O5 : Skincare-an

37 7 0
                                    

Aku berlari mengejar mu, tapi tak sedikit pun kamu mau berbalik

•••

"Dek, vigo baik ya. Anaknya cepet akrab gitu." Kata Mulan disaat mereka sudah sampai dirumah.

Nara yang tengah melepas sepatu yang ia kenakan lantas menganggukan kepalanya, vigo memang mudah akrab, tetapi hanya dengan orang tertentu yang menurutnya pantas ia temani, kurang lebih itu yang Vigo katakan.

"Ramah banget, tapi dia sarkas banget pas Erika dateng, dia gak suka sama tingkah orang yang seenaknya gitu." Sahut Nara dan menaruh sepatunya.

"Asik banget nih anak mama berdua, ngomongin apa sih?" Mama ikut bergabung dengan obrolan kedua putrinya.

Mulan menyenggol bahu Nara,"ini ma, jora tadi kenalan sama anak bos ku. Vigo namanya, dia seumuran sama Nara, cuma beda sekolah aja." Jawab Mulan.

Nara seperti biasanya tersenyum mengiyakan. Menurutnya, mulan tak melebih-lebihkan, dante masih yang terbaik.

"Gitu? Nanti kenalin ke mama juga, ajak main kesini temennya." Kata mama sambil menggandeng bahu Nara.

"Jangan ah ma! Nanti Dante cemburu." Tolak Nara sambil dibumbui halu.

"Dante aja terus, jelas-jelas baik Vigo daripada Dante." Cibir Mulan sembari terkekeh.

"Ya ajak aja dua-duanya kesini." Mama menjadi penengah.

Nara memajukan bibirnya dengan kesal. Kemudian, mulan berdehem dan memasang wajah serius.

"Tadi anak papa yang baru sama tante Audy dateng ke Kedai." Ucap Mulan.

"Mbak--" cegah Nara.

"Dia selalu ngata-ngatain Jora ma, kayak kemaren yang aku ceritain ke mama. Gak tau diri banget." Ujar Mulan dengan emosi menggebu-gebu.

"Untung ada Vigo, kalo nggak, udah habis aku siram dia pake Thaitea panas. Biar dia rasaian." Kata Mulan lagi.

Ah mbak Mulan. Batin Nara.

Mama tersenyum tipis,"sudah sudah, doakan aja biar Erika gak gitu lagi. Ya namanya juga labil emosi, mungkin lagi bad mood atau apa. Gak boleh benci sama dia, erika saudara kalian, dia darah daging papa kalian." Mama berusah tegar.

"Nara gak papa kok ma, nara kuat hehe. Kalo gitu Nara mandi dulu ya, udah bau apek nih." Nara pamit untuk membersihkan tubuhnya.

Tinggallah Mulan dan mama di ruang tamu.

"Jaga Nara jangan sampai Erika nyakitin adik mu. Mama kasihan sama Nara, selalu di remehkan sebelah mata." Titah mama sambil memeluk Mulan.

"Iya ma, aku bakal jagain Nara sebisa ku."

***

Nara merebahkan dirinya diatas kasur. Ia merenungi rentetan kejadian sehari ini. Nara bangun dari tempat tidur dan menatap pantulan dirinya di sebuah cermin besar kamarnya.

"Gue harus berubah, gue gak boleh gini terus."

Nara membulatkan tekatnya untuk mencoba sedikit memperhatikan penampilannya, sedikit demi sedikit apa salahnya?


Tring!

Ponsel Nara berdering. Dengan cepat Nara berlari mengambil ponselnya dan segera melihat isi pesan.

DANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang