11. Tunggu dan sabar pasti bertemu

17 1 0
                                    

Sudah 5 hari semenjak kepergian Jibran mengurusi bisnis nya. Milena tidak pulang kerumah, ia menginap diapartemen Alicia yang letaknya cukup jauh dari jarak kampus Milena di Jakarta

Sudah berhari hari pun Jibran tidak pernah mengabari Milena, entah itu mengirim pesan, menelfon, atau mungkin mengirim sebuah paket? Tidak! Itu semua tidak ada pada kehidupan Milena selama 5 hari ini. Tapi mungkin itu semua hanya kebohongan Milena, dari hari pertama Jibran Pergi Milena membuang ponselnya jauh jauh terserah mau ada tugas penting apa yang masuk, intinya ia tidak mau mendengar ataupun melihat sebuah kabar dari suaminya. Kini ia benar benar benci

Sudah berapa kali pun Alicia mengingatkan untuk tetap patuh dengan suaminya. Ayolah, hanya sekedar memberi kabar pada Jibran setidaknya tidak membuat Jibran khawatir. Tapi Milena batu! Ia tidak pernah mendengarkan perkataan sahabatnya, Alicia

"Gue gakuat Al kalo terus ditinggal gini"
Kata Milena mengambil sebuah cemilan di kulkas

"Lah? Kan salah lo juga, lo ngapain buang hp lo ke sawah? Lo yang gila!"

"Heh ya kalo aja Jibran kan nyarii--"

"Jibran gaakan nyariin lo sampe Naruro kawin sama.."

"Ah basi Al bahas naruto mulu!"

"Ya lagian lo juga mancing emosi gue"

"Ah udah udah ini jadi gue sama Jibran gimana??"

"Eum..kenapa lo ga coba susul ke Jepang aja?"

"Ehh?"
Milena bingung dengan perkataan Alicia

"Mungkin lo juga bisa ngawasin dari jauh tentang kegiatan Jibran. Kan?"

"Tapi syaratnya, lo jangan pernah nunjukin muka lo depan Jibran atau lo bakal kena masalah"
Alicia menunjuk pada batang hidung Milena

"Kenapa? Gue istrinya! Gue berhak dong?"

"Bukan itu magsud lo!. Gini ya Len, dengerin gue baik baik.."

"...Pernikahan lo sama Jibran bukan buat satu dunia Milena. Perusahaan lain atau karyawan lain gatau kalo lo emang udah jadi istri sahnya"
Lanjut Alicia panjang lebar

"Lo dimata pembisnis lain cuman sekedar hama yang ganggu. Itu sih yang gue takutin"

"Lo gamau kan ancurin bisnis suami lo sendiri?"

Milena terdiam
"Jadi..gue harus gimana?"

"Susul dia. Awasin dia"

"Tapi gue gabisa kalo ngawasin dari jauh!"

"Yaudah, keputusan lo ada ditangan lo. Lo mau temuin Jibran dengan resiko lo jadi hama atau lo ga temuin Jibran dengan resiko lo kangen? Gitu kan magsud lo?"

Milena berfikir sejenak
"Al! Cari penerbangan sore ini ke Jepang! Gue harus siap siap. Bye!"
Milena berlari lalu pergi meninggalkan Alicia di apartemennya

"Lah?"

•••

Milena kini berada dibandara internasional Soekarno-Hatta. Penuh dengan orang orang yang berpergian membawa koper juga barang barang pribadinya. Milena diantar Alicia hingga tempat pengantaran, Milena melakukan penerbangan bisnis agar bisa langsung cepat sampai di Jepang

"Tiati ya len"
Alicia berpelukan mengusap punggung Milena

"Lo udah dapet alamatnya?"
Tanya Alicia lagi

"Gue tau, Jibran ninggalin catetan kerjanya sebelum berangkat"

"Kabarin gue kalo udah sampe"

"Iye siap"

OUR JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang