💠 Lahir

7.3K 335 2
                                    

Reina meletakkan piring diatas wastafel kemudian dia berbalik ingin berjalan kearah ruang tamu tapi tiba-tiba perutnya merasa sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reina meletakkan piring diatas wastafel kemudian dia berbalik ingin berjalan kearah ruang tamu tapi tiba-tiba perutnya merasa sakit.

Reina meringis dan berpegangan pada meja dapur.

"Mas!" Teriak Reina memanggil Azzam.
"Mas Azzam!" Lagi

Tidak lama Azzam datang masih dengan menggunakan sarung dan baju koko, sepertinya laki-laki itu habis sholat isya.

"Kamu kenapa, yang?" Tanya Azzam panik.

"Sa... Sakit, Mas" Ucap Reina dan memegangi perutnya yang sudah membuncit.

"Iya sakit kenapa?" Tanya Azzam panik.

Reina mencengkam erat tangan Azzam.
Laki-laki itu terdiam saat melihat air putih bening mengalir dari selangkangan Reina.

"Kamu mau lahiran, Rei?" Tanya Azzam kaget dan Reina menggelengkan kepalanya.

"Aku gak tau Mas, tapi ini sakit" Ucap Reina yang sudah tidak kuat menahan rasa sakit dan juga ngilunya.

"Kita kerumah sakit" Ucap Azzam, laki-laki itu langsung menggendong Reina.

Azzam berlari menuju mobilnya dengan menggendong Reina yang terus saja meringis kesakitan membuat hati Azzam serasa dicubit.

Azzam mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, dia harus sampai dirumah sakit dan menyelamatkan istri serta anaknya.

"Sabar ya sayang" Ucap Azzam dan menggengam erat tangan Reina.

Kening Reina bercucuran keringat dan wanita itu tidak bisa diam, air matanya mengalir dan terus saja berucap kata sakit.

"Iya sabar, ini bentar lagi nyampe" Ucap Azzam kemudian membelokkan mobilnya kerumah sakit terdekat.

Sesampainya dirumah sakit Azzam langsung keluar dari mobilnya dan membuka pintu mobil disamping. Azzam segera menggendong Reina.

"Suster tolong suster istri saya mau melahirkan" Teriak Azzam dan beberapa suster dan dokter langsung menolong Reina dan mendorong brankar kearah UGD.

Azzam mencengkram kedua tangannya dengan erat, dia duduk kemudian berdiri lagi.

Perasaannya tidak tenang, dia sungguh sangat gugup dan takut.

Pintu UGD terbuka dan keluarlah dokter membuat Azzam langsung menatap dokter tersebut.

"Ibu Reina harus dioprasi sesar, karna umur Bu Reina yang belum ada dua puluh tahun. Jika Ibu Reina melahirkan dengan cara normal itu akan sangat berbahaya bagi nyawa bayi dan juga ibu Reina sendiri" Jelas sangat Dokter membuat Azzam menarik nafasnya panjang.

"Apapun dok, lakukan apapun dan selamatkan istri juga calon bayi saya" Ucap Azzam dan dokter tersebut menganggukkan kepalanya.

"Baik Pak, saya permisi dulu" Ucap dokter itu dan membuat Azzam menghela nafasnya panjang.

Dia mengeluarkan handphonenya, bahkan Azzam baru sadar jika dirinya masih memakai sarung dan juga baju koko.

Untung saja Azzam sempat mengambil handphonenya saat mengambil kunci mobil.

Azzam langsung menghubungi kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua Reina serta Azzam juga menghubungi sahabat-sahabat Reina dan Rakha.

Azzam berharap salah satu dari mereka cepat datang kesini.

"Azzam"

Azzam menengok dan mengerutkan dahinya saat melihat Rakha.

"Cepet banget datengnya, Kha" Ucap Azzam heran membuat Rakha menggaruk tengkuknya yang entah gatal atau tidak.

"Kebetulan tadi gue ada dirumah sakit ini" Ucap Rakha.

"Siapa yang sakit?" Tanya Azzam heran.

"Ajeng" Jawab Rakha.

"Sakit apaan?" Tanya Azzam lagi.

"DBD" Jawab Rakha dan Azzam hanya ber'oh' saja.

Azzam mengapal tangannya, perasaannya gundah gelisah. Dia sangat takut.

Rakha yang melihat itu mencoba menenangkan Azzam dan mengelus punggung Azzam.

"Astagfirullahalazim" Mereka berdua menengok kearah suara, mereka menatap Keyna yang sedang menyentuh kedua lututnya dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Keyna menatap Azzam dengan wajah panik.
"Gimana Reina? Bayinya udah lahir, Kak?" Tanya Keyna masih dengan nafas yang tersanggal-senggal.

"Reina harus dioprasi" Ucap Azzam membuat Keyna melotot kaget.

"Oprasi?" Tanya Keyna dan Azzam mengangguk.
"Kak Azzam tenang dulu, InsyaAllah Reina sama bayinya akan baik-baik saja" Ucap Keyna membuat Azzam mengangguk.

"Aamiin"

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Keyna berjongkok untuk mengambil minuman yang dia beli dari mesin minuman.

Saat Keyna ingin berdiri dia terlonjat kaget saat tiba-tiba kepalanya terbentur sesuatu yang keras dan terdengar ringisan kecil dari seseorang.

"Omo!"

Keyna tambah kaget saat melihat Rakha yang sedang menatapnya tajam dan laki-laki itu memegangi rahangnya.

"Aduh, Kak Rakha gak papa kan? Sakit ya?" Tanya Keyna panik dan memegang rahang Rakha kemudian mengelusnya pelan dan lembut dengan wajah paniknya.
"Sakit banget ya Kak?" Tanya Keyna saat Rakha hanya diam.

"Kita bawa kedokter aja kalau gitu mah" Ucap Keyna dan menarik tangan Rakha membuat laki-laki itu menghentikan tingkah Keyna yang berlebihan.

Keyna menatap Rakha dengan kening mengerut.

"Gue gak papa" Ucap Rakha membuat Keyna melotot dan tersenyum.

"Beneran?" Tanya Keyna dan Rakha mengangguk.

"Reina udah keluar dari ruang oprasi, dan alhamdulillah Reina sama anaknya selamat" Ucap Rakha membuat Keyna menghela nafasnya lega.

"Alhamdulillah" Ucapnya.

Keyna terdiam saat tangannya dipegang oleh Rakha, gadis itu menatap Rakha membuat laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya.

Keyna memberikan kode dengan bibirnya membuat Rakha menatap kearah tangan mereka, Rakha langsung melepaskan tangan Keyna.

"Sorry, gak sengaja" Ucap Rakha dan Keyna mengangguk.

"Aku duluan" Ucap Keyna dan langsung berlari menuju tempat Reina.


Peringatan sekali lagi, cerita ini bentar lagi akan tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peringatan sekali lagi, cerita ini bentar lagi akan tamat.

Jadi pastikan kalian follow akun Sunny agar tau kapan cerita selanjutnya Sunny dipublikasikan.

Terimakasih semuanya.

Jangan lupa vote dan komentar kalian.

Unlimited [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang