Hingga kejadian kemarin yang ditimpa oleh dia, baik itu pukulan, tendangan, tinjakan, hempasan, tamparan, menyerang kondisi fisik atau tubuhnya, menyerang mentalnya, perasaannya, membuat pertahanan yang dibuatnya itu berhenti dan berakhir. Semua rasa sakit di awal, baik fisik maupun perasaan tadi, akhirnya menyatu dalam kondisinya saat ini.
- Dr.Raga
.
FOLLOW AUTHOR🙏
MALAM UPDATE LAGI YA
HAPPY READING
🔪🔪🔪.
“Maafkan aku, hiks hiks hiks!!
A-ak-ku tt-akk-uut-tt. . .”Kecemasan laki-laki itu semakin memuncak dan membuat rasa khawatirnya tak kuasa ia bendungi. Apalagi mendengar tangisan gadis yang tengah menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangan mungilnya itu.
Posisinya sekarang berhadapan, menundukkan kepala hingga akhirnya duduk berseberangan dengan gadis itu.
Laki-laki itu mengeluarkan suara gagahnya dan mendekap tubuh gadis itu dalam pelukan hangatnya.
“Jadilah gadisku sekrang. Semua yang menyakitimu akan menjadi urusanku!!!” Ucapnya sambil memeluk gadis itu.
Memberikan ketenangan dan kenyamanan, menghapus air matanya, mencium puncak kepala dengan rambut bernuansa aroma rose yang masuk ke indra penciumannya.
Nyaman.
Itulah yang dirasakan mereka. Suara tangisan itu mulai mereda. Gadis itu mengangguk kecil, menjawab perkataan laki-laki itu.
Tentu saja ia mengerti dan semakin mengeratkan pelukan hangat darinya kepada gadis itu. Pakaian dadanya sudah sangat basah karena dibanjiri air mata.
Ia berjanji akan melindungi gadis LCC yang sudah menjadi miliknya sekarang.
Tanpa disadari, ada sepasang manik mata yang tengah memperhatikan mereka sedari tadi. Kepalan tangan yang memanas, bisikan iblis dan amarah yang sudah dikuasai kobaran neraka dalam dada.
Air mata kebencian tumpah, dingin dan hanyut tanpa suara. Ia bersumpah akan membuat gadis yang berada di dekapan Gibran itu akan semakin menderita dalam hidupnya.
“Selamat datang di nerakaku, Gladys!” Ucapnya dalam hati.
Kedua mata coklat itu lalu bertemu dengan seseorang yang tengah memperhatikan mereka. Aliran kuat yang diberikan Guenny sang the Queen, mampu menusuk perasaan, jiwa, pikiran, hingga raga dalam tubuh Gladys, melalui sorotan tajam itu.
“AAAA MAAFIN AKUUUUU!!! TOLONGGGIN AKUUU!!!”
Teriakan keras datang dari sebuah ruangan mewah milik pasien khusus VIP disana. Suara yang terdengar hingga memecah keheningan di ruangan sampai ke lorongnya.
Beberapa mata menoleh ke arah suara teriakan yang berasal dari seorang gadis yang terbaring di dalam ruangan itu.
Lelaki berjas putih dengan stetoskop bergantung di leher, ditemani dengan seorang suster di sampingnya, masuk ke ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLADYS
Teen Fiction[REVISI SETELAH UPDATE] Rahasia terbesar seorang Gadis yang selama ini dipandang buruk itu, dikuak oleh the leader of the Riveras Basketball Team, dan menjadi mimpi buruk terhadap Ratu Rebecca. Dia Gladys, Gladys Florista. Gadis pemalu, yang selalu...