Maacih buat kalian yang ternyata udah nungguin part ini. Sori kelamaan updatenya🙏🙏. Buat part ini aja aku udah selesai enam jenis alur yang beda-beda dan akhirnya yang ke publish adalah alur yang terakhir hinggap dikepalaku dan menurutku masih nyambung dengan karakter para tokoh. Soalnya ada di alur cerita yang lain ada Edward-nya terlalu sokap, ada yang Bellanya terlalu manja, ada juga Bella yang terlalu galak.. jadi pusing sendiri akunya... sekali lagi mian okeee👍🤧
ENJOYY...
<<<<< Baby and The Baby <<<<<
Suara alarm jam beker berdering kencang mengisi setiap penjuru ruangan dengan kebisingan. Bella membuka matanya perlahan disaat kedua kalinya ia dibangunkan oleh alarm bangun paginya itu. Dengan pandangan yang masih kabur, ia menatap langit-langit kamar dengan pikiran kosong.
Wanita itu mengangkat kedua tangannya, menatap balutan perban di sepanjang tangannya. Kejadian semalam benar-benar diluar dugaannya. Andai saja Edward tidak datang tepat waktu saat itu, mungkin perban ini juga akan menutupi wajahnya.
Bella menghembuskan nafas penuh pikirannya. Kesunyian di kamar mulai menggerogoti kepalanya. Seakan ada kilasan balik masa lalunya yang tidak terlihat jelas, namun mampu menakutinya.
Tidak. Tidak. Ampun. Kumohon berhenti...
Tubuhnya meringkuk, tangannya tak berhenti memukul kepalanya berusaha menghentikan 'sesuatu' yang terjadi disana.
"Bella.. Bella!" wanita yang dipanggil mengangkat kepalanya. Wajahnya sudah basah dengan peluh keringat yang bercampur dengan air mata.
Edward memegangi kedua lengannya yang gemetaran. "Kamu tidak apa-apa?" tanyanya dan Bella hanya bisa menangis.
"Aku disini." tanpa kembali mempertanyakan rasa penasarannya, Edward membawa tubuh itu ke dalam pelukannya. Tangannya membelai halus punggung serta kepala Bella, "Aku disini menjagamu,".
===== Baby and The Baby =====
Beberapa saat berlalu, Bella telah tenang dari rasa takutnya. Kini ia berbaring membelakangi Edward yang duduk di tepi kasur tak berhenti mengusap kepalanya.
Wanita itu mempertanyakan keadaannya. Sudah lama ia tidak merasa setakut ini. Tidak, sudah sangat lama ingatan samar menakutkan itu kembali ke kepalanya. Terakhir kali ia merasakannya saat berada di rumah sakit ketika menjalani terapi untuk mengembalikan ingatannya. Namun karna tidak adanya perkembangan memori dan kondisinya yang semakin memburuk, terapi itu dihentikan dan Bella memutuskan untuk tidak mengembalikan ingatannya.
Ya, Bella mengalami amnesia. Julliete -- nenek angkatnya -- menemukannya tergeletak di tepi jalan saat musim dingin. Dari yang ia dengar, Bella ditemukan tertimbun salju dalam kondisi tak sadarkan diri dengan banyak luka memar dan lecet di sekujur tubuhnya. Dirinya mengalami koma selama beberapa hari dan terbangun dalam keadaan hilang ingatan yang membuatnya tidak mengingat apapun.
"Sudah saatnya kamu makan," ucap Edward menyadarkan Bella dari lamunannya. Dengan bantuan yang tidak diperlukan, wanita itu berbalik dan mengganti posisinya menjadi duduk di atas kasur.
Sejak semalam, Edward terus mendampinginya. Sejak ia mengobati lukanya di rumah sakit hingga dirinya tertidur di kamar, pria itu selalu menemaninya. Bahkan mereka sempat bertengkar disaat Bella menolak Edward yang bersikeras bermalam di kamarnya, sedangkan pria itu terus menggaungkan statusnya sebagai majikan yang membungkam penolakannya.
Bagaimanapun juga, Bella mengerti maksud dari tindakan Edward. Ia sangat berterima kasih pria itu karna berkatnya pikiran negatifnya berhasil teralihkan semalaman dan berhasil membuatnya sempat 'lupa' atas kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Baby And The Baby
Roman d'amourSeorang wanita biasa berhasil meluluhkan hati sang penguasa yang terkenal dingin dan sangat tertutup. Bermodalkan waktu, cinta tumbuh secara perlahan bagaikan sebatang pohon yang tumbuh di bentangan es. Mustahil hampir terdengar, namun tak ada yang...