Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa hanya bisa melamun setelah kejadian malam itu. Lisa memang ingat ucapan Sehun padanya dulu, saat Sehun sedang menuju puncak dari kesuksesannya. Lisa memeluk kedua lututnya sembari duduk menghadap jendela kamar yang sebesar dinding. Mata Lisa berkaca dan siap untuk menangis. Air matanya mulai mengalir.
Dahulu Lisa sangat siap untuk berkeluarga. Namun entah kenapa, sekarang setelah dipikir cukup matang, Lisa jadi semakin ragu. Bukan ragu akan kasih sayang Sehun padanya, tapi ia ragu sesuatu yang mungkin akan terjadi diluar nalarnya. Bisa saja sikap Sehun berubah ketika sudah menikah. Lisa semakin takut hanya untuk membayangkan kejadian yang menghantui pikirannya.
Apakah Sehun benar-benar mencintainya? Bagaimana kalau ia hanya bersandiwara?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku bakal nikahin kamu, di hari jadian kita yang kelima tahun."
Lisa semakin memeluk kedua lututnya. Badannya mulai bergetar. Tangisannya pecah.
"Kenapa harus hari jadi yang kelima?"
Saat itu Lisa bertanya. Dan mereka sedang merayakan hari jadi mereka yang pertama.
"Karena aku pengin punya lima anak dari kamu."
Sehun bahkan dengan usil mencubit ujung hidung Lisa dan tertawa setelahnya. Hati Lisa semakin sakit. Ia teringat betul bagaimana raut wajah Sehun saat itu. Senyuman manis, ditambah hembusan angin yang membuatnya terlihat sangat polos karena saat itu rambut Sehun sudah cukup panjang.
Dan Lisa teringat, bahwa hari ini adalah hari jadinya yang kelima bersama Sehun. Sebelumnya Sehun mengirim Lisa sebuah pesan karena Lisa langsung berlari ke kamarnya setelah mengantar keluarga Oh sampai depan gerbang rumah. Padahal Sehun ingin mengecup sekali kening Lisa sebelum dirinya pergi.
