[CHAPT-4]

1.1K 187 22
                                    

Miss Them
---

Kring... kring...

Bel pertanda pulang sekolah akhirnya berbunyi, surga dunia bagi para siswa dan siswi SMA Garuda. Anak-anak yang sudah ingin segera pulang pun berhamburan keluar kelas. Ada yang mengambil kendaraan diparkiran, ada juga yang menunggu jemputan didepan gerbang. Seperti Nihan yang tengah menunggu jemputan dari sang supir.

Ia berdiri diantara orang-orang yang sedang menunggu jemputan juga, sama sepertinya. Dan tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti tepat didepannya, lalu kaca mobil sebelah kiri terbuka dan menampilkan seorang laki-laki didalamnya.

Bisik-bisik orang-orang yang ada disekelilingnya dapat ia dengar dengan jelas. Bagaimana tidak, sosok itu adalah Iqbal Fernando. Salah satu most wanted boy di SMA Garuda.

Tentang hubungannya dengan Iqbal, mereka sudah bisa menerima satu sama lain dan memutuskan untuk kembali menjadi saudara sebagaimana mestinya.

"Masuk, kak!" Ujar Iqbal memerintah membuat Nihan dengan refleks menggeleng.

"Gak usah, gue dijemput supir." Tolaknya halus.

"Supir paman Sam kan?" Iqbal bertanya, dan dihadiahi anggukan oleh Nihan. "Nanti gue bilangin nggak usah jemput." katanya menambahkan.


Gadis itu nampak berpikir sebentar, "Emang nggak pa-pa?"

"Masuk cepetan, gue mau pulang."

Dan tidak ada yang bisa Nihan lakukan selain menurut, lagipula kalau menunggu supirnya datang menjemput kan mungkin saja masih lama. Apalagi matahari sedang terik sekarang, pasti melelahkan menunggu disini.

Akhirnya gadis itu duduk di kursi penumpang belakang. Dan Iqbal mengikutinya, anak itu berpindah duduk disamping Nihan.

"Lo ngapain pindah?" Tanya Nihan bingung.

"Emang salah kalo gue pindah?" Jawab Iqbal dengan nada bertanya dan menaikkan satu alisnya.

"Enggak sih," jawab Nihan lalu mengalihkan pandangannya menatap laki-laki yang sedari tadi diam dikursi kemudi. Laki-laki itu juga menatap Nihan lewat kaca spion mobil sambil tersenyum.

"Hai, ketemu lagi." Itu Zidan, menyapa dengan raut ramah dan tangan yang melambai. Sedangkan gadis itu hanya bisa mengerutkan alisnya heran, orang aneh pikirnya.


"Yeuuu... kakak sama adik sama aja. Sama-sama sok cool." cibir Zidan pelan.

"Dih, gue emang cool." ucap Iqbal cuek.

"Bal," ujar Zidan memanggil Iqbal.

"Apa?" Tanya Iqbal acuh tak acuh.

"Gue boleh nanya gak?" Zidan balik bertanya pada Iqbal dengan wajah yang mulai serius. Sedangkan Nihan hanya diam menyaksikan dua orang dihadapannya ini.

"Hm." jawabnya dengan deheman singkat.

"Oh, oke" ujar Zidan mengangguk-anggukkan kepalanya. Dan seketika susana berubah menjadi hening.

Nihan Nabila [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang