"Semuanya pasti terbalaskan."
.
.
.
Pagi ini, seperti biasa, Sehun datang ke kantor dan seluruh pegawai yang bertemu dengannya dengan tanpa sengaja pasti membungkuk pada Sehun. Menghormati sang Wakil Direktur Utama sekaligus satu-satunya pewaris perusahaan kantor.
Namun dengan sedikit terburu-buru, Sehun memasuki lift bersama dua orang bodyguard nya. Hari ini Sehun bangun lebih siang karena semalam ia melembur meneliti laporan untuk proyek promosi kantor minggu depan. Meskipun Sehun adalah anak kandung dari Ketua Direktur Utama di kantor, tapi dirinya tetap harus bekerja seperti layaknya Wakil Direktur Utama lainnya.
Sehun tetap memakai proposal kepada sang Ayah saat meminta persetujuan nya. Sehun bahkan tak pernah berbicara santai pada sang Ayah saat sedang membicarakan pekerjaan. Sehun selalu menganggap sang Ayah adalah atasan nya sendiri tanpa adanya hubungan keluarga. Sehun memang sangat profesional mengenai pekerjaan nya.
Pintu lift terbuka, dengan langkah memburu, Sehun keluar dari lift dan berjalan menuju ruang kerja sang Ayah yang ada di lantai paling atas. Lantai yang berbeda dengan tempat kerja Sehun. Entah apa yang dipikirkan Sehun, ia ingin ruang kerja nya yang jauh dari ruang kerja sang Ayah. Tentu hal itu merepotkan bagi Sehun, tapi Sehun harus bisa menerima resiko dari pilihan nya sendiri.
Mereka berdua duduk berhadapan dengan meja kerja sang ayah yang mereka gunakan. Sementara para bodyguard Sehun menunggu diluar ruang kerja sang Ayah. Ya, saat ini hanya ada ayah dan anaknya yang berada di dalam ruang kerja.
"Kamu... Sama Lisa baik-baik aja kan?" tanya sang Ayah yang terlihat khawatir dengan hubungan sang anak saat ini.
Sehun yang semula sedang melihat lembaran-lembaran dari laporan proyek, mengangkat pandangan nya sebentar menatap sang ayah, lalu kembali terfokus dengan lembaran itu tanpa menunjuk kan ekspresi apapun.
"Maaf, Ayah. Kita bisa bahas itu dirumah aja." ungkap Sehun yang akhirnya membuat sang ayah bungkam.
Selesai meneliti seluruh laporan proyek dari sang anak, kini ayah Sehun menaruh seluruh laporan itu dan memberikan nya pada Sehun.
"Kamu yakin sama rencanamu? Proyek itu nggak main-main, Hun." tanya sang ayah yang kini khawatir dengan proyek Sehun setelah selesai membaca nya.
Sehun berencana mendirikan brand pakaian atas nama "OSH". Ya, atas nama dirinya sendiri. Tanpa ada nama Lisa disana. Bukan karena hubungan mereka yang sedang renggang, tapi karena Sehun benar-benar ingin membuat brand pakaian atas namanya sendiri. Jika Lisa ingin membuat brand pakaian atas nama Lisa, Sehun bisa membuatkan nya.
