#8 Antartika Heboh

60 5 2
                                    

Up lagi :)

Thx for 171 Readers

Thx added Gladys to your
Library & Reading list!

Love you tomat

.

HAPPY READING
🔕🔕🔕

.

Ini bukan hal baru baginya. Sudah terlalu sering dirinya mendapatkan kejutan lainnya, tanpa ia ketahui apalagi harapkan. Sejauh pengalaman yang sudah ia jalani, seberat apapun itu, telah selesai.

Begitu juga dengan kejadian hari ini. Ia hanya perlu melewati beberapa jam ke depan, maka semua akan kembali berjalan baik baik saja.

30 menit berlalu berada di tempat luas ditengah lapangan. Tak ada naungan apalagi awan hitam. Tidak ada tanda-tanda kegelapan disini.

Tapi terang ini, membuat ku merasa gelap.

Mata dan seluruh tubuh gadis itu terasa sangat menyengat, saat terik itu masuk ke pori-pori kulit hingga ke lapisan dalamnya. Ia merasakan tsunami hebat dalam dirinya sekarang.

Keheningan memicu roh pemilik tubuh mungil itu terbang ke gurun pasir dan menetap disana.
Gurun pasir yang hidup di planet terpanas di alam semesta, planet Venus.

Terik matahari ini tidak akan sanggup membuatku meleleh begitu saja.

Jangan harap kamu bisa menang.

Sepasang mata gadis yang menghadap ke terik pada arah bendera di atas kepalanya mulai bergerak perlahan terbuka dan tertutup. Gadis itu mengedip-ngedipkan matanya dengan tujuan untuk merasakan sensasi yang lebih extream dari sekedar terpejam.

Hingga tersadarkan akan sesuatu.

Aduh, mati!

Ia bisa mendengar ada beberapa langkah kaki perkasa dan menawan, tentunya langkah yang bukan berasal dari seseorang berjenis kelamin wanita. Suara itu mulai mendekat dan semakin masuk ke dalam pendengarannya.

Sialnya lagi, ia dapat melihat beberapa anak laki-laki berseragam basket melalui ekor matanya.
Gadis itu bersumpah lebih memilih berdiri sepanjang hari dibawah matahari daripada berhadapan dengan seorang cowok, apalagi cowok yang sedang memperhatikannya.

Ia juga lebih memilih berada di dalam lemari pendingin, uji nyali di Antartika, daripada harus berhadapan dengan cowok yang masih tak berhenti memandangnya dengan tatapan tajam itu.

Santai, tenang relax.

Suara itu, namanya dipanggil.

Ya Tuhan, bunuh saja aku sekarang.

Bersyukur karena doanya dikabulkan, mereka yang sedari tadi menatapnya sudah beranjak menuju ke lapangan basket di sebelah.

Alhamdulillah.

*

Sebuah benda berbentuk bundar, memiliki ruang, berwarna jingga dengan garis melengkung di permukaannya, seakan menyapa sepatu sneakers di kaki kirinya dan terhenti.

GLADYS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang