10. David Assegaf

4.9K 327 6
                                    

Manggala digemparkan dengan berita yang mengatakan tentang kedatangan murid baru  dari SMA Petra. SMA yang dikenal menjadi saingan Manggala, bukan saingan tentang akademik tentunya. Melainkan persaingan antar geng anak muda jaman sekarang. Alastair dan Arpegas. Semacam perkumpulan anak-anak muda yang cukup terkenal di daerahnya.

Nyatanya yang dikatakan Batra itu bukan simpang siur semata, kini kantin Manggala tengah dipenuhi anak Alastair yang berjumlah sekitar 100 orang. Untuk jumlah Alastair seluruhnya ada 150 orang, sisanya tidak bisa hadir karena ada yang tidak masuk atau berbagai urusan.

Usut punya usut, Alastair lagi membuat kesepakatan, para petinggi Alastair sudah berada di tengah-tengah dengan anak Alastair lainnya membentuk lingkaran tanpa komando. Kantin yang semula sepi menjadi ramai, bahkan banyak yang beberapa diam-diam menguping atau ikut mengintip.

"buat semua anak Alastair, ngomong langsung sekarang. Siapa disini yang pengen keluar dan gabung sama Arpega karena bentar lagi David mau pindah kesini. Ngomong langsung ke gue". Teriak Moscar, ketua Alastair tahun ini yang sebentar lagi akan lengser,

Semua Alastair diam, tak ada yang angkat tangan maupun maju kedepan.
"nggak ada beneran yang mau keluar dari Alastair?". Lanjut Moscar. Benua yang berdiri disampingnya sesekali melirik Moscar yang kini memegang Toa berwarna putih itu.

"kalo ada yang mau keluar ngomong sekarang, gue nggak akan marah, tapi pas gue tau ada yang nusuk Alastair dari belakang, gue pastiin nggak akan bisa liat matahari besok". Kata Moscar,

Hampir semua orang yang mendengar bergidik ngeri, berbeda dengan para petinggi Alastair yang cukup tau menau bagaimana watak Moscar. Itulah alasan mengapa ia ditunjuk menjadi ketua tahun ini, selain tegas dan bertanggung jawab, ia tak pernah main-main dengan ucapannya.

"jadi Mos, kita harus apa nih? Gue takut anak Manggala kepecah gara-gara David dateng ke sini". Tanya Virgo, anak kelas 12 se angkatan dengan Moscar yang menjabat menjadi koordinator lapangan 1 Alastair.

"iya Mos gimana?".

"wah bener bang".

"iyaa tuuh ga bisa di diemin".

Beberapa Anak Alastair tampak setuju dengan pertanyaan Virgo, tak mungkin jika David kesini tanpa kawan, seperti masuk kandang singa tanpa persiapan.

Moscar melirik Virgo sebentar, membenarkan apa yang Virgo tanyakan. "jadi gini, gue ga masalah tentang anak Manggala. Perluas kekuasaan Alastair, kalo bisa jangan biarin David ngambil celah jadiin anak Manggala jadi anak buah. Ingat, selagi dia bisa memperbudak kita, kita juga bisa. Alastair nggak lemah, dia ancurin Manggala, kita bisa ancurin Petra".

Kata Moscar penuh dengan penekanan, semangatnya berkobar empat lima. Semua anak Alastair bersorak setuju, membuat semua orang yang berlalu lalang disana sontak menengok, bahkan tak jarang mereka yang memvideo kumpulan cowok-cowok ganteng nan sangar disana.

David Assegaf. Nama itu cukup dikenal ditelinga para anak Manggala, nama yang sering disebut sebagai ketua Arpega sekaligus saingan Alastair membuat hampir seluruh anak Manggala mengetahuinya. Kabar kepindahannya tersebar dengan cepat, besok David akan mulai masuk dan entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ben, kayaknya lo ati-ati deh. Pertemuan terakhir lo sama si David pas gak bagus waktu itu". Bisik Rangga yang berdiri tepat disampingnya, Benua melirik sebentar lalu mengingat saat David dan dirinya beradu pandangan tajam, saat tawuran beberapa minggu kemarin.

Benua hanya berdehem merespon Rangga, dan setelahnya pandangannya kembali kedepan. Semua anggota Alastair kini sedang berdiskusi sendiri, perintah Moscar tentang memperluas kekuasaan sepertinya benar-benar akan terlaksana hari ini juga.

BENALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang