18

972 95 3
                                    

"Bising dan kesendirian."

.

.

.

Cahaya matahari yang berhasil menembus celah gorden kamar Lisa, berhasil mengganggu mata Lisa yang sedang terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari yang berhasil menembus celah gorden kamar Lisa, berhasil mengganggu mata Lisa yang sedang terlelap. Lisa yang merasa terganggu pun, perlahan membuka kedua matanya.

Lisa tersadar dari tidurnya, dan menyalakan ponsel nya yang tergeletak di meja sebelah ranjangnya. Waktu menunjukkan pukul 10 pagi. Mata Lisa seketika membulat setelah sadar dirinya terlambat untuk menemui dosen pembimbing skripsinya siang ini.

Lisa pun bangkit dari tempat tidurnya hendak mempersiapkan diri.

"Mah, Lisa berangkat duluan!" seru Lisa yang secara tiba-tiba mencium tangan ibundanya.

Padahal sang ibu sudah menyiapkan sarapan untuk Lisa pagi ini. Tapi sepertinya Lisa sedang terburu-buru. Bahkan Lisa melewatkan sarapan paginya, dan langsung pergi dengan mobilnya.

>///<

Sepertinya keberuntungan sedang memihak pada Lisa. Lisa keluar ruang dosen dengan wajah berserinya. Yap, skripsinya selesai di revisi dan Lisa hanya tinggal mempersiapkan dirinya untuk sidang. Sidang kloter selanjutnya akan diadakan hari esok. Lisa sangat bahagia hari ini.

Dan untuk merayakan kebahagiaan nya hari ini, Lisa hendak menelpon teman-temannya dan mengajak mereka untuk makan malam bersama. Lisa mengeluarkan ponsel dari dalam tas nya. Hendak menghubungi Rose, namun panggilan masuk lebih dulu.

"Halo?"

"Lagi dimana?" tanya Bambam di seberang telepon.

"Di kampus. Kenapa?"

Lisa melangkah melanjutkan perjalanan nya.

"Lah, lu kan mabuk semalem. Dah minum obat?"

Lisa baru teringat dirinya yang sehabis mabuk semalam. Seketika Lisa merasa perutnya sangat mual, bahkan Lisa rasa dirinya akan muntah. Bahkan jantungnya yang berdegup kencang sejak bangun dari tidur mampu menutupi rasa mualnya ketika bangun tidur. Kalau saja Bambam tak mengingatkan Lisa, mungkin dirinya tak akan merasa sangat mual saat ini.

Lisa berlari menuju toilet umum yang ada di kampus tanpa mempedulikan suara Bambam yang terus mengoceh melalui sambungan telepon. Bahkan saat suara Bambam mulai terdengar berteriak, Lisa mematikan sambungan telepon nya. Lisa memasuki toilet dan mengeluarkan seluruh isi lambungnya semalam.

Sementara itu, Bambam yang semula sedang duduk santai di halaman belakang rumahnya pun, beranjak segera menyusul Lisa di kampusnya.

Setelah puas memuntahkan seluruh isi perutnya, Lisa berjalan dengan sedkit sempoyongan keluar toilet. Beberapa mahasiswi lain melihat dirinya dengan tatapan aneh dan juga terkejut. Bagaimana tidak, di siang hari seperti ini Lisa baru saja memuntahkan minuman alkohol yang diminumnya semalam. Tentu saja aroma alkohol yang khas dan juga menyengat, menyeruak memenuhi ruangan.

jenuh//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang