LOVE FOR BROTHER {END}

~kesempatan tehakhir~

hola guys

maaf ya, sebenernya siang tadi aku udah mau up. tapi gatau kenapa wp ku error gabisa up. jadi tadi harus di log out dulu, sorry

Happy Reading

.

.

.

.

" mae...  Pho...  Earth pulang " sapa Earth memeluk kedua orang tuanya bergantian saat memasuki rumahnya dan mendapati kedua orang tuanya sedang duduk di ruang keluarga.

" wahh..  Wahh..  Kenapa dengan anak mae yang satu ini?  Kelihatannya sangat bahagia.  Ahh mae tau,  pasti dia sedang dekat dengan seseorang ,  benar kan pho? " goda mae dan meminta dukungan dari pho

" pho rasa juga begitu mae, dia keliatan semakin bersinar dengan senyumannya itu. Pho rasa kita sebentar lagi akan memiliki menantu hahaha..." lanjut pho menggoda Earth.

Earth yang di goda habis habisan oleh kedua orang tuanya menjadi sangat malu,  dan wajahnya yang dihiasi senyuman manis itu kini memerah karena ulah orang tuanya.

Mae menarik tangan Earth dan memberikan tempat diantaranya dan pho. " duduklah ceritakanlah dengan mae dan pho "

" tak ada mae, Earth tak ada dekat dengan siapapun . hmm, lalu dimana Fluke ? apa dia belum pulang? " kata Earth berusaha mengalihkan pembicaraan

" Fluke  bilang dia akan pulang sedikit larut, karena harus mencarikan hadiah untuk orang specialnya" jawab mae ingat kalau Fluke ijin untuk pulang sedikit larut

" ohh, krap. mae, pho, Earth akan kekamar dulu. Earth lelah " pamit Earth untuk menghindari agar tidak digoda lagi oleh mae dan phonya.

~ kamar Earth

sesampainya di kamar Earth segera mengunci pintunya dan mengambil kotak yang dia simpan di bawah ranjangnya, mengeluarkan semua isi dari kotak  tersebut dan memandanginya sambil tersnyum.

Earth berjalan menuju meja belajar dan menyalakan laptop, menyalakan ponselnya dan mencetak semua hasil foto Kao yang dia dapat hari  ini. Entah bagaimana dan kapan  Earth  mengambil foto Kao.

setelah semua foto tercetak, Earth mulai meluliskan beberapa kalimat di balik foto foto tersebut, meluliskannya dengan pena berwarna merah yang memiliki makna tersendiri baginya

= you are every reason, every hope and every dream i've ever had =

.

.

.

.

.

[ Kao POV ]

" kenapa rasanya begitu sesak? "

" aku tak menyangka rasanya akan sesesak ini. Earth aku tidak menghilang, aku hanya sedang mencari tau alasan yang selalu membuatku marah melihatmu bersama Mean, dan hatiku terasa hambar jika kamu tidak bertemu denganku "