💠 Rakha (2)

3.9K 302 3
                                    

Reina dan Azzam sedang duduk didalam kamar mereka, Reina meminta izin kepada Azzam agar suaminya itu mengizinkan jika Keyna tinggal bersama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reina dan Azzam sedang duduk didalam kamar mereka, Reina meminta izin kepada Azzam agar suaminya itu mengizinkan jika Keyna tinggal bersama mereka.

"Aku gak setuju, Rei" Ucap Azzam membuat Reina cemberut.

"Cuma sampai lulus kuliah, Mas" Ucap Reina membuat Azzam menatap kearahnya.

"Masih lama sayang, kalau mau nyari kos lain oke entar aku cariin tapi jangan suruh aku buat nampung sahabat kamu itu" Ucap Azzam membuat Reina menundukkan kepalanya.

Azzam bergeser mendekat kearah Reina kemudian memeluknya.

"Kita cariin kosan buat Key dideket sini ya" Ucap Azzam dan Reina hanya mengangguk pasrah dan membuat Azzam tersenyum.

Berbeda dengan keadaan diruang tamu, Rakha menatap Keyna yang dari tadi hanya menunduk.

"Lo itu emang nyusahin ya jadi manusia" Ucap Rakha membuat Keyna mendongak menatap Rakha.

Rakha mendengus sebal dan duduk disamping Keyna.
"Lo gak sadar? Demi lo Reina sampai kaya gitu, dan gue pastiin Azzam emang gak akan ngizinin lo buat tinggal disini"

"Lagian lo lebay banget sih cuma gara-gara begini lo mau pulang, dulu Ajeng aja pernah hampir diperkosa tapi dia masih baik-baik aja kok gak kaya lo gini"

Keyna mengepal erat tangannya, entah kenapa perkataan Rakha barusan sangat melukai hatinya, iya Keyna tau laki-laki itu bibirnya seperti boncabe level limabelas.

"Aku gak nyuruh Reina buat nampung aku disini" Ucap Keyna membuat Rakha berdecak sebal.

"Tapi dia itu udah nganggap lo sahabatnya, lo itu bukan cuma udik tapi otak lo juga bodoh" Ucap Rakha membuat Keyna menatap marah kearah Rakha.

Rakha hanya menaikkan sebelah alisnya menatap Keyna.
Keyna membuang mukanya dan berdiri.

Ketika dirinya ingin berjalan Rakha langsung menahan tangannya.

"Mau kemana lo?"

"Bukan urusan Kak Rakha" Jawab Keyna dengan suara sinisnya, dia melepaskan tangan Rakha dan berjalan kearah pintu.

Rakha langsung mengejar Keyna dan menahan tangan Keyna lagi.

"Lo mau kemana?" Tanya Rakha dengan suara besarnya.

"Mau pulang" Jawab Keyna dan berniat untuk keluar dan Rakha langsung menahannya.

"Jangan buat Reina semakin khawatir sama lo" Ucap Rakha dan menatapnya Keyna dengan tajam.

"Ini semua tuh gara-gara Kak Rakha" Ucap Keyna membuat Rakha mengerutkan dahinya.
"Coba waktu itu aku gak nyelamatin Kak Rakha aku gak bakal kaya gini"

"Ya kenapa lo nyelamatin gue?"

"Aku gak tau kalau itu Kak Rakha" Jawab Keyna dengan mata yang memerah.

"Jadi lo nyesel udah selamatin gue?" Tanya Rakha dan membuat Keyna hanya terdiam.
"Jawab gue!" Bentak Rakha membuat badan Keyna gemetar, gadis itu mundur selangkah saat Rakha maju.

"Lo takut sama gue?" Tanya Rakha lagi dan menatap Keyna membuat gadis itu hanya diam.
"Jawab gue lo punya mulut kan" Emosi Rakha memuncak.

Keyna terdiam, saat Rakha maju gadis itu langsung berjongkok membuat Rakha berdecak.

"Kha? Lo apain si Key?" Tanya Azzam dan menatap tajam Rakha membuat laki-laki itu hanya menggaruk tengkuknya.

Reina membantu Keyna berdiri.

"Kamu gak papa, Key?" Tanya Reina dan Keyna mengangguk.

"Lo bentak Keyna?" Tanya Azzam dan Rakha hanya diam.

Rakha tersadar baru kali ini dia membentak seorang wanita, Rakha itu dikenal sebagai laki-laki yang berpribadian lembut dalam menjaga seorang wanita tapi entah kenapa dia selalu saja emosi jika di dekat Keyna.

"Nggak Kak, Kak Rakha cuma mau nganterin aku pulang kekos" Ucap Keyna dan dia tersenyum kemudian menarik tangan Rakha.
"Aku pulang duluan ya" Ucap Keyna, dia tidak bisa lama-lama disini dan dia juga tidak bisa lama-lama dekat dengan Rakha.

Reina ingin bersuara tapi Keyna sudah terlanjur keluar dari apartemennya.

Azzam memeluk Reina dan merangkul istrinya itu agar masuk kedalam kamar.

Rakha menghentakkan tangan Keyna membuat gadis itu tersadar dan melepaskan tangan Rakha, Keyna berjalan kearah lift dan masuk kedalam diikuti oleh Rakha.

Didalam lift mereka hanya saling diam sampai pintu lift terbuka kembali dan mereka berjalan keluar dari dalam lift.

Rakha hanya bisa berjalan dibelakang Keyna, langkah kaki gadis itu sungguh sangat lambat.

"Lo yakin mau pulang ke kosan?" Tanya Rakha dan menatap Keyna sedangkan gadis itu hanya diam.

Mereka berdiri dipinggir jalan yang masih ramai.

"Kak Rakha pulang aja gih, dari pada Kak Rakha disini terus emosi malah nyakitin perasaan aku" Ucap Keyna dingin dan berjalan kesamping membuat jarak yang cukup jauh dengan Rakha.

Rakha yang melihat itu mengepal tangannya dan berjalan mendekati Keyna.

"Sorry" Ucap Rakha membuat Keyna menatap kearah laki-laki itu.
"Maaf" Ucap Rakha lagi.

"Hmm"

"Gak iklas maafinnya?" Tanya Rakha membuat Keyna menatap Rakha.

"Iklas" Jawab Keyna.
"Pulang gih" Ucap Keyna seperti mengusir Rakha.

"Kan lo yang bilang mau dianterin sama gue" Ucap Rakha membuat Keyna menatap Rakha dengan wajah datar.

"Gak pernah bilang begitu" Ucap Keyna.

"Tadi"

Keyna mengingat kejadian tadi dan mendengus sebal.
"Gak usah, aku bisa pulang sendiri" Ucap Keyna.

"Gue anterin, gak ada penolakan"

"Gue anterin, gak ada penolakan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unlimited [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang