30. The Murderer

4.9K 298 39
                                    

"Jadi anak-anak, nanti saat ada materi dari dosen dikampus, dicatat ya, terus dikumpulin di ketua kelas. Paham?",. Teriak Bu Lus saat kini berada didalam Bus. Siswa-siswa berteriak paham bertepatan saat rombongan bis yang ke 8 itu tiba didepan kampus.

Seluruh siswa Manggala turun dari Bus dan merapikan jas almamater nya. Begitu juga dengan Aluna yang kini tengah membenahi kerahnya yang terlipat dengan ketiga teman-temannya yang berada disampingnya.

"Nanti gue nyontek lo aja deh",. Kata Revi seraya menyandarkan kepalanya diatas bahu Lauren,.

Lauren menengok dengan alis tertaut,. "Yang bener aja, lo nggak salah mau nyontek gue? Gue aja mau nge Live nanti, jarang-jarang bisa ngelive di NUS",. Kata Lauren.

Revi berdecak,. "Lo niat study kampus apa cari sensasi sih Ren?",.

"Cari sensasi lah, bayar mahal-mahal kalau nggak pamer itu nggak afdol",. Kata Lauren bangga seraya menaik turunkan alisnya.

Revi meringis geli,. "Bodolah, yang penting gue nyontek aja, gue mau tidur. Ngantuk banget, tadi malem gak bisa tidur gue",. Katanya seraya menguap lebar.

Aluna melongo dengan heran,. "Nggak bisa tidur tapi lo ndengkur paling keras Rev",. Ujar Aluna menatap Revi malas.

Revi menaikan salah satu alisnya,. "Masak iya?",.

Aluna memutar kedua bola matanya malas, lalu ia memilih mengambil ikat rambutnya berwarna hitam, lalu menyurainya asal-asalan dan mengikat rambutnya menjadi satu.

Bertepatan, saat Aluna selesai merapikan rambutnya, bis nya berhenti diparkiran kampus tempatnya study tour.

"Jangan lupa ya tugasnya, nanti dikumpulin di ketua kelas",. Ucap Bu Lusi lagi

"Siap Buluusssss",. Teriak mereka semua, dan mereka berbondong-bondong turun dari bis.

Aluna dan ketiga temannya berdiri didepan kampus melihat ramainya siswa Manggala yang berlalu lalang bahkan ada juga yang bis nya baru datang.

"Lun, Benua tuh",. Kata Lauren seraya menunjuk Benua dengan dagunya yang kini tengah berjalan dengan langkah panjang menuju dirinya.

Seolah tau situasi dan kondisi, ketiga teman Aluna saling berpandangan dengan kikuk. Berdehem setengah menggoda saat Benua sudah berdiri tepat didepan Aluna, mereka memilih berlalu dari sana.

"Ayo guys, sebelum kita jadi obat nyamuk masal, mending kita sadar diri lebih dulu",. Ajak Amel seraya menarik kedua tangan Revi dan Lauren.

Revi mendelik pada Benua seraya mengepalkan kedua tangannya lalu mengucapkan,. "Awas lo sakitin Aluna lagi",. Katanya,.

Sedangkan Lauren memilih melambaikan tangannya pada Aluna dengan centil dan diakhiri dengan kiss bye dan mendapatkan balasan kekehan bingung dari Aluna saat ketiga teman-temannya memilih meninggalkannya dengan Benua.

Sekarang tinggalah dirinya dan Benua yang berdiri dengan canggung, bukan. Hanya dirinya saja tepatnya. Sedangkan Benua hanya memandang tajam Aluna yang kini tengah berdiri dengan kikuk.

Aluna tersentak kaget saat Benua dengan tiba-tiba menarik ikat rambutnya, membuat rambutnya yang sempat terikat itu tergerai sebahu.

"Benua, apa-apaan sih",. Kata Aluna kesal dengan mendekati Benua, mencoba mengambil kembali ikat rambutnya yang kini ada ditangan Benua.

"Rambutnya jangan diikat",. Kata Benua seraya mengelak saat karet rambut itu berusaha diambil paksa oleh Aluna.

Aluna berdecak,. "Balikin nggak",. Kata Aluna dengan nada penuh ancaman.

BENALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang