5. Kekuatan orang dalam

23 2 2
                                    

Kini Jibran dan Arifin berada ditempat parkiran kantor Jibran. Jibran sengaja meminta Arifin bertemu karna ada sesuatu yang Jibran inginkan

Arifin mengeluarkan sebatang rokok dari saki celananya. Arifin pun menawarkan rokok itu pada Jibran yang bersandar dibelakang mobil sebelah dirinya, tapi Jibran menolak karna tidak merokok

"Butuh apa?"
Tanya Arifin mengeluarkan asap rokoknya

"Istri gue"

"Kenapa?"

"Ikutin"

"Ck"
Arifin berdecak

"Padahal lo gasuka gue deket sama bini lo. Gue juga udah ga tertarik sama bini lo"
Alibi Arifin

"Siapa?"

"Temen kampus"
Jibran memperlihatkan foto seorang laki laki dalam ponselnya

"Oh orang ini yang rebut bini lo"

"Kenal lo?"

"Cogan Jakarta siapa yang gatau"
Arifin dingin

"Tcih"

"Berani bayar berapa?"
Tanya Arifin menoleh

"100"

"Kurang"

"150"

"Lebihin lah dikit"

"200 juta. Deal"

"Boleh lah"

"Dp"
Jibran menyerahkan amplop tebal berwarna coklat sebagai jaminan

"Gue bisa mulai kapan?"
Kata Arifin menghitung jumlah uang dalam amplop

"Sekarang"

•••

"Lo ngantuk ya? Sini sini"
Dhika menawarkan bahunya sebelah Milena yang terlihat mengantuk ketika mengikuti seminar

"Eh engga engga"

"Gapapa tidur aja sini, gratis"
Dhika menepuk nepuk bahunya

"Ehe ga usah gue ga ngantuk ko"

"Masa? Sampe merem meren gitu haha"
Ledek Dhika

"Lagian bentar lagi juga beres"
Milena melihat jam tangannya

"Lo langsung pulang?"

"Engga, gue ada kelas"

"Mau gue anter?"

"Kemana?"

"Kekelas lah"

"Kaya bocah aja"

"Buat gue lo masih bocah"
Dhika menyentuh dagu Milena

Sekian seminar kali ini, saya tutup terimakasih dan Wassalamualaikum wr.wb..

Semua orang yang berada di dalam gedung itu pun mulai bersiap keluar karna acaranya sudah selesai. Acara yang berlangsung selama 5 jam dari pagi hingga siang itu membuat Milena sangat mengantuk, apalagi ia masih ada jadwal kelas yang pastinya membuat dia malas masuk kelas

"Milena!"
Teriak Imel dari kejauhan

"Imel?"

"Baso mang nana yu!"

"Eh ini???"
Tanya Fina menunjuk laki laki disebelah Milena

"Ahh iya ini--"

"DHIKA PACAR LO!?!?"
Merry berteriak dengan polos

"Sssstttttt!"
Fina, Imel, Meli, Milena menutup mulut Merry dengan paksa

"Aduh heh gue gabisa nafas!!"

OUR JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang