30 : selangkah

18 2 0
                                    

Semesta menjebak ku dengan berbagai perkara yang membutakan arah ku

•••

"Riko Pangestu ada?"

"Oh ada, bentar ya gue panggilin." Sahut seorang cewek dengan jilbab putih.

Ayu berdiri di ambang pintu kelas XI IPS 1 yang tengah ricuh karena tak ada guru sekarang. Seseorang pemuda menghampiri Ayu, dengan tampang sangar dan sedikit berantakan, Ayu terheran-heran melihat penampilan pemuda didepannya.

"Kenapa lo nyari gue? Mau nagih utang? Atau jangan-jangan lo mau minta sumbangan?" Tanya pemuda itu dengan name tag Riko Pangestu.

Ayu buru-buru menggeleng.
"Gue mau nanya sesuatu tapi jangan disini." Jawab Ayu dengan cepat.

"Masalah apa emang? Penting banget kayaknya." Riko bersandar di daun pintu sambil melipat tangannya didepan dada.

"Ini masalah video yang pak Tejo sita dari lo," Ayu berkata kepada Riko sambil menatap nya.

"Sorry gue sibuk, males gue bahas ini. Bikin gedeg aja," tolak Riko pada Ayu.

"Please sekali aja, ini penting!"

Riko berlalu meninggalkan Ayu tanpa menjawab permintaan Ayu terlebih dahulu hingga membuat Ayu merasa kesal sekaligus kecewa. Ayu menghentakkan kakinya dan melangkah pergi.

"Gue nggak boleh nyerah disini!" Seru Ayu sambil menepuk tangannya seolah memberi semangat pada diri sendiri.

Disisi lain, Sandra tengah menikmati waktu istirahat bersama Erika yang meminum jus mangga di kantin, mereka membicarakan berbagai macam topik.

"Gimana kasus lo? Aman?" Tanya Erika yang tengah mengaduk jus mangga.

Sandra tertawa sinis.
"Aman lah! Bersih," jawab Sandra singkat namun penuh arti.

"Pinter juga lo, tapi lo yakin bakal bisa ngibasin Nara dari sini?"

"Jangan ragu gitu dong, gue udah nyusun serapi mungkin, nggak bakal ada celah buat dia menang di aju banding."

"Keji banget," Erika tertawa.

"Gue belajar dari lo kan? Lo lebih dari gue Erika, otak lo itu penuh sama rencana jahat,"

Erika dan Sandra tos bersama di udara. Erika sama sekali tak ada niat untuk melindungi Nara dari cengkraman kuku Sandra yang tengah merencanakan untuk menyingkirkan Nara dari sekolah.

Ayu duduk termenung di depan kelas sambil memikirkan bagaimana caranya mencari petunjuk selanjutnya. Ayu merasa tujuan nya lebih dekat, namun Riko seakan menutup kembali celah asa yang Ayu bangun.

"Kasihan banget yaaa temennya di skorsing, cup cup cup," sindir Sandra sambil tersenyum sinis kepada Ayu.

"Maksud lo apa ngomong gitu hah? Seneng kalo Nara di keluarin cuma gara-gara lo pinter puter balik fakta?" Ayu bangkit berdiri dan menatap Sandra tajam.

Sandra memasang wajah angkuh nya lagi.
"Seneng, seneng banget, kenapa?"

"Lo bener-bener nggak punya hati ya San, muka sama hati lo sama sekali gak sinkron. Gue heran kenapa satu sekolah masih mau muja-muja lo tanpa tahu lo yang sebenarnya kayak apa," kata Ayu dengan sarkastik.

"Karena gue ini ratu dan lo cuma serpihan doang!" Sandra membalas sambil mengibas rambutnya.

Ayu hanya tertawa.

DANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang