Mereka kini membagikan undangan pernikahan saudaranya tersebut sementara Syasa tidak mengundang keluarga kandungnya itu tetapi dengan paksaan Anajani dan Nardo akhirnya dia mau saja
Kini dirinya berada dirumah lamanya ini yap diantar oleh Kenan yang kini menunggu diluar dengan menjaga mobilnya tersebut sedangkan dirinya kini masuk kedalam rumah lama tersebut
Terlihat mereka bahagia sekali ketawa - ketiwi seperti orang gila sementara didiri Syasa tidak ada rasa kecewa atau apapun melainkan adanya rasa hambar sekali iya hambar sekali
" mau apa kamu kesini? " sinis Naila itu kepada dirinya membuat mereka menoleh
" Syasa " ujar mereka terkejut itu
" belom puas lo nyakitin hati keluarga lo? " tanya Naila itu dengan senyuman mengejeknya tersebut sementara dirinya hanya diam saja malas menanggapi orang tidak penting sama sekali
" kamu kemana saja om Yudris kangen " ucap Yudris kepadanya yang masih tak digubris sama sekali
" orang tua kalau ngomong itu jawab bodoh " ujar Pera tersebut sementara dirinya masih stabil gak emosi ntar emosi malah kambuh
" udah? " tanya Syasa baru buka suara tersebut
" lo kesini minta duit kan? " ujar Naila tersebut itu dengan mengada - ngada
" gak sudi gue " santai Syasa itu kini berjalan kearah Eldo itu Papa lamanya
" kamu mau apa? " tanya Syesa akhirnya buka omongan dirinya itu
" basmi " ucap Syasa tersebut sementara mereka sudah keringat dingin padahal cuacanya tidak panas sama sekali kan ac an rumah lamanya
" lo mau ngapain Papa gue? " ucap Naila tidak terima sama sekali itu
" bunuh atau membunuh " ulang Syasa kata - katanya itu membuat mereka melototkan matanya kaget saja merekanya itu
" he- " ucapan Opa terpotong oleh ucapan seseorang itu
" oh ayolah lama banget " ujar Kenan yang masuk tersebut sementara mereka menatap Kenan bertanya sementara anak - anaknya kecuali Syesa penuh minat sama Kenan
" ganggu " desis Syasa itu tanpa menatap kearah Kenan yang menghembuskan napasnya itu
" undangan masih banyak jangan mulai tanpa aba - aba dari Daddy " peringat Kenan itu membuatnya kini berhenti
" undangan? " ujar Yudris bertanya itu tidak mengerti sama sekali
" nih " Eldo pun mengambil undangan tersebut sementara Syasa berjalan menjauh dari sana tetapi
" kamu menikah nak " ucap Walda kaget sekali itu aslinya keluarga mereka yang menjadi anggota keluarga bukan Nardo
" hm " dehemnya itu sebagai menjawab ucapan Walda tersebut
" kenapa? Kenapa tak memberitahukan kami! Kami masih keluargamu nak " ucap Eldo kepadanya itu" drama " cibir Syasa tersebut itu kemudian berjalan menjauh dan
Slep
" akhhhhh " jerit Naila tersebut karena mau membunuh Syasa dengan cara tak terlihat sama sekali
" Naila " pekik yang disana itu terkejut
" alay " timpal Kenan itu untuk adeknya siap siaga jadinya Naila adeknya lempar vas terkena perutnya lagi dan lagi
" ingat orang tua lo dirumah miskin lo itu jangan ngedrama gak punya orang tua " bukaan Syasa tersebut membuat Naila melototkan matanya kaget
" bohong lo ortu gue udah lama meninggal " bantah Naila itu kepadanya
" perlu bukti? " tantang Syasa tersebut itu sementara Naila geram sekali bisa - bisa hancur reportasi dramanya itu
" apa yang kamu maksud nak? " tanya Oma itu yang masih belom paham
" lemah " cibir Syasa tersebut itu" kalian anggap anak baru dengan sejuta kasihan belom tentu niatnya baik jangan menyesal dikemudian hari kalau bukti telah tiba " peringat Syasa tersebut kepada keluarga lamanya itu
" ayo " ucap Kenan yang tidak tahan sama sekali itu
" ayo " jawab Syasa dengan senyumannya tersebut kalau tadi saja dirinya ogah - ogahan dengan mereka sekarang tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Angel of Death (TAMAT)
AçãoCerita sudah TAMAT🎉🎉 Dor Dor Dor " ck mati malahan " gumam perempuan yang memakai pakaian serba hitam dipadukan warna merah seperti air tersebut yang sangat indah dan juga menyeramkan " lo nembak dia goblok makanya dia mati " ujar perempuan satuny...