Milena menarik selimut diranjangnya. Hari memang sudah malam, burung hantu pun mulai mengeluarkan suaranya. Tepat pada jarum jam menunjukan pukul 00.00 suara mobil pun masuk membuka gerbang kedalam rumah Milena, mobil sport hitam itu berhenti didepan perkarangan rumah Milena
Milena tidak merespons adanya mobil itu karna ia tau siapa pemiliknya, Milena malah menarik selimutnya agar semua tubuhnya tertutupi
Milena merasakan derap kaki seseorang masuk dalam kamar, ia membuka pintu kamar dengan perlahan dan melihat kearah Milena yang sudah menutup matanya dengan selimut tebal. Ia membawa beberapa dus pizza yang cukup besar ditangannya, Orang itu menghampiri Milena dan melihat wajah istrinya sekilas, Cantik. Batinnya
Laki laki itu mengelus terus rambut Milena sambil menatap wajah perempuan yang kini sebagai istrinya. Setelah selesai, laki laki bernama Anditama Jibran itu mengeluarkan sebuah laptop dari tasnya dan menuju meja kerja yang terdapat dikamarnya
Jibran pun memakai kacamata kerjanya karna matanya sudah mulai buram ketika menatap layar laptopMilena yang belum tertidur pulas itu hanya bisa memandangi suaminya dan merasa kasihan karna kerjaan tidak tuntas hingga melupakan jemputan Milena dikampusnya, sejujurnya Milena pun masih kesal karna Jibran melanggar janji untuk menjemputnya
Tapi mungkin Milena sedang beruntung, Dhika datang menawarkan tumpangan untuk diantar pulang. Milena awalnya ragu karna takut ulahnya ini terlihat oleh seseorang yang mungkin mengenalnya dengan Jibran tapi karna Milena pun berfikir 2 kali dengan tumpangan Dhika akhrinya ia menyetujui dan memakai helm yang Dhika berikan. Dhika tidak langsung mengantar Milena kerumahnya melainkan ia memarkirkan motornya di depan rumah makan yang saat itu terlihat sepi
"Temenin gue mau?"
Tanya Dhika membantu melepas Helm milik MilenaMilena ragu tapi akhrinya mengangguk
Selama menemani Dhika makan, Milena merasa gelisah. Ia tidak ikut makan karna ingin makan malam bersama suaminya dirumah
"Beneran gamau?"
Milena menggeleng
Milena berkali kali mengecek dengan pesan atau nontifikasi diponselnya takutnya Jibran sudah pulang tapi nihil tidak ada apapun di ponsel Milena
"Gue gasopan ya?"
"Hm?"
"Ngajak orang yang baru kenal makan"
"Ahh..engga..engga tenang aja"
"Gue pengen kenal lebih sama lo?"
"Ha?"
Dhika tersenyum
"Magsudnya pengen tau lebih tentang lo""Ohh gitu hehe"
"Boleh?"
"Eum boleh hehe, eum nama gue Milena"
"Gue Dhika, Andhika Mahendra sih"
Kata Dhika memperkenalkan nama panjangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR JOURNEY
RomanceLANJUTAN 'WHO' Pernikahan kedua tidak selamanya berjalan mulus bukan? Setelah luka dan rasa sakit yang teramat dalam pada masa lalu membuat seorang perempuan ini merasakan trauma yang teramat dalam. Ia bersyukur didalam pernikahan kedua ini mendapat...