~ penantian ~

400 20 1
                                    

Lanjottttt


Happy reading
.
.
.
.
.
.
.






~ 1 week later

" Kao, Earth mamy rasa mamy akan pulang besok pagi. Kasian papi kalian harus menyiapkan semuanya sendiri sebulan ini" ucap mamy Kao tiba tiba di sela mereka menonton tv bersama

Setelah kedatangan Blue di rumah mereka, Kao, Earth dan juga mamynya jadi lebih sering menghabiskan waktu mereka bersama. Seperti saat ini, mereka semua berkumpul di ruang utama untuk menonton tv, dengan Blue yang sudah tertidur dengan berbantalkan paha Kao

" mam... Tinggallah lebih lama, Earth masih ingin lebih lama bersama mamy" tolak Earth dengan wajah cemberutnya

" tapi Earth, papi kalian juga perlu mamy di sana. Kasian kan papi kalian jika setiap hari harus memakan fast food terus. Dan juga mamy yakin seluruh rumah sudah berdebu sekarang " jawab mamy Kao dengan ekspresi seperti sedang membohingi anak kecil

" mamy..... Earth ikut ya" mohon Earth dengan wajah melasnya

Kao langsung menatap Earth saat bilang ingin ikut berama mamynya ke London, " no... Jika kau pergi maka aku yang harus memakan makanan fast food setiap hari. Jangan ikut na Earth " bujuk Kao

" Earth tetap ingin ikut. Jika tidak, mamy tidak boleh pulang " final Earth dengan bibirnya yang di poutkan

" Earth. Jika kau ikut, lalu siapa yang akan menjaga Blue di sini " ~mamy Kao

Earth terdiam berfikir, benar juga yang dikatakan mertuanya. Dia tidak mungkin mengajak Blue karena Blue masih trauma jika membahas sesuatu tentang pesawat. Tapi di satu sisi dia tetap ingin ikut. " Earth akan mengurus semuanya, na mam... Please" paksa Earth dengan mata yang terlihat sedang menahan tangis

" NO " tidak sengaja Kao meninggikan nada suaranya pada Earth. Kao yang tersadar langsung berdiri dari duduknya dan berjongkok di depan Earth yang muali meneteskan air matanya. Dan juga jangan lupakan anaknya yang terbangun karena kaget

" Earth... Khothod na, aku tidak berniat membentakmu" ~Kao

" hiks... hiks... Mam... P'Kao tidak mencintai Earth lagi.. hiks.... di,,dia marah pada Earth, dia tidak sayang lagi pada Earth hiks.... " tangis Earth pecah tepat saat Kao selesai berbicara

" Huwaa... Mamy..... mamy..... hiksss hikss" ditambah lagi dengan tangis Blue yang pecah karena baru tersadar dari terkejutannya.

' astaga, double kill ' Kao dan mamynya hanya bisa geleng geleng kepala menghadapi kedua bocah deda ukuran dan umur di rumah mereka ini..

.
.
.
.
.

/morning /

Earth terbangun saat menyadari Kao tidak ada disampingnya lagi. Ia terkejut melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 07:15, Earth lalu buru buru berlari ke luar kamarnya menuju ke arah dapur yang ada di lantai satu.

Saat tidak mendapati mamynya ada di dapur, Earth berlari ke arah kamar mamynya dan mengetuk pintu dengan hebohnya

" mam... mamy... mamy ada di dalam kan my?" Earth terus berteriak dan menggedor pintu kamar mamynya . Merasa tak ada respon Earth mencoba membuka pintu kamar mamynya dan ya. Kamarnya gelap
" Hiks.... hiks... Earth bilang Earth ingin ikut kan my" tangis Earth tau kalau mamy mertuanya tidak ada di kamarnya lagi

Earth berjalan lunglai menuju dapur. Ia pun tidak mengerti kenapa akhir akhir ini dia merasa aneh dengan dirinya sendiri, Earth merasa ia bukanlah Earth yang dulu. 'mungkin karena p'Kao, mamy dan papi terlalu memanjakanku' pikir Earth

LOVE FOR BROTHER {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang