💠 Ngidam

5.4K 332 1
                                    

Reina sedang duduk dibangku pantry sambil menatap kearah Azzam, laki-laki itu sedang memasak makan malam untuk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reina sedang duduk dibangku pantry sambil menatap kearah Azzam, laki-laki itu sedang memasak makan malam untuk mereka.
Reina tersenyum saat Azzam menatapnya.

Tidak lama kemudian masakan yang Azzam buat matang juga, laki-laki itu segera meletakkan masakannya diatas meja kemudian memberikan sepiring nasi dan lauk yang dia masak untuk Reina.

"Dimakan" Ucap Azzam dan Reina mengangguk, dia mencicipi makanan buatan Azzam, Reina mengunyah makanan itu dengan perlahan membuat Azzam menatap Reina dengan raut wajah yang menunggu komentar dari bibir Reina.
"Gimana?"

Reina tersenyum menatap Azzam dan mengangguk.
"Enak" Ucap Reina membuat Azzam juga ikut tersenyum.

Laki-laki itu ikut makan dihadapan Reina dan sesekali mereka akan tersenyum sambil mengunyah saat mereka berdua saling menatap.

Setelah mencuci piring pasutri itu memilih untuk menonton TV terlebih dahulu mumpung tugas kuliah tidak terlalu banyak.

Tangan Azzam menyentuh perut Reina yang sudah sedikit membuncit, untung saja dikampus mereka orang yang hamil bisa kuliah seperti biasa tapi ada pembedannya juga.

Seperti Reina di larangan memasuki laboratorium Kimia.
Tugas Reina akan diganti dengan yang lain yaitu dengan tugas yang tidak masuk kedalam laboratorium.

"Kapan chek up lagi?" Tanya Azzam membuat Reina mendongak menatap suaminya.

"Bulan depan" Jawab Reina dan Azzam mengangguk.

"Bilang aku ya biar aku yang nganterin kamu chek up" Ujar Azzam dan Reina mengangguk kemudian matanya kembali fokus kepada TV didepan mereka.

Azzam menidurkan kepalanya dipaha Reina membuat wanita itu tersenyum dan mengelus lembut rambut Azzam.

Azzam menghadapkan kepalanya diperut Reina yang sedikit membuncit itu, dia berberapa kali mengecup perut istrinya membuat Reina tersenyum.

"Anak Papa didalam lagi ngapain ya?" Tanya Azzam dan mengelus lembut perut Reina.
Azzam mendongak menatap Reina ketika anaknya didalam perut Reina menendang-nendang membuat Reina tersenyum.

"Dia ngejawab pertanyaan kamu, Mas. Ajak ngomong lagi" Ucap Reina dan Azzam mengangguk.

Azzam mengoceh sendiri didepan perut Reina dan hanya dijawab oleh tendangan diperut Reina membuat wanita itu terkadang meringis nyeri saat anak mereka yang terlalu semangat menendang didalam perutnya.

Azzam terkekeh kemudian terduduk disamping Reina dan menarik kepala Reina agar menatapnya membuat mereka berdua saling berpandangan dengan senyum merekah dibibir mereka masing-masing.

"Wo Ai Ni" Ucap Azzam membuat Reina mengerutkan dahinya.

"Artinya?" Tanya Reina yang bingung dengan bahasa Mandarin yang barusan Azzam ucapkan.

"Aku cinta kamu" Jawab Azzam membuat Reina tersenyum dan mengalungkan tangannya dileher Azzam.

"Nado saranghae" Ucap Reina dan mengecup bibir Azzam membuat laki-laki itu tersenyum kemudian menempelkan bibirnya di bibir Reina dan melumatnya dengan lembut.

Tangan Azzam mengangkat badan Reina keatas pangkuannya tanpa melepaskan bibir mereka yang saling mengecap rasa satu sama lain.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Reina membangunkan Azzam dan laki-laki itu malah semakin memeluk pinggangnya dengan erat.

"Mas bangun yuk" Ucap Reina dan menepuk pelan pipi Azzam.

"Ini masih malem, Rei. Adzan subuh masih lama" Ucap Azzam dengan suara seraknya, dia masih sangat mengantuk untuk bangun jam segini.

"Mas bangun, aku pengen makan bakso" Ucap Reina dan menepuk pelan pipi Azzam.

"Mas, pengen bakso" Ucap Reina dengan nada yang merengek membuat Azzam menatap kearah istrinya itu dengan mata yang setengah terbuka.

"Kamu ngidam, yang?" Tanya Azzam dan Reina mengangguk.

"Kayanya iya, aku pengen bakso, Mas" Ucap Reina lagi dan mau tidak mau Azzam bangun.

"Iya aku beliin sekarang juga" Ucap Azzam membuat Reina tersenyum.

Azzam segera mengambil jaketnya dan mengambil kunci mobilnya dimeja.

"Hati-hati ya Mas" Ucap Reina yang sudah duduk diatas kasur, Azzam mengangguk sambil tersenyum.

Laki-laki itu berjalan mendekati Reina dan mencium kening Reina dengan lembut.

"Aku berangkat ya, assalamualaikum" Ucap Azzam dan Reina menyalami tangan Azzam.

"Waalaikumsalam" Jawab Reina membuat Azzam tersenyum.

Azzam keluar dari kamar untuk membelikan Reina bakso, ada-ada saja anaknya itu kenapa harus minta dibelikan bakso dijam duabelas malam seperti ini, memangnya masih ada apa orang yang jualan bakso.

Azzam memilih untuk kerumah kedua orang tuanya dan meminta Mamanya untuk membuatkan bakso, jika ini menyangkut urusan Reina pasti Mamanya itu tidak keberatan.

Azzam sampai bingung sebenarnya yang anaknya itu dia atau Reina kenapa Mamanya itu lebih peduli dengan Reina dibanding dengannya.

Apakah begini rasanya dianak tirikan?

Azzam sedang menunggu Mamanya yang sedang membuatkan bakso untuk Reina, dia duduk disofa dan tiba-tiba pintu kamar tamu terbuka membuat Azzam menatap kearah sana.

"Rakha? Lo ngapain disini?"

Rakha berjalan mendekati Azzam, rambutnya acak-acakan dan matanya yang sipit bertambah sipit saja karna dia yang masih mengantuk.

"Zam, lo disini?" Tanya Rakha kemudian duduk dihadapan Azzam.

"Iya, lo ngapain dirumah gue?" Tanya Azzam.

"Nginep, dirumah lagi gak ada siapa-siapa jadi gue nginep disini biar besok sarapan ada yang masakin" Jawab Rakha santai membuat Azzam menggelengkan kepalanya.

"Ya minta masakin si Ajeng lah" Ucap Azzam.

"Ajeng gak bisa masak" Jawab Rakha, laki-laki itu menyandarkan badannya disofa.
"Lo ngapain disini?"

"Reina ngidam minta bakso, jadinya gue kesini minta bantuan Mama buat bikinin Reina bakso" Jawab Azzam dan Rakha hanya mengangguk.




Kalian menyukai karya Caramel Sunny?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalian menyukai karya Caramel Sunny?

Silahkan dukung Caramel Sunny dengan memfollow akun wattpad dan instagramnya.

Jangan lupa juga, vote dan komentar.

Thankyou.

Unlimited [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang