Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang ini Sehun tengah menyetir mobilnya dengan perasaan bersalah yang terus menghantuinya sejak tadi pagi. Terlihat dari wajah Sehun yang sedikit panik akibat mendapat kabar yang tak ia harapkan terjadi.
Sebenarnya Sehun sengaja mengambil waktu istirahatnya dari pekerjaan kantor hanya untuk meminta maaf pada wanita yang semalam jadi korban nya saat mabuk.
Saat tadi pagi bangun dari tidurnya, Sehun melihat dirinya masih mengenakan pakaian yang sama seperti semalam di kelab. Sehun pun menghubungi Chanyeol, namun tak ada jawaban. Lalu ia menelepon Baekhyun, dan Baekhyun segera mengangkat.
"Hei, siapa semalam yang nganterin gue pulang ke apartemen?" tanya Sehun.
"Oiiit, Oh Sehun! Semalam hal yang menegangkan bukan?"
Suara Baekhyun di seberang sana terdengar seperti bersorak bahagia mengingat kejadian semalam. Padahal, Sehun sendiri tak tahu apa yang terjadi, dan seharusnya Baekhyun tahu akan hal itu.
"Heh, lo ngomong apasih?!" Sehun semakin kesal dengan ucapan Baekhyun.
"Woah, santuy cuk! Semalem si Chanyeol yang nganterin lu balik."
"Yodah." Sehun segera mematikan sambungan telepon nya.
"Gimana sama cewenya? Suka gak?"
Sehun membatalkan niatnya mematikan telepon dan justru menyudutkan ujung alisnya. Menunggu Baekhyun melanjutkan kalimatnya dengan seksama. Yang Sehun ingat semalam dirinya muntah didalam kamar mandi dan setelah itu dirinya tak ingat apapun.
"Masa lupa sih? Cewenya cakep cuk!"
"Siapa dia?" tanya Sehun terdengar sangat serius. Baekhyun tahu, bila suara Sehun sudah seperti ini, tandanya ia harus berhenti mengulurkan waktu Sehun yang super sibuk.
"Gue cuma tau namanya, namanya Tzuyu. Dia kerja di kelab."
Setelah Baekhyun menjelaskan siapa gadis yang ia maksud, Sehun pun mematikan sambungan nya. Sehun segera melajukan mobilnya saat jam istirahat kantor menuju kelab hendak bertemu siapa itu Tzuyu yang Baekhyun katakan.
Namun sesampainya di kelab, Sehun mendapat jawaban nihil. Pemilik kelab bilang kalau Tzuyu hanya bekerja pada jam malam saja. Pagi sampai sore Tzuyu bekerja disebuah kafe ditengah kota. Bahkan sang pemilik kelab memberikan alamat kafe tempat Tzuyu bekerja. Setidaknya Sehun mendapat sebuah jawaban dimana Tzuyu siang ini.
Sehun tak merasa terlalu putus asa setelah mendengar bahwa Tzuyu bekerja di kelab hanya saat malam hari dan siang hari ia bekerja di kafe. Sehun mau tak mau menunda rapatnya, dan ijin untuk hadir di kantor dengan alasan urusan pribadi yang tak bisa ia tinggalkan.