Epilog

9.7K 371 8
                                    

Sudah seminggu rasanya Reina keluar dari rumah sakit dan empat hari yang lalu dia sudah diperbolehkan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah seminggu rasanya Reina keluar dari rumah sakit dan empat hari yang lalu dia sudah diperbolehkan pulang.

Reina tersenyum dan menggendong anaknya yang masih bayi, hari ini tamu yang datang tidak terlalu banyak seperti kemaren-kemaren membuat Reina lebih senggang.

Reina mengelus rambut anaknya itu dan mengecup keningnya membuat anaknya itu menguap dengan bibir mungilnya membuat Reina terkekeh.

"Sayang"

Reina mendongak menatap Azzam yang membawakannya makanan.

"Makan dulu yuk" Ajak Azzam dan Reina mengangguk, perutnya sudah berbunyi.

Reina menaruh buah cintanya dengan Azzam diatas kasur dengan lembut kemudian mencium kedua pipi anaknya itu.

Reina turun dari kasur dan makan bersama Azzam dimeja belajarnya.

Reina tersenyum saat Azzam menyuapinya, dan sesekali Azzam pasti akan mengeluas lembut rambut Reina.

"Makasih buat kado ulang tahun terindah dari kamu" Ucap Azzam membuat Reina menatap Azzam dengan wajah kagetnya.

"Mas Azzam ulang tahun?" Tanya Reina dan Azzam mengangguk sambil tersenyum.
"Kapan?" Tanya Reina.

"Waktu anak kita lahir" Jawab Azzam membuat Reina menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia tidak percaya.

Kenapa ulang tahun Azzam saja Reina sampai tidak tau?

"Kenapa gak bilang? Aku kan jadi gak tau ulang tahun Mas Azzam" Ucap Reina dengan wajah sedihnya membuat Azzam menarik kursi yang diduduki Reina kemudian menatap lekat wajah istrinya.

"Yang penting sekarang kamukan udah tau" Ucap Azzam membuat Reina cemberut.

"Kan aku taunya udah lama begini, lewat seminggu lagi" Ucap Reina dengan wajah ditekuk membuat Azzam terkekeh geli melihat wajah imut istrinya itu.

"Tahun depan kamu harus jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun buat aku ya" Ucap Azzam dan Reina langsung mengangguk dengan semangat.

"Pokoknya aku mau jadi orang pertama yang selalu ngucapin itu buat Mas Azzam" Ucap Reina membuat Azzam terkekeh dan mengangguk.

Azzam merapihkan rambut Reina yang sedikit berantakan.

"Aku sayang banget sama kamu, Rei. Aku cinta sama kamu" Ucap Azzam dan Reina tersenyum kemudian mengelus lembut wajah tampan Azzam.

"Reina juga sayang sama Mas Azzam, Reina cinta banget sama Mas Azzam" Ucap Reina dan memeluk Azzam membuat laki-laki itu juga ikut memeluk Reina.

"Bahkan bukti cinta kita udah lahir" Ucap Reina dan menatap kearah anak mereka yang tertidur diatas kasur.

Azzam tersenyum kemudian menatap wajah istrinya dengan lekat.
Azzam memiringkan wajahnya dan mendekatkan wajahnya kepada wajah Reina.

Laki-laki itu langsung melumat lembut bibir Reina membuat Reina terbawa suasana dan mengalungkan tangannya di leher Azzam.

Sekitar enam menit ciuman mereka saling menatap dan menyatukan kening mereka, Reina tersenyum membuat Azzam juga ikut tersenyum.

"Sayang dan cinta aku sama kamu itu unlimited, Rei" Ucap Azzam membuat Reina terkekeh.

"Udah kaya kartu kuota aja unlimited" Ucap Reina kemudian Azzam mengecup lembut bibirnya.

"Kan gak terbatas, aku akan selalu mencintai kamu sampai kapan pun" Ucap Azzam membuat Reina mengangguk.

"Unlimited love"

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sore harinya apartemen Azzam dan Reina dipenuhi oleh gelak tawa dari sahabat-sahabat Reina, siapa lagi jika bukan Rivan, Keyna dan Prima.

Ada Ajeng serta Rakha juga yang ikut nimbrung pada sore ini.

Reina tersenyum senang melihat sahabat-sahabatnya yang selalu ada untuknya, bahkan Keyna juga membantunya merawat bayinya serta Rivan yang membantunya membelikan keperluan bayinya saat Azzam pergi kuliah.

Reina menatap Prima, wanita itu sedang hamil dan kehamilannya sudah memasuki bulan keempat membuat Reina tambah tersenyum.

"Yuhuu jomblo kapan dapet pasangannya? Dari dulu sendirian terus" Ucap Rivan yang mulai lagi memancing kemarahan dari Keyna, padahal Keyna sedang menikmati puding buatan Mama Reina.

"Aku gak denger, kuping ku lagi di gadein" Ucap Keyna membuat Reina dan Prima terkekeh geli.

Rivan menoel-noel pipi Keyna dan gadis itu langsung mengigit tangan Rivan.

"Aaaa sakit ogeb!" Rivan menatap tajam Keyna dan gadis itu hanya memeletkan lidahnya kemudian kembali memakan pudingnya.

"Key"

"Ya Kak?" Tanya Keyna dan menatap Prima.

"Emang kamu gak ada niatan buat nyari pacar atau calon suami?" Tanya Prima membuat Keyna terkekeh mendengarnya.

"Gak usah dicari Kak, kalau udah jodoh mah bakal ketemu dan dipersatukan maupun jodoh ku itu udah punya pacar pasti kalau dia jodohku suatu saat bakal disatukan" Ucap Keyna dan kembali memakan pudingnya.

"Enak banget ya, Key?" Tanya Azzam dan Keyna mengacungkan kedua jempolnya.

"Mantap top markotop, Kak" Jawab Keyna dan Azzam hanya menggelengkan kepalanya.
"Eh iya, si baby nama panjangnya siapa? Diriku lupa" Ucap dan menatap kearah Reina serta Azzam.

"Namanya Cemara Thariqah Danadyaksa" Jawab Reina membuat Keyna hanya manggut-manggut.

"Aku taruh piring didapur bentar ya" Ucap Keyna kemudian berdiri dan berjalan kearah dapur.

Keyna memilih langsung mencuci piring bekas makan pudingnya, kemudian dia menaruhnya ditempatnya.

Keyna berbalik dan tersentak kaget saat tiba-tiba seseorang berjalan kearahnya dan menghimpit badannya.

Keyna mendongak dan menatap orang tersebut yang sedang mengambil sesuatu dari laci atas.

"Kak Rakha?"

"Hmm?"

Setelah mendapatkan apa yang dia ingin ambil Rakha menunduk lebih tepatnya menatap Keyna.

"Kenapa?" Tanya laki-laki itu.

Keyna tersadar dan menggelengkan kepalanya.
"Jauh-jauh, gak enak sama Ajeng kalau diliat nanti dia salah faham" Ucap Keyna dan Rakha mengangguk mengerti.

Keyna segera berjalan pergi dari dapur dengan jantung yang hampir copot.

Keyna kembali duduk ditempatnya dan ikut membaur dengan yang lain melupakan keadaan jantungnya yang masih berdegup kencang didalam sana.



TAMAT

Akhirnya tamat:)

Sampai jumpa diceritakan Sunny berikutnya.

Jangan lupa follow akun Sunny.

See you all.

Thankyou.

Unlimited [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang