kata 'mati'?

Nihan Nabila [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang