" kamu dari mana? " tanya Eldo itu kepadanya yang kini malam sekali jam 23.48 tersebut baru pulang dirinya habis bersenang - senang
" main " jawabnya dengan sempoyongan sekali itu dirinya
" kamu mabuk? " tanya Eldo kini mendekati dirinya itu dan
Brugh
" ASTAGA " teriak Eldo kaget sekali itu dan mereka terbangun gara - gara teriakan Eldo
" astaga ada apa dengannya? " tanya Walda kaget sekali itu mendapatkan anaknya yang kini pingsan
" Mama bantu Papa " ucap Eldo kini mereka memapah Syasa menuju kedalam kamarnya sendiri itu
" kenapa dia Pa? " tanya Walda yang kini Syasa sudah tidur diatas kasurnya itu yang empuk
" Papa rasa dia mabuk Ma " ucapan Eldo membuatnya kaget sekali
" apa mabuk! Astaga nak " ucap Walda yang kaget sekali melihat anaknya yang habis mabuk tersebut astaga
" ada apa Ma? " tanya Syesa itu yang kini kaget sekali itu
" adek kamu mabuk tadi pingsan " ucap Eldo tersebut membuatnya kaget juga
" kamu kembali kekamar deh " perintah Eldo yang dirinya ya menurut saja kembali kedalam kamar dan tertidur dengan nyaman kayaknya
" hiks hiks ini salah kita mas " ucap Walda itu yang merasa bersalah sekali dirinya atas tindakan - tindakan yang diperbuatnya itu dengan sengaja maupun tidak sengaja sekali
" Mama tidur biar dek tidur dengan nyenyak " ucap Eldo kini mereka kembali kedalam kamar dan tertidur meskipun diselimuti rasa bersalah mereka itu
" arghhhhhh " jerit Syasa itu entah kenapa rambut warna merahnya menyala tersebut dan dia membuka matanya yang kini bola matanya berwarna merah tersebut
" hah " helaan napasnya tersebut dari mulut yang kini dirinya juga kaget entah kenapa malah mau kelepasan dirinya ini
" ada bahaya " gumamnya tersebut yang entah bahaya apa yang akan datang nantinya itu
" huft " hm gimana lagi ini dia sudah sadar dan ternyata dikamar dia tidak mau jadi amnesia dadakan yang berkata aku dimana? Begitu gak spesies dirinya sekali
Pagi hari telah tiba dimana kini seperti biasanya itu dan kini dirinya sedang sendiri oh tidak sendiri lagi karena orang tuanya membawa anak pungut tersebut didalam rumah entah anak siapa ini
Dan yeah bahaya yang mendatang ialah anak pungut tersebut itu dimana anak itu sepantaran dirinya tetapi dibawahnya mungkin anak sma dianya sementara dirinya sudah sarjana iya sarjana akan pembunuhan
Ini nih yang membikin dirinya kesal sekali dipagi hari menjadi pembantu dadakan iya dirinya dibudak oleh nih anak cebong tetapi dirinya kerasa familiar sekali dengan mukanya itu kaya dimana ya?
Eh anjir nih anak astaga ternyata anak club makanya gak asing batin Syasa itu
" kak ambilin gue makanan dong lapar " perintah Naila itu kepadanya
" KAK " jerit Naila sementara Syasa tidak menggubris sama sekali
" kak ambilin atau gue adu keMama sama Papa lo " ucap Naila dan Syasa berpikir drama anak ini sungguh bijak sekali mengaku tidak punya orang tua padahal keluarganya masih ada tetapi miskin ciahlah
" bacot " sembur Syasa itu dirinya masih fokus dengan layar tivi nya itu
" BI MAKAN BI " teriak Naila gak slow tersebut kepada pembantu rumahan disini itu yang tugasnya hanya membersihkan rumah dan halaman saja
" lo punya tangankan? Masih utuh gunain sebelum tangan dan kaki lo gue lumpuhin " ucap santai Syasa itu sementara pembantu disana mendengarkannya sungguh terkejut ternyata mereka dibela
" bacot " sembur Naila itu kemudian
Bughh
" lo lebih muda dari gue dan lo harusnya mikir owh ya lo kan pikirannya sama duit saja makanya otak lo itu seperti monyet " ucap Syasa setelah memukul perut Naila itu yang kini menggeram marah sekali
" awas kau " geram Naila itu dan lo salah milih lawan bro
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Angel of Death (TAMAT)
ActionCerita sudah TAMAT🎉🎉 Dor Dor Dor " ck mati malahan " gumam perempuan yang memakai pakaian serba hitam dipadukan warna merah seperti air tersebut yang sangat indah dan juga menyeramkan " lo nembak dia goblok makanya dia mati " ujar perempuan satuny...