💠 Tripel Date?

5.2K 359 0
                                    

Reina menatap ragu ke arah tespek yang di berikan oleh Keyna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reina menatap ragu ke arah tespek yang di berikan oleh Keyna. Sebelum ke apartemen Reina, gadis itu memang sengaja mampir ke apotek untuk membeli minyak kayu putih. Tapi, tiba-tiba Reina bilang dia muntah-muntah dan kepalanya pusing, Keyna berinisiatif untuk sekalian membelikan Reina benda itu.

"Ayo pake, Rei." Keyna tak sabar dan menodong tespek ke arah Reina. Tangan Reina terangkat dan mengambil benda itu dari tangan Keyna.

"Aku ke kamar mandi dulu, deh," ujar Reina dan Keyna mengangguk.

Reina segera berjalan ke arah kamar mandi untuk mengecek apakah benar dirinya hamil atau tidak.

Sambil menunggu Reina. Keyna memilih untuk menyalakan TV yang tertempel di tembok. Keyna mengganti-ganti chanel TV.

Bel berbunyi membuat Keyna menengok ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup, dan dia berdiri untuk membukakan pintu apartemen Reina.

Keyna membuka pintu dan kaget saat melihat Rakha, Azzam dan seorang gadis cantik yang entah siapa namanya. Keyna bergeser dan membuat mereka masuk.

"Reina kemana?" tanya Azzam dan menatap Keyna.

"Oh itu .... "

"Key ... Keyna." terdengar suara teriakan dari Reina membuat mereka langsung berlari mendekati Reina dengan perasaan panik.

Reina terdiam, dia bengong saat melihat Azzam dan yang lainnya.

"Kamu kenapa, Rei?" yanya Azzam ikutan panik membuat Reina tersadar.

Dia tersenyum dan memberikan tespek kepada Azzam, laki-laki itu mengambilnya dan menatap Reina kemudian menatap ke arah tespek.

Bibir Azzam melengkung dan dia segera menatap Reina. "Kamu hamil, yang?" tanya Azzam tak percaya dan Reina mengangguk.

Azzam langsung memeluk tubuh Reina erat membuat istrinya itu tertawa dan mengelus punggung Azzam.

"Alhamdulillah," ujar mereka yang ada di sana.

Azzam mengajak mereka semua untuk duduk disofa. Keyna segera mengambil tasnya dan milih duduk di single sofa kemudian menatap mereka.

"Yang beli tespek siapa?" tanya Azzam dan menatap Reina.

"Key," jawab Reina membuat Azzam menatap Keyna dan tersenyum.

"Makasih ya, Key," ucap Azzam tulus dan Keyna mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Lo gak malu beli tespek?" tanya Ajeng menatap Keyna membuat gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Aku pernah beli tespek buat Kakak ku, kok," jawab Keyna dan Ajeng hanya ber'oh'.

Azzam tersenyum menatap Reina, ini sungguh sangat hari bahagia menurut Azzam. Handphone Keyna berbunyi membuat gadis itu segera mengangkat panggilan telepon.

"Iya?"

"..."

"Iya aku keluar." Keyna menatap Reina membuat sahabatnya itu juga menatapnya.

"Ini lantai lima kan ya?" tanya Keyna memastikan dan Reina mengangguk.

"Iya, itu Rivan ya?" tanya Reina dan diangguki oleh Keyna.

"Lantai lima, Van."

"..."

"Iya iya aku keluar, bawel banget jadi cowok."

"..."

"Iya sayur lodeh."

Tut.

Keyna menaruh handphonenya di dalam tasnya dan menatap ke arah Reina. "Aku keluar bentar ya," ucap Keyna dan Reina mengangguk.

"Rivan sendiri?" tanya Reina dan Keyna mengerutkan dahinya.

"Kayanya sih nggak. Mungkin, sama Kak Prima," jawab Keyna kemudian dia segera berdiri dan berjalan keluar.

Reina menatap Azzam. "Aku buatin minum dulu ya, Mas," ucap Reina dan Azzam mengangguk.

"Pelan-pelan aja ya, kalau minumannya udah jadi bilang aku biar aku yang bawa ke sini," ucap Azzam yang sangat over protect membuat Reina terkekehdan mengangguk.

Reina segera berjalan ke arah dapur untuk membuatkan minuman untuk mereka semua.

Tidak lama bel apartemen berbunyi membuat Azzam berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu dan masuklah Rivan, Prima, serta Keyna.
Keyna langsung berjalan ke arah dapur mendekati Reina.

"Bawa apaan?" tanya Reina ketika Keyna menaruh sekantong kresek berwarna putih susu di atas meja.

"Gak tau Rivan, ini yang bawa Rivan," jawab Keyna dan Reina hanya ber'oh'.
"Buah-buahan, Re,i" ucap Keyna saat membuka plastiknya.

"Ya udah taruh di piring sekalian, Key," titah Reina dan diangguki oleh Keyna.
Keyna segera mengambil piring khusus untung buah-buahan, dia menatanya dipiring tersebut.

"Mendoan."

Reina dan Keyna menengok ke arah sumber suara, Keyna mendengus sebal.

"Apaan?"

"Nih gue beliin jeruk buat lo, diri lo kan demen banget sama jeruk. Terus gue beliin mangga, kelengkeng, buah naga, pisang sama anggur buat Reina," ucap Rivan dan mereka berdua mengangguk.

"Jadi, ini jeruk hak paten aku?" Tanya Keyna dan Rivan mengangguk.

Keyna mengambil dua buah jeruk dan memasukkannya kedalam tas kemudian sisanya dia taruh dipiring.

"Gak dibawa semua aja, Key? Kan jeruknya punya kamu," tanya Reina kemudian dibalas oleh gelengan kepala Keyna.

"Biar kita bagi-bagi, lagian kan di sini banyak orang jadi kemakan. Aku cukup dua aja takut gak kemakan kalau sebanyak ini" Ucap Keyna.

Mereka berjalan ke arah ruang tamu dan menaruh minuman serta buah-buahan di atas meja.

Mereka bertiga kembali duduk ditempatn5ya masing-masing, Keyna mendengus sebal, di sini yang jomblo hanya dirinya.

"Kalian kesini mau apa ya?" tanya Azzam dan menatap ke arah Rivan, Prima serta Keyna.

"Di ajak Keyna," jawab Rivan membuat Keyna mendesis sebal ke arah Rivan.

Azzam menatap Keyna.
"Itu ... tadinya aku sama Rei mau buat kue, eh tapi Kak Rakha sama Kakak cantik ini dateng, kayanya kalian mau pergi ya?"

Azzam mengangguk. "Kita mau double date," jawab Azzam.
"Kalian mau ikut juga?" tanya Azzam.

"Boleh Kak," jawab Rivan.

Keyna hanya menyengir canggung.
"Kalau gitu aku pulang aja, deh," ucap Keyna yang sudah ingin mengambil tasnya.

"Kenapa pulang? Ikut aja ya," pinta Reina dengan tatapan memohon membuat Keyna menggaruk pelipisnya.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unlimited [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang