Jibran dan Milena dalam perjalanan pulang hari ini. Hari pun sudah mulai gelap, seharian tadi Milena hanya berdiam diri diruangan Jibran sesekali ia merapihkan berapa pernak pernik diruangan itu sambil menunggu suaminya menyelesaikan tugasnya. Jibran pun tidak melirik Milena sama sekali, ia malah terus mengotak ngatik laptopnya fokus
Ketika sedang mengotak ngatik laptop, Ponsel disebelahnya berbunyi menandakan satu pesan masuk
Arifin
FotoArifin nama pengirimnya, Arifin mengirim satu foto Milena yang sedang dirangkul oleh laki laki yang tadi menjemput Milena dirumah. Geram
Jibran tentu sangat geram, bagaimana tidak? Istrinya dirangkul dibagian pinggang oleh seorang laki lakiJibran pun menoleh kearah Milena yang sedang memandangi kota Jakarta dari ruangannya. Entah apa yang mengganjal Jibran sangat sulit untuk menyampaikan pertanyaan tentang foto ini pada Milena
Ia pun mengurungkan niatnya lagi karna tau mood Milena sedang baik
•••
Jibran tidak berbicara sepatah katapun dari tadi siang pada Milena. Ia cuek, tidak memerdulikan Milena yang sedari tadi mengekorinya dari belakang. Jibran memarkirkan mobilnya digarasi rumah tidak melirik Milena sedikitpun
Milena pun mulai merasakan sikap aneh suaminya
Saat masuk kerumah pun Jibran hanya diam. Biasanya Jibran akan menganganggu Milena yang sedang memasak untuk makan malam tapi sekarang tidak, Jibran hanya diam diruang kerjanya tidak melihat kearah dapur dimana Milena memasak
Milena masuk keruangan Jibran membawa nampan berisikan nasi goreng bersama es teh manis yang ia tadi buat. Milena fikir, membujuk Jibran dengan ini akan luluh
Mungkin
Milena membuka knop pintu, tapi Jibran belum menoleh kearah Milena
"Makan dulu"
Milena menyimpan makanan itu disebelah laptop JibranJibran tidak merespons
"Bran..makan dulu"
"Nanti maag kamu kambuh"
"Mau aku buatin kopi?"
"Apa mau buah?"
"Or cemilan? Or something?"
Jibran tidak merespons
"Bran"
"Kenapa?"
"Kita omongin baik baik"
Jibran pasrah, ia pun menarik nafasnya kasar lalu memegang kedua tangan Milena yang berada disebelahnya
"Sayang"
"Hm?"
Balas Milena"Aku mau nanya sesuatu"
"Soal apa?"
"Soal tadi pagi"
Jibran masih duduk memegang tangan Milena yang berdiri"Apa?"
"Kamu kemana? Kuliah kelas pagi?"
Milena mengelus puncak rambut Jibran yang kini memeluknya
"Aku ada seminar, maaf aku gabilang ke kamu""Ohh"
"Soal cowo yang jemput aku tadi--"
"Aku gamau denger tentang cowo itu"
Jibran memotong perkataan Milena"Ehh?"
"Aku percaya sama kamu gaakan tertarik sama cowo itu"
"Aku bebasin kamu buat berteman sama temen sekampus"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR JOURNEY
عاطفيةLANJUTAN 'WHO' Pernikahan kedua tidak selamanya berjalan mulus bukan? Setelah luka dan rasa sakit yang teramat dalam pada masa lalu membuat seorang perempuan ini merasakan trauma yang teramat dalam. Ia bersyukur didalam pernikahan kedua ini mendapat...