24. (not) The Ending,,,

8.1K 561 87
                                    

✄--------------------------------------------------------

"Kim Jisoo.."

"I-Ini benar-benar anda? A-Apa yang... Bagaimana anda..."

"Saya mohon... Kembali lah..."

"Silahkan masuk tuan Kim."

"Tidak.. saya akan berdiri kalau kau mau kembali Jisoo. Saya mohon. Jennie membutuhkan mu." Seung Hyun menatap Jisoo dengan tatapan memohon nya.

"Tuan Kim, tidak enak di lihat karyawan saya."

"Saya benar-benar meminta maaf Jisoo. Saya mohon, kembali lah."

"Tanpa Anda suruh saya pasti kembali. Saya hanya menunggu waktu yang tepat. Maaf kalau saya berniat merebut anak anda dari anda."

Seung Hyun mendongak. Menatap Jisoo sambil tersenyum. Kemudian berdiri dan langsung memeluk tubuh nya.

"Terimakasih Jisoo. Terimakasih.. Saya titip anak saya. Bahagiakan dia."

"Pasti tuan Kim. Dengan segenap jiwa saya."

"Kau benar-benar mengatakan seperti itu?" Lisa mengerjap tak percaya mendengar cerita Jisoo."

"Iya. Memang nya apa lagi yang bisa ku katakan."

"Ya Tuhan Jisoo. Kau tidak ingat bagaimana dia memperlakukan mu dan ibu mu. Dan sekarang? Kau dengan mudah nya memaafkan nya?"

"Aku mencintai anak nya, bukan dia. Jadi tidak ada salahnya untuk mengakhiri penderitaan kami."

"Dia sudah melecehkan harga diri mu Jisoo-ya. Dia menghina mu habis-habisan. Dan sekarang dia ingin kau kembali seakan-akan tidak ada yang terjadi?" Protes Lisa. Bahkan kali ini urat-urat di leher nya menonjol karena suara nya yang meninggi. Membuat pengunjung cafe menatap mereka heran.

Jisoo tersenyum canggung. Melafalkan kata maaf tanpa suara. "Tapi aku tidak mau membuat Jennie menderita lagi Lisa. Dan aku juga merindukan nya." Jisoo menunduk, membuat Lisa menghela nafas berat.

"Lantas bagaimana dengan eomma? Apa kau yakin dia akan menerima keputusan dengan mudah?"

"Eomma pasti tahu ini yang terbaik bagiku."

"Terserah saja. Sesalah apa pun perlakuan keluarga itu terhadap mu, kau akan tetap membela mereka."

"Dan aku juga ingin berterimakasih kepada mu. Mungkin besok, aku akan terbang kembali ke Korea."

"Secepat itu? Kau mau meninggalkan ku? Kau setega itu? Apa sekarang disini aku yang menjadi pelampiasan mu begitu?" Lisa melotot tak percaya. Membuat Jisoo tertawa. Lisa benar-benar absurd.

"Hahhahahhaha... Kau tetap selalu ada di hati ku Lisa-ya." Jisoo menyendokkan sedikit pancake nya dan menyuap kan nya pada Lisa.

"Dan kau pikir aku percaya mulut buaya seperti mu? Cih.."

"Hahhaha aku akan merindukan mu nanti nya."

"Dan aku tidak. Sebab aku sibuk memikirkan wanita lain selain diri mu."

Jisoo lagi-lagi tergelak. Lisa benar-benar mampu meningkatkan mood nya.

(S)he is my bodyguard || ËÑD (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang