17

774 92 3
                                        

"Badai besar datang."

.

.

.

"Wah, kamu cantik banget ya, Lalisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, kamu cantik banget ya, Lalisa. Cocok banget pake gaun ini." ungkap seorang designer ternama dari brand OSH.

Tentu saja Sehun sengaja memilih seorang designer terbaik sebagai penasehat tata busana Lisa dan juga dirinya untuk pernikahan mereka berdua.

Lisa hanya tersenyum tipis, sementara Sehun masih sibuk mengangkat telepon dari kantornya. Bahkan saat sang designer memuji betapa cocoknya tubuh Lisa dengan gaun yang ia kenakan, Sehun sedang membelakangi nya sembari menerima telepon dari perusahaan.

Lisa sudah terbiasa dengan rasa sakitnya yang seperti ini. Saking terbiasanya, Lisa sampai mati rasa.

"Udah dicoba gaun nya?" tanya Sehun saat Lisa baru saja keluar dari ruang ganti. Memang kali ini Sehun tak lagi menatap Lisa secara dingin seperti malam sebelumnya. Tapi kehangatan Sehun saat ini bahkan tak bisa Lisa rasakan.

Lisa kembali tersenyum tipis pada Sehun. Seharusnya Sehun tahu kalau Lisa sedang tidak baik-baik saja dari senyuman nya.

"Oh, yaudah, bentar ya." ucap Sehun begitu melihat senyuman Lisa.

Lisa yang sedikit terkejut sekaligus sakit hati pun, hanya melihat punggung Sehun menjauhi nya. Sehun hendak berdiskusi dengan designer model seperti apa yang dikenakan calon pendamping nya. Sementara Lisa memilih menunggu Sehun di dalam mobil.

Lisa sedang berusaha melawan pikiran tentang keraguan nya pada Sehun. Lisa bergelut dengan pikirannya sendiri. Dan itu bukanlah hal mudah bagi siapapun. Kenapa saat mendekati salah satu hari bahagianya dalam hidup, Lisa justru merasa ragu. Keraguan yang tak biasa, dan berlangsung semenjak lamaran mereka berdua malam itu. Apakah ini salah satu tanda?

Sehun memasuki mobil, lalu mulai melajukan mobilnya meninggalkan butik tanpa bertanya apapun pada Lisa. Tanpa memastikan apakah Lisa suka ataupun nyaman dengan gaun pilihan Sehun. Sehun seakan tak lagi peduli dengannya. Lalu kenapa Sehun tetap melanjutkan rencana pernikahan keduanya? Kenapa tak di sudahi saja sebelum terlambat?

Sampai akhirnya mereka tiba didepan rumah Lisa. Dan masih tak membuka suara satu sama lain.

"Hun," panggil Lisa yang sedikit menunduk.

"Hm? Ya?" Sehun tentu menoleh, melihat wajah Lisa yang bersedih namun tak terlihat reaksi nya. Biasanya Sehun akan bertanya, namun untuk peduli saja sepertinya tidak.

"Aku minta waktu buat sendiri." pinta Lisa yang masih menunduk. Sehun sontak berdecih, bahkan memukul sekali setir mobilnya sendiri. Lalu tertawa dan diimbangi dengan emosi nya yang siap kapan saja meledak.

jenuh//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang