Prolog

3.3K 166 2
                                    

"Happy 5th Anniversary."

.

.

.

Sehun tengah membeli seikat bunga mawar merah di sebuah toko bunga yang terkenal di tengah kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun tengah membeli seikat bunga mawar merah di sebuah toko bunga yang terkenal di tengah kota. Dengan senyuman sumringah nya yang khas, Sehun menghembuskan napas leganya. Sehun yakin, bahkan sangat yakin, sang kekasih akan sangat menyukai hadiah nya nanti.

Hari ini adalah hari jadi mereka yang kelima tahun. Tak terasa, sudah lima tahun lamanya Sehun dan Lisa sebagai sepasang kekasih. Rasa sayang Sehun pada gadis itu masih sama, seperti pertama kali mereka bertemu. Entah kenapa, rasanya bila setiap hari dirinya melihat senyuman Lisa, hari-hari Sehun seakan cerah sepanjang hari.

Meskipun hari itu sedang hujan lebat, tapi Sehun tetap merasa hatinya sangat cerah. Bahkan bunga beserta kupu-kupu tumbuh di dalamnya.

Sehun selalu bersyukur pada Tuhan, karena telah menciptakan bidadari tanpa sayap di dunia sungguhan. Setiap kali membayangkan wajah manis Lisa, Sehun selalu tersenyum sendiri. Mungkin orang lain yang melihat Sehun akan menganggap Sehun gila. Sehun tak peduli. Terserah mereka mau menganggap Sehun seperti apa. Yang terpenting adalah Sehun sayang Lisa.

Selesai menerima bunga dan membayarnya, Sehun lantas masuk ke dalam mobilnya. Hendak mengantar bunga beserta kotak kecil dengan pita berwarna merah muda pada sang pujaan hati.

Dengan penuh semangat, Sehun melajukan mobilnya. Selama perjalanan, dirinya membawa mobil dengan senyuman khas terus saja terpancar. Sampai mobilnya berhenti saat lampu jalan menunjuk kan warna merah. Sembari menunggu, Sehun kemudian menelepon Lisa hendak memastikan gadisnya masih ada di rumah.

Tuuut... Tuut... Tuuutt... Bip!

Sehun yang terlihat sedang mengetuk pelan setir mobilnya pun mengangkat kedua alis setelah mendengar suara "Bip" terdengar. Bunyi yang menandakan sang lawan bicara menolak panggilan.

"Hai! Ini Lalisa! Silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi... Hael!"

Sehun masih saja tertawa pelan setiap kali mendengar ringtone terakhir pada ponsel Lisa. Itu menandakan bahwa Lisa masih menggunakan inisial nama keduanya. Tandanya Lisa hanya sedang sibuk. Yah, Sehun tak perlu mengkhawatirkan sesuatu saat ini.

"HL... SeHun-Lisa... Haha." kata Sehun entah pada siapa.

Sehun tengah membayangkan saat Lisa mengganti ringtone ponselnya tiga tahun silam.

-3 years ago-

"Hai! Ini Lalisa! Silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi... Hael!" ucap Lisa pada microphone ponselnya.

Sementara Sehun tengah menertawakan tingkah menggemaskan gadisnya itu. Mereka berdua saat ini sedang duduk berdua di sebuah kursi taman. Lisa bilang ia rindu taman ini. Taman yang menjadi saksi-bisu saat Sehun menyatakan perasaan nya pada Lisa.

jenuh//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang