Sebuah kasus baru yang membuat para agen detektif kesulitan menyelesaikannya. Mereka menemui pilihan yang sulit, korban pun terus berjatuhan. Jika mereka lari, korban akan terus bertambah, jika mereka bertahan, hampir tidak ada kemungkinan berhasil...
"Mmm .... Tidak biasanya burung banyak yang berkeliaran begini, ada apa ya ...."
Dio, Rudi, dan juga Ria bergegas untuk mencari Ardi. Ada kejadian aneh dimana burung burung yang harusnya berkeliaran di atap gedung, tapi ini ada yang terbang bebas seolah telah terjadi sesuatu di atap yang biasa mereka hinggapi.
"Ketua!! Mereka berasal dari arah sana, sepertinya telah terjadi sesuatu," ungkap Ria. "Ayo segera kesana!!"
Mereka bertiga sesegera mungkin menuju asal terbangnya burung burung itu. Setelah ditelusuri, ternyata itu berasal dari sebuah gedung koperasi simpan pinjam yang sudah tidak terpakai. Rudi mencium bau tidak mengenakkan dari gedung itu. Rudi mencoba masuk ke dalam gedung, diam-diam dia masuk, makin ke dalam makin menyengat baunya.
"Ihhh, apa apaan ini, banyak darah di sini ... dan apa itu?" Rudi melihat ke langit-langit, tertancap 3 pisau.
Rudi mencoba untuk mendekat, perlahan ia masuk. Jauh di depan lift ia melihat sebuah buku. Buku itu terasa tidak asing bagi Rudi, ternyata benar dugaannya, itu buku catatan penyelidikan milik ADA. Rudi membawa buku itu keluar untuk dilaporkan ke Dio.
"Ketua!! Aku melihat buku ini," lapor Rudi sambil menunjukkan buku itu. "Tidak salah lagi, ini punya Ardi, mari coba kita lihat."
Dio membuka buku itu, memang benar itu buku Ardi, karena isinya juga masih sedikit. Di catatan terakhir Ardi, tertulis.
"TOLONG!!! SEGERA SELESAIKAN INI!!"
"Apa maksudnya itu, Ketua?" tanya Ria.
"Dilihat dari sampul buku yang sudah ada bercak darah ini, pasti terjadi sesuatu pada Ardi, dan dia sengaja melemparkan buku ini seolah memberi pesan untuk kita, dan pesan itu ada di lembar sebelum ini, di catatan penyelidikan Ardi pagi tadi," jelas Dio.
"Berdasarkan dari catatan ini, Ardi sepertinya telah naik turun dari lantai 1 ke atas lalu baik ke lantai 1, dilihat dari angka-angka ini, 8-1-14-3-21-18," jelas Dio sembari menyelidiki catatan Ardi.
"Bukan ketua, dia tidak naik turun, dia naik terus dari lantai 1 lalu terakhir lantai 21, menurut analisisku, Ardi menuju lantai 8, dia menemukan sesuatu yang ada hubungannya dengan angka 1, kan itu di angka 1 dan 3 di garis bawah, berarti sama ketika dia menuju ke lantai 14, menemukan sesuatu yang ada hubungannya dengan angka 3. Terakhir sebelum menuju lantai 18 dia sudah menyadari sesuatu, jadi dia langsung turun ke lantai 1, terlihat dari angka 18, menulisnya seperti tergesa-gesa," tanggap Rudi.
"Tidak salah aku membawamu Rud ...," ungkap Dio tersenyum.
"Bagaimanapun juga, Ardi adik kelasku dan kita pernah satu organisasi tentang penyelidikan juga. Analisisnya sangat tepat, semenjak dia bergabung dengan organisasi, banyak kasus terselesaikan dengan lebih cepat dan bahkan mampu mencegah adanya korban. Coba ketua liat catatan di lembar selanjutnya, analisisnya selalu tepat, bahkan dia mampu menganalisis kemungkinan keberhasilan dalam sekejap. Seperti yang dia tulis di lembar itu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu bisa membacanya, Rudi?" tanya Dio yang kebingungan melihat tulisan Ardi yang di lembar itu. "Kurang lebih seperti ini, jika kita datang 1 orang, kita pasti gagal, jika 2 orang, kemungkinan 30% kita bisa berhasil. Bahkan lebih dari 2 orang pun kemungkinan berhasilnya masih 60 persen. Untuk yang paling bawah, mungkin 60% kemungkinan ia akan berpindah-pindah dari gedung satu ke gedung lainnya setelah ini," jelas Rudi setelah menganalisis tulisan itu.
"Berarti ini kabar buruk untuk kita ...," pikir Dio.
"Berarti ada kemungkinan Ardi ...."
Mereka berasumsi bahwa Ardi gagal dalam penyelidikan.
"Ini adalah pengorbanan dari Ardi untuk kita, kita tidak boleh menyia-nyiakan ini. Sial, kita belum sempat berminta maaf padanya karena kita mengabaikan keberadaannya kemarin. Kalian berdua, mari kita selesaikan ini segera!!!"
Dio, Rudi, dan Ria mempersiapkan rencana penyelidikan lanjutan.
"SIAPP, KETUA!!"
[Bersambung ke Bagian 5...] "Teman-teman, bisa dibilang ini No Time To Life, hampir tidak ada waktu lagi untuk memikirkan hidup kita, kita harus mengerahkan segalanya untuk penyelidikan ini."
Penyelidikan dimulai!!!
Penasaran? Harus dong 🙃, kalo gak penasaran bukan misteri namanya. Sambil menunggu, jangan lupa follow dan share ke temen" kalian biar pada penasaran :), jangan lupa juga vote & commentuntuk menambah semangat si penulis 😉.