"Kamu tau bagian yang paling sulit ketika menyukai seseorang? Menyatakannya."
~
Kenapa tujuh hari saja terasa sangat lama sekali? Atau mungkin Jungha saja yang tidak sabaran? Ah, dia terlalu sering memandangi jam. Mungkin karena itu rasanya waktu berjalan sangat lambat.
Hari ini adalah hari ke-lima Soobin mendekati Shuhua. Semuanya terlihat baik-baik saja, baik Soobin maupun Shuhua. Bahkan Shuhua terlihat sangat baik-baik saja, padahal seharusnya dia tahu bahwa Soobin masih dalam status kekasih Yeji.
Lagi dan lagi, Jungha menjadi orang yang paling jengkel saat melihat Soobin bersama Shuhua. Jungha jarang seperti ini sebelumnya, mungkin pernah sekali atau dua kali dulu--entah kapan tepatnya.
"Sabar, Jung. Kasihan itu pulpennya dibejek-bejek." Nakyung dan Yeji serempak menoleh pada Jungha ketika Haechan menyebut nama gadis tersebut.
Nakyung tertawa melihat wajah Jungha. Terpapar jelas sekali gadis itu sedang menahan kesal. "Gak usah kesel kali, kan bukan siapa-siapanya," sindir Nakyung sembari tertawa.
Sabar, Jeon Jungha. Sabar punya temen kayak gini. Sabar, sabar, sabar..
Jungha lebih geram mendengar sindiran teman-temannya. Ia meletakkan pena yang digenggamnya di atas meja Nakyung, kemudian membuang pandangan ke jendela kelas. Biar saja teman-temannya asyik menonton 'drama' romantis antara sepasang remaja yang berada di ujung kelas, Jungha kesal setengah hidup melihat 'drama' itu.
"Eh eh, itu hati-hati."
Seketika Jungha khawatir mendengar pekikan Haechan. "Mana?" tanya gadis Jeon tersebut.
Ketiganya tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi Jungha. #JunghaSabar.
Setelah puas menertawakan gadis itu, Yeji menjawab, "Nggak kok. Soobinnya gak lecet, Jung."Jungha menghela napas seraya bangkit berdiri. Haechan sempat menahan pergelangan tangannya--dengan maksud agar Jungha tidak pergi--tapi, Nakyung meminta Haechan untuk membiarkan gadis itu pergi. Akhirnya Haechan mengiyakan, lalu melepas pergelangan tangan Jungha.
Gadis Jeon itu berjalan keluar kelas tanpa tujuan. Jungha mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Lorong dipenuhi oleh murid-murid yang sedang menonton--entah apa, Jungha segera menerobos lautan manusia itu untuk melihat apa yang terjadi.
"Ini nih yang hobi drama! Gue heran kenapa lu gak masuk ekskul teater aja? Sayang banget punya skill malah dipake buat ngejahatin orang."
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Jungha tidak percaya, sungguh. Matanya terbelalak lebar ketika menyadari bahwa pemandangan itu nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Me ✓
FanfictionSemua kata-kata manis yang keluar dari bibirnya, mampu meluluhkan hatiku. Entah untuk memperbaiki keadaan atau hanya sekedar lelucon semata? Kuharap yang sebenarnya tidak seperti ekspektasiku. [ A Sequel of Kos ft TXT ]