Epilog

1.1K 86 4
                                    

Dua tahun berlalu.

Kini, kehidupan Sehun benar-benar berubah. Semula yang biasanya dia hidup tanpa beban, kini beban semakin menumpuk di bahunya. Ya, siapa lagi sang pembuat beban kalau bukan istrinya, Lisa.

"SEHUN HANDUK LO JANGAN DI TARUH DIATAS KASUR!!"

"SEHUN KALO ABIS MANDI LAMPUNYA MATIIN!!"

"NGAPAIN SI LO MASUK KAMAR TAPI PINTUNYA GAK DITUTUP?! CARI MASALAH LO?!"

"SEHUN!!!"

Pagi ini, Sehun hanya bisa menghembuskan napasnya lega setelah selesai mandi dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Sehun melepas penatnya menahan amarah akibat bentakan dari Lisa yang sudah memenuhi ruangan pagi ini. Ya, hanya karena handuk yang Sehun taruh sembarangan, lagi.

Awalnya Sehun cukup kesulitan merubah pola kebiasaan nya sejak dulu semenjak tinggal bersama Lisa. Sehun seringkali menahan emosi nya sendiri kalau Lisa sudah keras kepala memarahi nya. Bagi Sehun, Lisa tetaplah istrinya. Dan sebagai seorang istri, Lisa tetaplah wanita yang rapuh. Sehun tak ingin melihat wanita yang ia cintai menangis karena dirinya.

Kepala Sehun menoleh saat mendengar suara pintu kamar terbuka dari dalam. Terlihat Lisa berjalan keluar kamar dengan wajahnya yang masam. Lisa sampai di dapur dan mengambil sebotol air putih lalu meminum nya.

Beberapa Minggu terakhir, Sehun melihat Lisa mengalami perubahan dalam bersikap. Biasanya, sehabis memarahi Sehun, Lisa akan tertawa bersama Sehun perihal apapun. Namun sekarang, Lisa lebih banyak terdiam. Lisa hanya akan membuka mulutnya ketika memarahi Sehun, setelah itu Lisa kembali bungkam.

Bahkan, kebutuhan biologis Sehun pun sudah tak pernah terpenuhi selama beberapa Minggu ini. Terakhir kali ketika mereka "melakukan" nya, Lisa terlihat tak menikmati kegiatan keduanya. Lisa hanya menahan sakitnya sendiri tanpa berbagi dengan Sehun. Sehun sempat bingung ada apa dengan istrinya itu, namun ketika ditanya Lisa enggan menjawab.

Selesai menengguk minuman nya, Lisa duduk di sebelah Sehun dengan memberi jarak diantara keduanya. Lisa menyalakan televisi tanpa menoleh pada Sehun yang memperhatikan dirinya sejak tadi.

"Sayaaaaaang." Sehun bahkan memeluk Lisa dari samping dengan manja nya. Lisa yang merasa risih pun hanya melepas pelukan Sehun secara perlahan. Sehun yang sadar mood Lisa sedang tidak baik pun, akhirnya melepas pelukan nya.

"Kamu kenapa?" Tanya Sehun yang akhirnya kembali bertanya dengan penuh harap Lisa akan menjelaskan alasan sikapnya kali ini.

"Kamu kenapa?" Tanya Sehun yang akhirnya kembali bertanya dengan penuh harap Lisa akan menjelaskan alasan sikapnya kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menoleh, menatap mata Sehun dengan tatapan datarnya. Lisa terus saja menatap mata Sehun sampai Sehun merasa situasi keduanya menjadi canggung.

"Gapapa." Jawab Lisa kembali mengalihkan pandangan ke televisi didepan nya.

"Kamu bisa cerita sama aku. Ada apa, hm?" Sehun bergeser, mendekatkan posisi duduknya jadi di sebelah Lisa.

"Nanti bakal ada kurir nganter undangan, kamu terima ya." Lisa lantas bangkit dari kursinya dan berjalan memasuki kamar.

jenuh//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang