//
Semalam ada yang menepi pada pelabuhan, menanti pujaan, bersama deru ombak tak keruan.
Ia terlalu takut terombang-ambing di laut lepas tanpa haluan. Kemudian ia berpegangan pada tiang yang tidak pernah ditancapkan.
Ia melompati bulan pada tahun-tahun kehidupannya. Di pelabuhan.
Kasihan.
Tepian penantian.
Tersia-siakan.
[15.36]
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruji Imaji
Poetry#4 on Poem (26/06/20) #3 on Poetry (18/06/20) #2 on Prosa (21/06/20) Rima aksara seorang jelata, yang terjebak pada tiap-tiap relung manusia, perlahan menyeruak, tamak.