Part Four: 🍁Secret Garden🌴

15.4K 873 12
                                    

Dengan Navy dalam gendongannya, Bella berjalan menuju ruang makan yang sudah diingatnya. Ia berniat mengambil sarapan Navi juga sarapannya pagi-pagi seperti ini. Setelah itu dia akan mengajak Navi kembali berkeliling kebun belakang yang belum sempat dijelajahinya.

Entah mengapa kali ini semangatnya kembali hingga setiap langkahnya hampir terlihat seperti lompatan-lompatan kecil. Sedangkan bayi dalam gendongannya masih tertawa lepas berkat kelitikan kecil di kakinya.

Setibanya di ruang makan, Bella seketika membisu. Entah kenapa tubuhnya tiba-tiba kaku saat ia melihat Edward sedang duduk di salah satu kursi paling ujung di meja makan. Sepertinya pria itu sedang menyantap sarapannya.

Dengan langkah yang lebih pelan dari sebelumnya, Bella berjalan mendekati Edward dengan niat menyapa majikannya sebagai etika pekerja yang baik.

"Morning," Edward pun sekilas memalingkan pandangannya sebelum kembali fokus pada tumpukan pancake miliknya.

Pria itu sama sekali tak manjawab sapaan Bella sehingga membuat wanita itu malu sendiri.

Bella berbalik dan hendak pergi menuju dapur. Namun suara Edward berhasil menghentikannya.

"Duduklah," ucapnya tanpa berpaling sedikitpun.

Bella pun menurut dan menarik kursi yang berada di sebelah kiri Edward. Namun tindakannya kembali terhenti karna Edward menatapnya tajam.

Pria itu melayangkan pisau kecilnya kearah Bella kemudian menunjuk salah satu sisi di ujung meja makan.

Pria itu menyuruhnya duduk di kursi yang berada di ujung ruangan. Bella pun menurutinya tanpa sepatah katapun. Meskipun ia sempat terkejut karna pria itu mencodongkan pisau ke arahnya.

Bella pun duduk dalam diam. Matanya menatap lurus pria tampan dengan sarapannya itu. Jarak diantara mereka bisa terhitung hingga 6 kursi. Namun hal itu tidak berarti ketampanan milik Edward akan memudar di matanya.

Dengan cepat Bella menggeleng pelan menjauhkan pikiran tidak pantasnya kepada majikannya sendiri. Ia memutuskan untuk bermain dengan Navi agar perhatiannya teralihkan.

Semangkuk kecil bubur serta segelas air putih tiba-tiba diletakkan di atas meja. Sontak membuat Bella cukup terkejut karna wanita dengan seragam dapur itu meletakkannya di depan mereka. Tentu Bella cukup kebingungan karena ia ingat betul jika belum meminta apapun atau pada siapapun khususnya makanan Navi.

"Ini sarapan untuk Nona Navi hari ini," ucapnya sopan. "Dan ini untuk sarapan kamu," ucapnya lagi dengan nada yang sangat berbeda dari sebelumnya.

Bella tersenyum ramah, "Terima kasih," dan wanita itu segera mengundurkan diri.

Perlahan tapi pasti, bubur dalam mangkuk tersebut akhirnya habis. Bella menyuapi Navi seakan-akan sedang bermain pesawat-pesawatan. Alhasil makanan itu dengan senang hati masuk ke perut Navi.

Derit suara kursi yang bergeser tiba-tiba terdengar dari sebrang sana. Bella tahu jika itu berasal dari gerakan Edward. Namun wanita itu memilih tidak memperdulikan pria itu dan tetap menyuapi Bella dengan pesawatnya.

Dari sudut mata wanita itu, dapat Bella liat pria itu sedang melangkah mendekatinya. Mendekati Navi lebih tepatnya. Pria itu tiba-tiba berjongkok tepat disamping kursi khusus Navi.

Edward menatap bayi kecil dengan ekspresi yang ada diluar dugaan Bella. Pria itu tersenyum dan matanya entah kenapa terlihat seperti mutiara laut yang berkilauan di mata Bella.

Tangan besarnya mencubit kedua pipi Navi pelan. Navi hanya tertawa dengan melayangkan kedua tangannya pada wajah ayahnya yang tidak jauh dari jangkauannya.

[REVISI] Baby And The BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang