P L A N N I N G

3.9K 390 90
                                    

Sering kali manusia merasakan kesakitan yang diciptakan manusia lain kepadanya tanpa tau penyebab dari tindakan yang dapat melukai batin dan fisik secara bersamaan. Mungkin mereka melakukannya demi kesenangan dan keinginannya, tapi apa mereka memikirkan kebahagian korban kejahatan mereka? Mereka tidak bisa disebut manusia jika tidakan mereka bahkan lebih buruk dari binatang yang masih memiliki perasaan terhadap sesamanya.

Hyejoo benar-benar merasakan kesakitan yang diperbuat manusia. Bahkan bukan hanya dia yang terasa hampir mati, Jimin dan Taehyung juga merasakan hal yang sama dengannya. Dia tidak pernah membayangkan hal ini akan menimpa dirinya sebab ia tidak tau kesalahan apa yang pernah ia perbuat pada wanita itu.

Setelah air garam membasahi tubuhnya yang dipenuhi luka, kondisi Hyejoo benar-benar terlihat sangat kacau. Bajunya tidak lagi terlihat indah, kulitnya yang mulus kini dipenuhi luka, wajahnya yang cantik berubah pucat dan dihiasi luka-luka kecil. Rasanya seperti waktunya tidak akan lama lagi jika dia terus-menerus diperlakukan seperti ini.

Ditambah lagi suara Jimin yang menurutnya tidak masuk akal. Apakah dia tidak memikirkan perasaan Hyejoo? Jiminlah yang selama ini yang mampu merubah isi hati Hyejoo hingga gadis itu bisa merasakan lagi yang namanya jatuh cinta. Seharusnya mereka memikirkan jalan keluarnya bersama-sama kan? Bukan bertingkah egois yang bisa merugikan salah satu pihak.

"Lepaskan mereka, aku akan menuruti kemauanmu." Jimin menjatuhkan setitik air mata yang berusaha ia tahan agar tak terjatuh namun, tubuhnya berkata lain. Memang tubuh tidak bisa berbohong lain dengan pikirannya.

"Tapi aku masih ingin bermain dengan mainanmu, Jimin." SooA melipat kedua tangannya didepan dadanya. Mengerucutkan bibirnya, bertindak manja pada Jimin dalam kondisi yang tidak tepat.

"Kau pikir kau siapa, berengsek!" Taehyung yang sudah tidak tahan melihat semua kebusukan SooA kembali bersuara. Wajahnya memerah akibat menahan amarah yang sudah ingin meledak akibat perlakuan SooA yang tidak manusiawi kepada Hyejoo.

"Oh! Apa kau tersinggung aku menyebutnya sebagai mainan? Bahkan kau bukan siapa-siapa lagi baginya! Kau hanyalah sampah yang sudah dibuang olehnya!"

"Kau yang sampah, sialan!" Taehyung menatap tajam SooA yang hanya memamerkan senyum tipisnya seperti tidak melakulan kesalahan apapun.

"Sadarlah, bocah! Kau sudah dibutakan oleh jalang ini! Untuk apa kau masih dipihaknya?" SooA memutar bola matanya malas melihat tingkah Taehyung yang masih membela Hyejoo.

"Kau tidak akan pernah tau apa itu cinta jika kelakuanmu seperti ini!"

"Lalu apa itu cinta?! Sesuatu yang bisa membuatmu bahagia selamanya? Liatlah dirimu! Kau hampir mati karena cinta sialanmu itu!" SooA menampar pipi kanan Taehyung dengan kuat. Nafasnya tidak beraturan akibat amarah yang kembali membuncah.

"Hentikan, SooA! Lakukan apa yang aku katakan maka kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan." Jimin menatap sayu Hyejoo yang menundukkan kepalanya. Jimin dapat merasakan apa yang saat ini Hyejoo rasakan, pastinya batin dan fisik Hyejoo sangat hancur.

"Jangan terburu-buru, sayang. Aku harus membereskan masalahku yang lainnya. Jadi, bersenang-senanglah sementara disini." SooA menghampiri Jimin, menjongkokkan tubuhnya kemudian dikecupnya sekilas pipi kiri Jimin.

Kaki jenjang itu melangkah menuju pintu diikuti Namjoon yang setia dibelakangnya. Sebelum benar-benar pergi dari sana, SooA membalikkan badannya dan menatap lekat Jimin, sedangkan yang ditatap hanya membalasnya dengan datar.

"Aku akan membuatmu mendesahkan namaku malam ini, jadi tunggulah dan jangan berbuat yang macam-macam." Setelah mengatakan kalimat kotor berserta ancamannya, Sooaa menghilang dibalik pintu yang kembali tertutup itu. Membuat ketiganya bisa kembali bernafas dengan baik untuk sementara.

###

"Kau tidak apa, Hyejoo?" Taehyung langsung mendekati Hyejoo ketika wanita ular itu pergi. Tubuhnya ia gesekan pada lantai untuk mendekat ke arah Hyejoo sebab kaki dan tangannya terikat.

Hyejoo menatap manik Taehyung, merasakan kecemasan yang ditunjukan pria itu padanya. Dia menganggukan kepalanya dengan perlahan menjawab pertanyaan Taehyung mengenai kondisinya.

Taehyung yang melihat gerakan lemah dari Hyejoo hanya mampu menitikkan air matanya. Siapa saja yang melihat Hyejoo pasti mengerti jika keadaan gadis itu benar-benar jauh dari kafa baik, tapi gadis itu masih menyebut dirinya baik-baik saja.

Tatapan Taehyung pun beralih pada Jimin yang sedaritadi hanya memerhatikan keduanya. Dirinya tidak mampu mendekat karena kakinya yang tertembak tidak bisa ia gerakan.

"Apa kau puas telah merusak hidupnya?! Lihatlah perbuatan wanita sialanmu itu kepada Hyejoo!" Tatapan Taehyung menajam.

Jimin hanya mampu terdiam mendengar semua kata menusuk dari Taehyung. Tanpa diungkapkan dirinya sangatlah paham penyebab dari semua kekacauan yang SooA perbuat. Namun, dirinya memilih diam sebab tau ia tidak pantas  berusara sama sekali.

"Tunggulah sebentar, Hyejoo. Aku akan membebaskan kita dari tempat sialan ini." Taehyung mengedarkan padangannya keseluruh sudut ruangan. Matanya sedikit berbinar kala melihat sebuah lemari kecil dengan sisi yang terbuat dari besi.

Dengan cepat Taehyung kembali menggesekkan tubuhnya pada lantai menuju lemari itu. Badannya ia buat memunggungi sisi lemari itu dan mulai menggesekkan tali ikatan tangannya pada sisi besi lemari itu.

Jimin dan Hyejoo hanya mampu menatap Taehyung dengan padangan kosong. Pikiran mereka sudah melayang dang tak mampu memikirkan apa-apa yang akan semakin membuat kepala mereka akan pecah.

Dengan waktu yang cukup lama, kesabaran Taehyung teebayar dengan putusnya tali yang mengikat tangannya. Tangan yang kembali bebas itu ia gerakan untuk melepaskan ikatan pada kakinya.

Senyuman merekah Taehyung ciptakan saat dirinya terbebas dari jeratan yang dibuat wanita ular itu. Kakinya dengan tertatih melangkah mendekat Hyejoo. Membuka ikatan pada mulut, tangan serta kaki gadis itu. Betapa sedihnya Taehyung melihat tubuh Hyejoo jatuh limbung begitu saja saat ikatan tidak lagi ada pada tubuhnya. Untung saja Taehyung dengan cepat menarik tubuh Hyejoo menuju dekapannya.

Tangis Hyejoo kembali pecah saat dekapan hangat mryelimuti tubuh pucatnya yang dingin. Kepalanya bersadar pada dada bidang Taehyung. Air matanya membasahi pakaian Taehyung disekitaran dada pria itu.

"Aku disini, sayang." Taehyung mengecup kepala Hyejoo dengan dalam. Berusaha menyalurkan rasa hangat pada tubuh juga hati Hyejoo agar gadis itu bisa merasakan ketenangan.

"Dengarkan aku, aku tidak akan membiarkan kita mati ditangan wanita ular itu, kau tidak perlu takut Hyejoo. Kita harus kuat meskipun darah kiga hanya setetes,"

Taehyung melepaskan pelukan mereka, lalu memegang lembut kedua bahu Hyejoo.

"Aku harap rencanaku dapat membuat kita bersama lagi."







TBC


Kesian jimin dikacangin mereka??!🥺😭 gimana nasib jimin?! Ini tergantung kalian semua, jangan lupa vote dan komennya biar nasib jimin secepatnya di up🥰😊

Enjoy my tea☕, ateana💜

ᴘꜱʏᴄʜᴏʟᴏᴠᴇ | ᴘᴊᴍ [M] 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang