" he coeg " ucap Alberta kepada dirinya kini yang kini bermain kerumah Nardo itu
" kesal gue disana " ucap Syasa itu sementara mereka kini bingung
" kenapa? " tanya Rasya kepo sekali itu dirinya
" masa iya tuh mereka bawa anak pungut dan gue dijadiin pembantu anak pungut ogah gue habis gue smakdown tuh perutnya emosi gue lama - lama disana " ucap Syasa dengan emosi sekali itu dirinya
" wah anak pungut dari mana yang dibawa mereka? " tanya Verena itu
" gue ingat anak itu dari club yang pernah gue lewati tuh club pas kita sedang misi itu dan dia cerdiknya bilang gak ada orang tua jelas - jelas mereka masih ada tapi miskin dan lo pada ngerti kan maksud ucapan gue " cerocos Syasa itu mereka paham sekali paham
" ngincer duit lah " timpal Gaston tersebut yang benar sekali
" gue mau tidur gak bisa tidur gue gara - gara ada mendusa cilik " ucap Syasa pergi kedalam kamarnya itu dirumah Nardo masih sama kamarnya tidak berubah sama sekali
" tuh keluarga mau apa sih? Dia dibalikin baik - baik malah perang sekarang mungut ealah " ujar mereka tidak mengerti sama pola pikir keluarga Syasa itu
" biasa lah " ucap Alberta tersebut
" biarkan dia tidur mungkin kecapean " ucap Anjani itu dia juga kaget mendengar cerita anaknya ini malah menjadi begini tahu gitu gak akan dia kasih kemereka jadinya dia saja yang menjadi orang tuanya
" tau gitu Mommy gak akan berikan Syasa kepada mereka " geram Anjani gemas sekali itu dirinya
" tau ah " ujar mereka bersamaan tersebut
Malam hari kini dimana dirinya masih dirumah Nardo dan Nardo yang mendengarkan kabar tersebut ikut kaget dan juga geram sekali sama mendusa cilik tersebut enak saja
Sementara Syasa dkk kini sedang menyelesaikan misi mereka itu kembali dan yeah kini mereka akan menghabisi mafia kecil yang menantang gengnya itu dengan seenak jidatnya saja
Apa mereka lupa kalau nyawa mereka akan menjadi taruhannya? Dan yeah sudah sampai mereka kini beradu dan membasmi mafia kecil bagi mereka itu mudah dibantai sekali
30 menitan saja sudah selesai tubuh mereka masih utuh tidak ada luka sama sekali kini dirinya kembali kerumah Nardo lagi dan pamit untuk kembali nebeng mobil Verena yang juga kembali kerumah orang tua kandungnya itu
" thanks " ucap Syasa kepada saudaranya ini
" lo kalau ada apa - apa telpon kami atau kerumah Mommy dan Daddy kami akan kesana " ucap Alberta yang pengertian itu
" siap girls " ucap Syasa dengan senyumannya tersebut
" hati - hati dijalan " ucap Syasa kepada para saudara jauhnya itu dan yeah mereka menganggap sebagai saudara bukan sahabat atau teman terlalu gampang saja
" zhen de yanjuanle zhe yiqie " lirih Syasa itu berbahasa China tersebut dirinya sungguh tidak mengerti dengan takdirnya itu (sungguh lelah dengan ini semua)
" hm " dehemnya kini dirinya memasuki kedalam rumah yang sudah sepi oke tidur dengan nyenyak ini waktunya
" dari mana saja? Main atau mabuk? " sembur pertanyaan Walda itu yang membuat langkahnya otomatis berhenti
" mungkin dari club " timpal mendusa cilik itu dengan senyuman miringnya tersebut membuat moodnya jelek sekali
" lo diem " sentak Syesa kepada Naila yang kini tengah kesal kepada Syesa itu
" main " jawab Syasa tersebut itu
" tuh kan main keclub " ucap Naila lagi membuat Syesa gemas ingin menjeburkan ini anak kekuburan
" main kemana lagi? " tanya Eldo itu kepo
" kalau gak kesana kemana lagi? Emang gue punya siapa kalau gak kesana butuh kehangatan keluarga " ucap Syasa itu membuat mereka bungkam kecuali Naila yang bingung sendiri itu jadinya
" bye " ujar Syasa kini pergi kedalam kamarnya untuk tertidur dengan nyenyak sekali tidak mau mengurusi tuh orang mereka gak penting sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Angel of Death (TAMAT)
ActionCerita sudah TAMAT🎉🎉 Dor Dor Dor " ck mati malahan " gumam perempuan yang memakai pakaian serba hitam dipadukan warna merah seperti air tersebut yang sangat indah dan juga menyeramkan " lo nembak dia goblok makanya dia mati " ujar perempuan satuny...