BYM 12

1K 124 8
                                    

Sebulan lebih cerita ini terlantar huwaaaa:(

===

Jungha melangkah masuk ke dalam area sekolah. Tidak ada satupun yang dapat menjadi sumber energinya pagi ini. Huft, ngeselin banget sih! Jungkook dan bunda sama-sama menyebalkan, begitu pula dengan Mark.

Sebenarnya Mark tidak sepenuhnya salah, tapi Jungha melampiaskan kekesalannya pada pemuda itu juga. Bagaimana tidak, Jungha terpaksa jalan kaki dari rumah sampai sekolah--bahkan Mark tidak berusaha mengejarnya sama sekali. Mereka kurang ngeselin apa coba?!

"Aish!" desisnya pelan.

Pemandangan di depan mata Jungha benar-benar.. sulit sekali untuk dideskripsikan.

Gadis Jeon itu memutar bola matanya malas seraya menghiraukan kedua remaja yang sedang asyik bertukar canda. Tidak perlu ditebak lagi, sudah pasti Soobin dan Yeji.

Jungha segera duduk dan menaruh tasnya. Ia meraih dompetnya, lalu beranjak keluar kelas. Satu tujuannya sekarang, kantin. Dia membutuhkan makanan yang setidaknya bisa menjadi mood-booster.

"Jungha."

Bomin muncul dari sisi kirinya. Pemuda itu menggenggam dua buah coklat. Dia mendekati Jungha seraya mengarahkan kedua coklat tersebut pada gadis tersebut.

"Nih ada coklat dari Felix."

Jungha mengerutkan dahinya. Gadis itu bingung, sebab tiada angin tiada hujan tiba-tiba Felix memberinya coklat. Faktanya, tujuan Jungha ke kantin adalah membeli coklat. Tapi bagaimana bisa secara tidak sengaja seperti ini?

"Udah gak usah kebanyakan mikir, ambil aja."

Dengan ragu, Jungha mengambil salah satu seraya menarik kedua sudut bibirnya. "M-Makasih, oh iya.. satunya lagi buat kamu aja."

Bomin menggeleng. "Buat lu aja, gue gak suka coklat."

"O-Oh oke.."

"Ekhem!"

Otomatis kepala mereka serempak menoleh pada sumber suara. Jungha kenal betul dari caranya berpakaian, apalagi hoodie abu-abu yang senantiasa melekat pada seragamnya setiap hari.

"Ck!" Jungha tidak menatapnya, tapi ia tahu siapa pemuda itu.

"Bomin, panggilan alam."

"Perasaan gue gak laper dah," gumam Bomin yang masih bisa didengar oleh Soobin--iya, pemuda yang sempat berdeham tadi.

"Pak Dijong maksudnya."

Jungha merobek bungkus coklat yang tengah ia genggam, lalu memakannya sedikit demi sedikit. Gadis Jeon itu berniat melangkah pergi dari sana, tapi pergelangan tangannya terlebih dahulu dicekal.

"Jung."

Lantas Jungha membalikkan tubuhnya. "Apa?"

"Semangat olimpiadenya."

Cepat-cepat Jungha menepis tangan Soobin. Dia langsung berlari ke arah kelas XI.2, bersama dengan dua batang coklat yang masih berada digenggamannya. Semburat merah menghiasi kedua pipi Jungha.

Between You and Me ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang