Sugar Baby: EP2 - An Unexpected Meeting

7.6K 237 25
                                    

Mark sedang bersantai di sebuah kafe dekat apartemen nya, menikmati vanilla sunday dan french toast. Sudah sepuluh hari baik Yeri atau Renjun tidak menemui nya, setidak nya ia memanfaat kan waktu itu untuk self-healing.

Tadi pagi ia menimbang berat tubuh nya, dan hanya seberat 59 kg, tubuh nya memang kecil, jika Renjun ramping maka Mark terlewat mungil dari Renjun.

Pip!

Ponsel nya berdering sekali, itu berarti email dari rumah bordir tempat nya bekerja.

Mark membaca dengan teliti pesan yang tertera di sana, Hotel Neo, lantai dua belas, dua hari lagi, Mark menghela nafas, jika bukan karena demi uang ia tidak akan melakukan ini semua.

Meskipun kini dia sudah memiliki tiga rekening tabungan, ia merasa hampa, tidak terasa sudah dua tahun berjalan. Hidup sendiri dan benar benar menjual diri, tahun depan ia akan lulus dari perguruan tinggi nya, apa kah ia akan terus seperti ini?

Surai pirang nya tertiup angin, menikmati terpaan musim gugur, meski matahari sudah tinggi tetap tidak mengurangi sejuk nya musim gugur.

Ia baru saja selesai berbelanja untuk kebutuhan makan malam nya.

"Tuan Mark?!" Mark terkejut ketika seseorang dengan lantang memanggil namanya.

"D-Daniel?" Mark mem perhatikan dengan lekat pria bergigi kelinci itu.

Orang yang menghantarkan surat dari ayah nya, di hari pemakaman sang ibu.

"Ah benar, ternyata anda Tuan Mark..." pria itu bernafas lega.

"Tolong Daniel... jangan memanggil ku seperti itu."

"Kang Daniel ada apa ribut— Mark?"

"Ayah...?" Mark terkejut, entah mengapa dada nya terasa nyeri dan sesak, pria itu, satu satu nya keluarga biologis yang Mark punya, tapi ini sudah sepuluh tahun berlalu sejak mereka berpisah...

Kenapa harus bertemu sekarang?

Pria bernama Lee Donghae itu mendekat, namun Mark melangkah mundur. Mata nya bergetar, ia menangis, sekelebat bayangan mendiang ibu nya menghampiri kepala Mark.

"Adeul..." Donghae terdiam melihat reaksi anak nya melangkah mundur.

"Kau membuang ku, aku bukan anak mu!" entah apa yang merasuki Mark, terucap begitu saja. Rahang Donghae terjatuh tidak percaya.

Mark menyesal berkata seperti itu.

Baik Donghae dan Daniel tertohok oleh tatapan terluka Mark.

"Mark dengar kan ayah—"

"Tidak." Tukas Mark cepat, suara nya bergetar.

Donghae kembali mengambil langkah, namun Mark telah berbalik, membuang semua belanjaan nya dan berlari menerobos kerumunan orang yang memperhatikan mereka.

Donghae dan Daniel ikut mengejar Mark, namun anak itu terlalu gesit dan menghilang dengan cepat.

Donghae mengusap wajah nya kesal, sungguh ia menyesali perbuatan nya. Meninggalkan Mark seorang diri.

Mark memberingsut di dalam kamar nya, menangis entah apa alasan nya, marah dan sakit hati, harus nya tidak begini, tidak ada yang perlu di tangisi.


Mark sudah bersiap di kamar hotel yang di sedia kan, tubuh nya sudah bersih dan wangi, pesan dari Yeri cukup tunggu klien nya, tanggal kan semua pakaian dan kenakan bed robes yang di siapkan klien.

Hati nya gugup sekali, padahal hari nya berjalan normal dan baik, namun ia merasa gugup.

Seolah akan terjadi sesuatu, Mark sudah biasa menerima klien yang memesan secara anonim, tapi sekarang hati nya berkata lain, seolah akan terjadi sesuatu.

Mark kemudian melepas ikatan bed robes nya.

Mark memejam kan mata kemudian membuka bed robes yang ia kenakan, tangan kanan nya turun mengusap lubang kencing dan mulai mengocok penis nya sendiri, tangan yang lain ia gunakan untuk menjepit puting nya yang mulai mengeras.

Tak lama, terdengar pintu kamar terbuka, dan derap langkah orang memasuki suite room.

"Kau Lee Minhyung?" Panggil suara itu.

Mark berbalik, dan melebar kan kedua mata nya tidak percaya...


"J-Jeno...?"


"What in the blue hell? Hyung...?"


TBC.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NCT's Fictions by HalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang