Gatau masih ada yang bakal baca atau engga :') . Tapi tanganku gatel banget pengen ngetik, yaa jadilah cerita ini. Dan untuk chapter kali ini aku mau fokusin ke hubungan phi Boun sma Prem dulu sebelum ke couple utamanya. So...
Happy reading
.
.
.
.
." mereka siswa yang akan tidur di kamar ini " ucap phi Boun pada kedua senior itu yang segera berbalik saat phi Boun bicara .
Saat kedua pria itu berbalik mereka sukses membuat Fluke dan Earth memerah bak tomat" sawatdee phi" salam Fluke dan Earth sopan.
"watdee krap " balas phi Ohm pertama sambil terus melihat Fluke. " Fluke dan Earth kalian bebas memilih tempat tidur kalian sendri, manfaatkan waktu istirahat kalian karena nanti kegiatan kita sangat padat " ucap phi Boun pada mereka berdua. "Khopkhun krap phi Boun, " ucap Earth dan Fluke dengan sopan sebelum Boun berlalu keluar dari kamar tersebut
.
.
.
.
.
Saat matahari sudah mulai menghilang saat itu juga kegiatan di hari pertama shs tersebut selesai. Semua siswa satu per satu siswa mulai menghilang kembali ke kamar masing masingFluke, Earth, Sammy, Pineare semua sudah terlihat kembali ke kamar mereka, sudah terlihat dari wajah mereka kalau mereka sangat lelah. Tapi Prem masih terlihat duduk di bangku pinggir lapangan entah menunggu untuk apa, yang dia mau sudah tidak ada satu siswapun yang dilihatnya masih disekitar lapangan
Setelah dirasa seluruh siswa sudah pergi, Prem mulai berjalan ke taman samping sekolah, lebih tepatnya disamping lapangan utama dan hanya dipagari pagas besi. Saat menemukan sosok yang dia cari, Prem berusaha mengatur nafasnya yang sudah mulai tidak teratur, dengan jantungnya yang sudah berdetak 10 kali lipat lebih cepat dam ditambah lagi dengan wajahnya yang susah memerah
" hmm, boleh aku duduk di sini phi ?" tanya Prem kepada pria tersebut, yang ditanggapi dengan senyum manis dan kode yang menandakan kalau dia menyuruh Prem duduk di sampingnya. "kau tidak lelah Prem? Kulihat kau sangat bersemangat tadi, jadi kurasa kau pasti lelah" ucapnya kepada prem. Prem terlihat sedikit berfikir jawaban yang akan dia berikan pada pria itu
" ak.. Aku belum mengantuk phi, jadi aku ingin sekedar berjalan jalan. Apa phi Boun terganggu aku disini? Ahh kalau begitu aku akan kembali ke kamar" balas Prem cepat sembari ingin berdiri. " heyy aku tidak bicara begitu, duduklah aku tidak terganggu sama sekali" ucap phi boun dengan menarik tangan Prem menyuruhnya kembali duduk. Phi Boun terlihat merebahkan tubuhnya ke belakang yang dialasi rumput taman. "lihatlah bintang bintang itu sangat indah kan, sama seperti 2 tahun lalu" kata phi Boun dewan wajah yang menampilkan senyuman manisnya.
" hmm, aku merindukan waktu waktu itu , andai semuanya bisa kembali lagi seperti dulu" ucap Prem menatap bintang bintang diatasnya tanpa berkedip. " bagaimana keadaannya sekarang, dan apa aku masih mendapat kesempatan darimu? Aku sudah lama ingin menemuimu Prem, aku mencarimu" ucap lirih phi Boun memejamkan matanya
" dia sudah pergi jauh, jauhhh sekali sampai tak ada kesempatan untukku menemuinya" Prem menundukan kepalanya, entah ingatan ingatan yang dia ingin lupakan seakan pecah, bertumpah ruah sampai ia kembali merasakan luka, penyesalan, dan rindu. Rindu yang tak bisa terbendung lagi namun ia sadar sampai kapanpun ia tak akan bisa mengobatinya, rindunya, lukanya, penyesalannya. Semua seakan menusuk bagai belati tajam tepat di hatinya, meninggalkan rasa sesak yang mengundang air mata itu jatuh, mengalir di pipi dan berakhir ke tanah bagai tak berarti. Diikuti oleh isakan tertahannya, membuat siapapun yang mendengarnya bisa merasakan betapa sakitnya dia, betapa hancurnya dia
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOR BROTHER {END}
Romance~FOLLOW SEBELUM MEMBACA~ bagaimana jika orang yang kamu suka malah berbalik suka sama saudaramu sendiri " kau pernah dengar phi? cinta tidak harus memiliki. saat kita melihat orang yang kita cintai bahagia maka kita akan bahagia, sebaliknya jika o...